Rabu, 10 November 2021

Mengurai Sakit

Jam 1 malam tetiba terbangun karena mulas yang sangat, agar tidak membangunkan yang lari sayapun berjalan perlahan ke KM dan menangis disana. Subhanallah itu luar biasa sakitnya. Saya jarang menangisi sakit yang dirasa tapi tadi malam sangat sakit hingga membuat saya hanya bisa melerai dengan tangisan.

Alhamdulillah 'alaa kulli haal.. Allah berikan kesempatan menangis. 

Sejak kemarin memang nggak enak badan, awalnya waktu di Pangandaran pas mau pulang tetiba kepala terasa sakit. Waktu itu saya pikir karena masuk angin soalnya semalam menyalakan kipas angin, tubuh saya memang sensitif dengan kipas angin ataupun AC. De Olin membantu memijat punggung,leher dan kepala untuk meredakan sakit.

Tapi sakit bertambah hebat, disertai sakit di bagian lambung lalu akhirnya ke jantung dan seluruh tubuh mulai bereaksi dengan semua gejala itu. Akhirnya seharian hanya berbaring di atas tempat tidur sambil membaca buku dan menulis.

Saat Kakang pulang dari Sekolah, beliau memijat punggung, leher, kepala dan tangan juga kaki dengan minyak urut. Saya tertidur setelahnya, sore hari saat bangun sakit kepala terasa berkurang. Eh tapi saat berusaha berdiri kok rasanya ngalanggeong dengan mata berkunang-kunang, nafas mulai berat, saya menyadari bahwa saya memang kembali sakit.

Baru empat hari merasai tubuh yang sehat dan bugar qodarullah hari itu harus sakit kembali. MasyaAllah sungguh maha kuasa Allah dalam mengatur setiap keadaan, dan selalu ada hikmah dari semua kisah itu bahkan sakit sekalipun tak luput dari kebaikan didalamnya.

Saya kembali berbaring dan shalat ashar pun dilakukan dengan berbaring, karena duduk pun tak kuat. Setelah istirahat beberapa lama Alhamdulillah mulai bisa duduk. Kakang bertanya kabar saya dan saya katakan kalau kabar saya membaik serta merasa ingin makan sesuatu. Oh hey, menahan sakit itu menghabiskan banyak energi 🤭

Kakang mengajak ke Ciawi sekalian ngambil uang di ATM. Saya ambil dua jaket tebal untuk melindungi tubuh saya sendiri. Sesampainya disana saya minta kakang untuk beli basho saja, kami pun sepakat membeli basho japri. Saya memilih mie dan kikil tanpa toping lainnya, tanpa basho juga, penasaran dengan kuah pedas jadilah pakai kuah pedas. MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal sakit kepala berkurang setelah makan yang hangat dan pedas, eh tapi kok perut terasa panas? Saya berusaha mendinginkannya dengan jus jambu, Alhamdulillah mulai terasa dingin.

Namun tengah malam tiba-tiba perut terasa mulas. Setelah meluapkan tangis di KM saya pun kembali ke kamar, dada bertambah sesak , saya mulai diserang kekhawatiran karena itu memilih membangunkan kakang agar bila terjadi sesuatu yang diluar harapan ada yang mengajak saya untuk tetap sadar. 

Kakang memijit lembut punggung saya dengan minyak urut sampai akhirnya saya benar-benar tak sadarkan diri. 

MasyaAllah Alhamdulillah pagi ini bisa kembali menghirup nafas, semoga hari ini lebih sehat dan lebih membawa kebaikan dibanding hari-hari sebelumnya.

MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh