Saya lupa redaksi tepatnya seperti apa, saya hanya ingat belasan tahun silam saya pernah membaca sebuah buku yang salah satunya berisi pesan dari Assyahid Sayyid Quthb, beliau mengatakan bahwa satu butir peluru hanya dapat menembus satu 'kepala', sedangkan tulisan dapat menembus baaanyak 'kepala'.
Ah, saya benar-benar lupa apakah itu ucapan Sayyid Quthb atau penulis yang lain, saat membaca itu usia saya masih belasan, saya hanya mengingat beberapa bagian inti kalimat yang berkesan bagi saya tanpa menuliskannya di buku harian saya. Sekarang saya mencoba mengingat-ingat lagi buku apa yang saya baca itu, saya ingin membacanya kembali.
Saya coba baca lagi buku-buku karya mufassir yang namanya kami sematkan pada nama putra sulung kami itu, tapi saya belum juga menemukan kalimat itu, mungkin karena masih terbatasnya buku karya beliau di rumah kami yang membuat saya agak kesulitan mencari referensi, hmm...maksud saya mencari kalimat itu.
Lalu, apa maksudnya cerita ini dengan pertanyaan di atas?
Mungkin saja niat kita menulis tidak berakhir manis sesuai harapan. Setiap kebaikan dan niat baik tidak selalu dipandang kebaikan, lagipula jika niatnya benar karena ingin mengajak kepada kebaikan karena Allah, kita tak akan pernah terpengaruh pandangan manusia selama kita benar berada di jalur yang dibenarkan Allah.
Allah mengetahui semua yang tampak dan yang tersembunyi. Allah membalas semuanya dengan seadil-adilnya tanpa ada satu perkara pun yang lewat.
Bahkan jika tulisan kita hanya menembus 'satu kepala', Allah menghitung niat dan usaha kita..
Tetaplah menulis, sahabat
Bukan hanya untukmu hari ini di dunia
Bukan demi ketenaran, tepuk tangan ataupun sekedar pajangan
Tapi caramu ud'uu ilalloh, menyeru kepada kebaikan hingga Allah Ridho padamu
Sungguh,kita tidak pernah tahu,tulisan mana yang kelak menjadi pemberat Mizan kebaikan kita
Tetaplah menulis, sahabat
Izinkan saya belajar melalui kisah yang engkau uraikan melalui tulisanmu
15 Januari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar