Saat Aufa Bertanya tentang Aurat

"ummi, kenapa kita harus menutup aurat?"

Saya ingat, waktu itu Aufa menanyakan hal ini saat usianya menginjak 10 tahun.

Saya memintanya membuka mushaf Al Fatih nya, memintanya membaca satu ayat di surat Al Ahzab dan An Nur, dia membacanya berikut terjemahannya.

Lalu saya tanya, "kenapa kita harus menutup aurat, Nak?"

Dia menjawab, "karena Allah yang telah menyuruh kita menutup aurat dan Allah menyuruh kita tidak menampakkan aurat pada orang-orang selain yang Allah kecuali kan di ayat ini ya Mi."

"Iya Nak, kita menutup aurat karena Allah yang menyuruh kita."

"Dan tugas kita adalah ta'at pada perintah Allah ya Mi?"

"Iya shalihah, kewajiban kita adalah ta'at pada semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. Itulah taqwa. Kewajiban kita adalah meyakini bahwa ini perintah Allah, itulah iman kita sayangku."

Apa dia mengerti? Saat itu mungkin dia belum benar-benar faham. Tapi saat itu dia kemudian menutup auratnya dengan baik, tanpa paksaan InsyaAllah. Kami mungkin akan memaksanya menutup aurat jika dia enggan menutup aurat diusia baligh nya setelah semua pembiasaan dan pemahaman tak membuahkan hasil 😁

Well, kami pikir lebih baik memaksakan hari ini dari pada menjadi sesalnya dikemudian hari. Kami pikir ta'at itu butuh paksaan kalau diri susah untuk tunduk, daripada berbuat sekeingin hati tanpa aturan yang akhirnya menyeret pada jurang sesal dan kebinasaan.

Namun, qodarullah'alaa kulli syaiin. MasyaAllah sungguh itu karunia yang sangat besar dari Allah , saat mendapatinya menutup auratnya dengan kesadaran sendiri karena Allah InsyaAllah.

Tak ingin rambutnya nampak kecuali pada yang di bolehkan Allah.

Tak ingin auratnya nampak kecuali pada yang Allah bolehkan.

Dia, mulai menelungkupkan dua tangan saat berjabat tangan dengan laki-laki yang tak diperbolehkan Allah, bukti cintanya pada yang dia yakini InsyaAllah.

Sungguh, 

Saya ingin dia melihat dengan kacamata iman.

Memutuskan sesuatu dengan cahaya iman.

Dan tetap berpegang teguh pada keimanan yang benar pada Rabbnya sampai ruh terpisah dari jasadnya kelak..

"Robbana, ini cinta kami."

Teteh Aufa Ashfiea AshShatilla, de Kalifa Firdausy Fahrin, shalihah Ummi dan Abi 💕💕