Jumat, 17 September 2021

Pernah Tertarik

Dulu saya pernah tertarik menerapkan ilmu parenting yang di koar-koarkan pakar parenting yang tidak saya yakini kesholehannya.

Kenapa tidak yakin? Alloh saja dia dustakan...

Tahu dari mana?
Dari labelnya. Dari faktanya.. Dari...
Ah, sudah sudah sudah.... Jangan memicu pertikaian dengan pertanyaan seperti ini. Setiap orang bebas memilih ilmu yang mana yang mau dia amalkan, termasuk ilmu pendidikan anak.

Tapi kemudian saya., maksud saya kami, kami memilih untuk mengembalikannya pada Al Qur'an dan as sunnah, kemudian menulikan telinga dari hal-hal lain yang bertentangan yang datang dari yang mengingkari ke maha Esa an Alloh.

Ish ish ish... Meuni fundamental nya? Memegang dien memang harus fundamental kaan, harus sekuat tenaga, harus optimal, harus maksimal, harus apa lagi yaaa? Pokoknya tidak usah khawatir dianggap fundamental, toh sudah ada tuntunanNya, itu kalau kita mau yakin..

ان الدين عند الله الاسلام

Itu salah satu dari sekian ayat yang dimaksud.

Eratlah memegang dien ini, jika kita memang benar berislam... Dan cukuplah bagi kita lakum diinukum waliyadiin dengan mereka yang tidak sejalan dengan kita dengan tetap berbuat baik seperti yang telah Rosul ajarkan.

Kembali ke ilmu parenting.
Saya kurang mengerti konsep-konsep parenting secara keseluruhan, istilah parenting sendiri baru saya ketahui beberapa tahun setelah punya 3 anak..
Yang saya tahu, ada ayat dalam Al Qur'an yang menjadi pegangan para orang tua dalam mendidik anak. Diantaranya nashihat Luqman kepada putranya

" yaa bunayya, laa tusyrik billah. Innasysyirka ladhulmun 'adhiim."

Bahwa seorang anak di didik untuk tidak berbuat syirik, menduakan Alloh dengan apapun sebelum mengajarkan anak ilmu-ilmu lainnya yang mereka perlukan untuk kehidupannya.

Mengajarkan mereka tauhid sebelum hal-hal lainnya.

Dan semua itu, tidak pernah dibahas oleh pakar pendidikan yang tidak mempercayai keberadaan Alloh al a'la, kecuali oleh mereka yang menancapkan kalimat tauhid yang sama dengan yang kita ikrarkan.

Bagaimana bisa kami mempercayakan pendidikan putra-putri yang Alloh amanahkan ini pada mereka yang menentang Alloh?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh