Sepanjang perjalanan pulang itu kami juga berbincang tentang waktu, berat rasanya berpisah, "tapi ummi Ridha dan ikhlas lho bi, insyaAllah. Berat kayaknya hanya soal rasa dan terutama kenangan dan sesal tapi selebihnya ummi merasa optimis, its better for mereka. Ternyata ya Bi, tugas kita sebenarnya selain membimbing anak menjaga fitrah keislaman adalah menyiapkan mereka untuk mencapai kemandirian. Mandiri in everything.. rasanya kok kayak gimana ya, kalian kok tiba-tiba udah besar,udah Segede in? Lha emang kemarin-kemarin kita kemana aja ya? Padahal everytime mendampingi mereka..tapi kok serasa mimpi ya?" Banyak kata terucap dengan kakang yang menimpali, "iya ya Mi, asa baru kemarin."
Nah, bukan hanya ibu yang berpikir, "asa baru kemarin" ternyata Ayah juga memiliki pikiran yang sama meski cara kami melerai rasa pastilah tak sama.
"do you know, bi? Aku teh antara pengen nangis feel excited sama senang soalnya anak-anak bisa diajak kerjasama saat ummi bilang kalau kita itu kelak akan dihisab dengan amal kita sendiri-sendiri,jadi mohon kerjasamanya untuk menjaga diri masingmasing agar tetap dalam koridor yang Allah sukai. Jangan buat Allah marah yaa! Please, ummi sayang sama kalian sedangkan ummi tidak selamanya bersama kalian. Jaga diri ya! Jaga iman dan adab. Pas ummi bilang hatur nuhun ke mereka, kok refleks bilang maaf juga ya? Oh ya Bi, ternyata anak-anak itu memori penyimpanan yang jauh lebih kuat ya Bi, sama MasyaAllah bukan miniatur tapi bahan muhasabah ortu. Saat kita berbuat apapun, baik atau keliru, nanti Allah perlihatkan melalui anak-anak kita MasyaAllah kita jadi sadar kalau kita butuh Allah untuk melahirkan pribadi yang jauh lebih baik dari kita."
See, ibu-ibu..entah akan berapa panjang, selalu saja ada hal yang bisa disampaikan kepada suaminya, tentang apapun.
Dan untuk anda para suami, saat anda bersedia menjadi pendengar aktif maka percayalah bahwa anda sedang menanam biji kebaikan bagi keluarga anda.
Obrolan lainnya adalah tentang keinginan saya untuk bisnis apa saja yang bisa mengundang pundi rupiah 🤭 , "aku tuh cuma pengen bantu, nggak ada pikiran pengen sesuatu buat diriku sendiri. Terutama buat biaya pendidikan anak-anak, aku mau anak-anak belajar setinggi-tingginya. Bukan karena aku tidak mendapatkan kesempatan seperti itu tapi karena aku ingin mereka menjadi seseorang yang berilmu dan alim dengan ilmunya hingga kelak saat Allah bertanya waktu dihabiskan untuk apa mereka bisa menjawab kalau waktunya untuk mencari ilmu di jalan Allah dan mengamalkannya dalam kebaikan. Do you know, Bi, setiap kali berbicara tentang tholabul ilm dada ummi seolah membuncah dengan tekad dan harapan, ummi tidak memiliki ketertarikan akan emas atau permata bahkan pakaian atau aksesoris perempuan tidak membuat ummi merasa perlu memilikinya. Ummi hanya ingin baik Ummi, Abi atau anak-anak memiliki gairah yang tinggi akan ilmu dan ketaatan pada Allah. It's so difficult, but i know we can dengan pertolongan Allah insyaAllah. Pertanyaannya, bisnis apa yang bisa ummi kerjakan dengan segala keterbatasan yang ummi miliki?" Saya mulai beradaptasi terutama dengan kondisi tubuh ataupun kondisi ekonomi, yang perlu saya lakukan adalah mencari atau membuat peluang yang tepat dengan melihat kemampuan diri jadi tidak perlu melihat, "oh iya, itu yang dilakukan orang lain jadi aku pun hanya perlu meniru " No, saya tidak senang saat harus mengikuti cara orang tanpa melihat kemampuan diri sendiri.
Beliau pun dengan pandangannya bahwa beliau juga harus membuka peluang lain mengingat anak-anak bertumbuh besar dan memerlukan biaya yang lebih besar dari sebelumnya. MasyaAllah dan inilah yang menjadi bahan muhasabah kami, cara kami mengingat ortu kami; bahwa yang ada dalam fikiran ortu semuanya berpusat pada kebaikan untuk anak-anak.
Apapun dilakukan untuk anak-anak, segala fikiran dan semua yang diobrolkan adalah tentang anak-anak. Bahkan sampai lupa lelah atau usia dan apapun, harapan dan termasuk usaha nya lebih banyak dimaksudkan untuk anak-anak, untuk kebaikan anak-anak.
Mikirin pengen ini itu, di benak teh, "kayaknya anak-anak bakal suka."
"Ini kayaknya pas buat anak-anak."
"Anak-anak suka ini atau nggak?"
Dan lain sebagainya..
Auto ingat mamah dan emak, Apa dan Bapak Allohu yarham, mereka pun pasti seperti ini atau mungkin lebih ..
MasyaAllah..
#catatandefa
Balananjeur, Ahad, 21 November 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar