Sebenarnya nggak ada masalah sih meski nggak disimpan juga, tapi saya ingin setiap jejak tersimpan lama dan harapan paling besar sih semoga memiliki nilai kebaikan di sisi Allah. Aamiin yaa Allah 🤲
Bagian ini pengen cerita tentang kehadiran Ayah buat anak perempuan yang MasyaAllah bikin takjub. Yah, its about Abi untuk de Olin terutama selama perjalanan.
Mulai dari bertanya kesediaan de Olin untuk ikut ke Pangandaran, lalu pendampingan selama di perjalanan dan menjadi teman bermain selama di sana kemudian saat pulang lagi ke rumah.
Ayah bertanya apakah de Olin ingin pergi liburan ke Pangandaran ataukah tidak, de Olin menjawab iya, de Olin sedang sangat ingin ke Pangandaran, ingin main di pantai katanya. Lalu Ayah bertanya apa saja yang ingin dibawa putrinya saat kesana, maksudnya bawa bekal makanan apa. Dan Ayah berusaha mencari uang untuk membelikan bekal yang diinginkan anak perempuannya itu.
Sepanjang perjalanan, Ayah mendampinginya tanpa melepaskan pelukannya. Well, de Olin tidak suka naik mobil, dia selalu berpikir kalau mobil membuatnya pusing dan mual. Kadang memang hanya ketakutannya saja tapi kadang benar-benar membuatnya muntah, ayah tahu itu. Ayah juga ingin memberi kesempatan Ibu untuk menikmati perjalanan jadi dia menghandle urusan anak selama perjalanan.
De Olin bersikeras tidak mau pakai AC, ingin sambil nonton YouTube dan tidur di pelukan Abi. Semua Abi kabulkan..
Saat dia muntah, Abi bergegas menyiapkan kresek hitam dan mengelap sisa muntahannya, mengurut punggung anak perempuannya lalu membiarkannya tertidur dalam pelukannya.
De Olin tidak ingin tangan Abi bergerak sedikitpun dan Abi melakukannya demi membuat buah hatinya nyaman.
Saat saya memintanya agar saya mendampingi de Olin, dia mengatakan bahwa saya sudah sering melakukannya saat anak-anak kecil maka dia meminta melakukannya saat anak-anak besar. Meminta saya untuk istirahat dan menikmati perjalanan.. MasyaAllah..
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar