Biasanya teteh nelpon setiap hari Ahad atau kadang hari Sabtu, hari ini kami pikir jadwal nelpon teteh adalah hari Ahad karena beberapa Minggu yang lalu saat nelpon di hari Sabtu maka Minggu besoknya menjadi hari Ahad jadi pikir teh kalau ananda kami ini akan nelpon besok hari. Namun saya keliru... Aufa nelpon sedangkan kami tidak membuka hp jadi tidak mengetahui ada panggilan dari Shalihah kami ini.
Abi buru-buru menelpon balik berharap masih ada waktu, Alhamdulillah teteh mengangkat dan ternyata masih ada waktu meski hanya beberapa menit pun tak mengapa selama masih bisa mendengar suaranya dan mengetahui kondisinya termasuk kabar hatinya.
Bagi saya mengetahui kabar perasaan nya adalah hal yang penting, penting baginya untuk bercerita apa yang ingin dan merasa harus dia ceritakan. Seperti yang selalu saya katakan padanya, "lepaskan beban hatimu dengan menceritakan itu pada ummi lalu izinkan ummi membasuh luka yang mungkin ada!"
Dia butuh bercerita dengan bebas, melepaskan sampah emosi yang mungkin ada agar tak menjadi timbunan sampah yang melukai. Karena saya wanita dan hanya wanita yang tahu apa yang dibutuhkan wanita..
Apa kabar shalihah?
Dia menangis, saya tahu pasti bagaimana saat dia menangis. Dia menyembunyikan wajah dari kamera dan menjawab seperlunya ..
Duhai hati ibu, ingin sekali berlari kesana dan katakan, "ummi ada disini, Nak. Ummi ada.. tenanglah!"
Jatah nelponnya hanya sebentar lagi, katanya. Ah ya setelah saya buka jam saat dia menelpon memang sudah hampir setengah jam.. terbayang bagaimana paniknya ia saat telpon yang dihubungi tidak merespon, "Hapunten Ummi, Nak." Dan dia, gadis kecil kami ini, menangis. Aduhai hati ibu mana yang tega dengan airmata buah hati yang ditutupi.
Resah mulai menyapa, apa kabar hatinya hari ini? Adakah yang sedang ingin ia ceritakan? Haruskah kami berlari kesana demi mendengar dan memeluk hatinya yang mungkin sedang gelisah.
Wajar di usia itu merasakan gelisah, apalagi di tahun terakhir masa sekolah menengah pertamanya. Haruskah kami berlari kesana memeluk dan meyakinkannya bahwa kami ada untuknya?
Balananjeur, Sabtu, 8 Januari 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar