Rabu, 18 Agustus 2021

Yang Terserak (18)

Senin, 27 Ramadhan 1442 H/10 Mei 2021 M


[10/5 08.50] Aku sedang bermonolog, dengan dingin yang menyusup erat. Panas mentari tak mampu menjangkau, dingin yang kerap menjelma gigil. Cericit burung bersenandung riang, seolah mengabarkan pada pagi yang hening akan hangat yang dirindukan.. Ia ada disana.


[10/5 09.12] Kemarin vcall an sama teteh, saya tahu airmata itu luruh meski dia menyembunyikannya. "Ummi jangan nangis ya! Ummi sehat ya! Ummi ikhlaskan ya!" Dear, lebaran kali ini akan berbeda..


[10/5 09.14] "kualitas itu bukan di ukur oleh pandangan pribadi. Tapi seberapa besar kita memberikan manfaat bagi banyak orang terutama orang-orang disekitar kita tanpa peduli standar kualitas itu seperti apa. Cukup lakukan yang terbaik karena Alloh. Setelah itu, lupakan dan lakukanlah yg terbaik yang bisa kita lakukan."


[10/5 10.01] Hey saya Defa S Hidayət, lengkapnya Dede Fatimah Shalihah putrina Apa Yaya Hidayat (alm). Saya lebih suka bermain dengan huruf dibanding dengan terigu ataupun mikser, saya lebih suka bersua aksara dibanding minyak dan kompor 😅 padahal anak sudah 4 dan besar-besar tapi.. Kumaha atuh nya. Tapi InsyaAllah tugas menyiapkan makanan buat anak-anak mah tetap dilakukan, nyuci baju dll juga masih 😅🤭. Si ibu ini, saat orang lain lagi pada sibuk nyiapin kue-kue buat lebaran, inimah malah asyik nyumput bersama simbut dan surtaling (PePeCe mode on 🤦‍♀️😁). Qodarullah 'alaa kulli syaiin, sudah dipaksa berdiri juga mungkin belum waktunya.. Tapi makan kue nya mah mau pisan sih 🤭


[10/5 10.14] Sebelum Allah kasih rumah sendiri mah tiap menjelang lebaranteh sok bingung. Silah ke Emak lagi pada sibuk bikin kue, kesana dan kesini juga sama. Kalau pas silah teh malu atuh kan kalau nggak bantu, sedangkan MasyaAllah fisiknya bantu dikit aja badanteh langsung rontok. Efek nggak suka mungkin yaa 🤭 saya nggak suka riweuh, saya nggak suka keriweuhan makanya lebih banyak menepi. Qodarullah Allah anugerahkan rumah dengan segala cerita dan keunikannya, Alhamdulillah menjelang lebaranteh nggak perlu bingung lagi. Paling nyiapin beberapa kue (itu juga nggak riweuh n waiting mood datang 🤭), Abang juga nggak banyak nuntut, malah tuntutannya yang bikin saya happy, "Abi hanya ingin ummi tidak menyibukkan diri dengan hal yang tidak ummi sukai." Waah itu mah aku banget 😅 beliau tahu saat saya tak merasa nyaman imun tubuh langsung bereaksi. Ujian punya istri dengan kondisi seperti ini yaa 🤭 . 'Alaa kulli haal Alhamdulillah 'alaa kulli haal.. Selalu ada hikmah dalam seriap keadaan InsyaAllah


[10/5 21.43]  Mulai deh nangis bombay.. MasyaAllah hatur nuhun pisan Mama Afifah udah dibantuin nyari kue cinta (kacang) buat teteh Aufa.💕💕💕 Waktu kirim paket teh yang kepikiran cuma ngirim tengteng soalnya kalau yang lainnya khawatir waktunya yang lagi overload di ekspedisi nya tea. Khawatir bubuk lah dsb. Padahal pinginnya mah kirim ini lah atau itu lah, banyak sekali. Manusia itu emang tempat banyak mau nya ya 🤭 pas nanya di grup MasyaAllah Alhamdulillah ada Mama Afifah yang bantuin nyari kue favorit teteh ini. Sebenarnya teteh juga suka nastar sama kastengel tapi bagian itu diganti sama paket coklat InsyaAllah 🤭. Semoga lebaran tahun depan mah bisa ngariung lagi.. Hmm alamat banjir air mata ini mah , MasyaAllah luar biasa ya hati ibu itu. Menangis bukan berarti tidak ikhlas, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah Muhasabah Wisuda Tahfidz