Sabtu, 16 Oktober 2021

Insight Rapat Ortu Kelas 5

Saya berangkat ke MI jam 10 kurang 5 menit, 5 menit sebelum acara di mulai. Oh ya, sebagai informasi hari ini agenda rapat ortu kelas 5 MI untuk persiapan AKM. 

What is AKM? AKM is Asesmen Kompetensi Minimum. merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). 

Apa sih manfaat or kegunaan AKM? . AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Kenapa dilakukan ditengan jenjang?
Ada dua alasan mengapa hal ini dilakukan di tengah jenjang. Yang pertama, kata Nadiem, adalah untuk memberikan waktu bagi sekolah dan para guru melakukan perbaikan sebelum sang anak lulus. "Dan yang kedua karena dilakukan di tengah jenjang ini tidak bisa dilakukan sebagai alat seleksi untuk siswa.

Apakah AKM menentukan kelulusan?
Yang paling mencolok antara AKM dan UN adalah UN menjadi penentu lulus atau tidaknya siswa. Sedangkan AKM hanya mengevaluasi kualitas belajar. Evaluasi tersebut akan dipakai untuk perbaikan mutu pendidikan secara keseluruhan.

So, jawabannya adalah No, AKM tidak menentukan kelulusan siswa.

Oh wait, harusnya saya tuliskan dulu awal rapat ini berlangsung. Sebelumnya pak Kepala menjelaskan tentang pentingnya character building, sedikit beliau menyinggung soal kehadiran Ibu-ibu dalam rapat mengutip dari kata Al Ummu Madrasatul Ula, beliau memahami kesulitan para Ayah untuk hadir di acara rapat sekolah. Bukan karena Ayah tidak peduli namun seringkali bentuk kepeduliannya berbeda dari cara Ibu, salah satu diantaranya adalah rapat yang biasanya didominasi kehadiran Ibu-ibu. Bahkan tadimah bukan hanya didominasi tapi yang hadir memang hanya Ibu-ibu 😁.

Begitulah, saya sendiri terbiasa menghadiri rapat sekolah sendiri. Bentuk perhatian Ayah saat itu adalah dengan meringankan tugas saya agar bisa fokus ke anak dan mengantar hingga gerbang sekolah. Seperti tadi, Abang mengantar saya sampai gerbang.

Sampai di kelas, ada seorang ibu menggendong bayi kecil, dua ibu duduk di kursi depan dekat jalan masuk (Mama Zavas dan Mama Novi) , 1 ibu di kursi belakang (Mama Ahmad) dan 1 lagi di kursi paling belakang (Mamah Aisyah).1 ibu duduk di kursi tengah (Mama Syaila) , 2 ibu di belakang, 1 lagi tepat di depan bangku guru (Mama siska) dan 1 di belakang. Saya memutuskan duduk sebangku dengan Mama Siska, paling depan biar fokus 😁.
(Saya mungkin salah mengurutkan nama🤭)

Setelah beberapa lama, datang beberapa ibu lainnya dan kami pun menyimak dengan antusias.

Masih Muqoddimah saat pak kepala menjelaskan bahwa penhetahuan bagus atau wawasan yang luas saja namun tidak ditunjang oleh akhlak yang baik maka tidak ada artinya. Sedangkan anak-anak saat ini seolah dikorbankan selain korban kondisi juga menjadi korban sistem, sistem yang setiap kali berganti menteri pendidikan maka berganti jua lah sistem dan kebijakan pendidikan nya. Dan sistem hari ini tidak menjurus pada akhlakul kariimah namun hanya fokus oada pengetahuan.

Pada zaman dulu kita sering mendapati siswa yang tidak naik kelas ataupun mendapatkan nilai merah pada rapotnya, namun hari ini siswa tidak boleh mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Artinya? Mustahil bagi siswa sekarang untuk tidak naik kelas karena nilai raportnya pasti tinggi-tinggi. 

Baiklah kita kembali ke AKM. Soal AKM seperti apa sih? Bentuk-bentuk soal AKM sendiri berupa pilihan ganda, menjodohkan, esai atau uraian, pilihan ganda kompleks dan isian atau jawaban singkat. Untuk level kognitif, numerasi ini sendiri adalah pemahaman (knowing), aplikasi (applying), penalaran (reasoning).

Kebetulan de Olin dan teman-temannya akan melaksanakan AKM di MAN 2 Ciawi atau lebih dikenal MAN Kiarakuda. Nanti saya share progress dan step by step menuju AKM dan proses AKM nya insyaAllah.

Sekarang nulisnya segini dulu.


Balananjeur, Sabtu, 16 Oktober 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh