Jumat, 17 September 2021

Apa Pekerjaanmu?

"Apa pekerjaanmu?"

"Guru di sekolah dasar."

"Oooh guru SD."

****

"Kamu kerja dimana?"

"Saya kerja di perusahaan anu (sambil menyebutkan sebuah perusahaan terkemuka)"

"Waaah..hebat."

***

"Pekerjaanmu apa?"

"Saya ibu rumah tangga."

"Oooh."

***

"Dimana kamu kerja?"

"Di sebuah rumah sakit (sambil menyebut rumah sakit terkenal) sebagai dokter spesialis (sambil menyebutkan spesialisasinya)."

"Hebat pisan."

****
Sahabat,
Pernah mendengar pertanyaan seperti itu?
Atau, kita sendiri yang pernah berada di pihak penanya?
Atau, kita pernah di tanya seperti itu?

Tidak ada yang salah dengan apresiasi, "oooh." saat mendapat jawaban dari guru SD atau ibu rumah tangga.

Tidak ada yang salah juga dengan apresiasi, "waaah hebat." saat mendapatkan dua jawaban lainnya.

Tak ada yang salah dengan keduanya, keduanya sama-sama ekspresi dari sebuah apresiasi, hanya beda sedikit huruf dan...mungkin ekspresi wajah.heee...

Tidak ada yang salah dengan pertanyaan ataupun si penanya dan yang di tanya. Itu hanyalah salah satu dari sekian hal yang biasa terjadi dalam aktivitas bersosialisasi kita yang tidak ada larangan atasnya.

Tidak ada yang salah juga dengan keempat jenis pekerjaan yang berbeda itu, semuanya tetaplah suatu hal yang membutuhkan tanggung jawab dan kesungguhan yang tinggi dalam pelaksanaannya agar semua itu bisa tertunaikan dengan baik.
Satu hal lagi yang tak kalah penting, semua itu membutuhkan ilmu. Ilmu itu sebelum amal kaaan? Hee..

Tanpa ilmu yang benar, bagaimana seorang guru bisa mendidik murid-muridnya dengan baik?
Tanpa ilmu yang benar, bagaimana seseorang bisa mengerjakan perkerjaannya dengan baik?
Tanpa ilmu yang benar, bagaimana seorang ibu bisa melaksanakan tugasnya dan mendidik anak-anaknya dengan baik?
Tanpa ilmu yang benar, bagaimana seorang dokter bisa menangani pasien-pasiennya dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik? (Saya sengaja tidak menuliskan kata menyembuhkan, karena yang bisa menyembuhkan mah hanya Allah, dokter adalah ikhtiar kita <3 :D )

Jadi, apa maksud tulisan ini? Hee...
Mencari apa dan siapa yang salah? Hee...tentu saja bukan. Buat apa atuh hal seperti ini di cari-cari titik salahnya.
Berbeda dengan masalah Suriah ataupun Palestina, mencari siapa yang salah dan titik masalahnya itu perlu dan harus. Why? Hatimu bisa menjawabnya lebih baik daripada tulisan sederhana ini...hee...

Eh..eh..eh... Ni tebih pembandingan, nya?! 😁

Begini, maksud saya... Tidak harus mengkotak-kotakkan pekerjaan. Apapun itu, selama di niatkan karena Allah dan dilakukan karena Allah serta untuk selalu istiqomah untuk selalu ikhlas karena-Nya maka sebaik-baik kebaikan telah Dia sediakan disisi-Nya, InsyaAllah. Dan itu adalah janji yang benar dari DIA sebaik-baik penunai janji. 

Catatan ini ditulis pada tanggal 2 Januari 2017, di tulis ulang hari ini, Sabtu, 18 September 2021, jam 6.21 pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh