Jumat, 11 Februari 2022

Day 23

Perjalanan hari ini menjenguk Aa Quthb yang sedang menjadi panitia sebuah event berskala Nasional yang diadakan di kota Tasikmalaya, tepatnya di Gedung Dakwah Islam. 

Kami kesana bertiga, berbekal rindu karena sudah 2 Minggu tidak bertemu dan bekal timbel buatan Mamah. De Olin duduk di depan Abi, lalu Abi dan Ummi di belakang. Menembus jalan Cihaurbeuti lalu Sukahaji hingga akhirnya sampai di kota Tasik.

Aa terlihat letih, sepertinya ia kurang tidur dan oh wait ini kali pertamanya menjadi panitia suatu event yang lumayan besar dimana disana dia harus mengurus banyak kepala yang tak sama.

"Jarak Pagerageung-Gobras itu tidak jauh, Mi." Ujarnya saat saya katakan kalau beberapa hari ini saya mengingatnya dengan air mata rindu.

Ya, mungkin tidak jauh namun nyatanya hati ibu tetap saja berjejal denga rindu dan pertanyaan, "Apa kabarnya?", "Sudah makan atau belum?" Dan banyak tanya lain berkecamuk. Ah iya, jarak Pagerageung-Gobras memang tidak jauh tapi sepanjang jarak apapun kasih ibu tetap membuatnya menata kasih dalam derai airmata do'a yang didalamnya tersemat rindu banyak hal tentang anak-anaknya sekaligus harapan akan hari esok yang baik untuk anak-anaknya.

Ibu, tak kenal pendek atau jauhnya jarak dalam mencintai. Ia juga tak kenal syarat untuk memberikan kasih sayang yang dirasanya cukup untuk anandanya karena kasih ibu itu adil bagi anak-anaknya.

Balananjeur, Ahad, 23 Januari 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku dan Buku