Well, ini hari Sabtu kesekian di 2022, banyak hal yang terjadi sepanjang 2022 ini. Hari ini salah satu tetangga kami dikhitbah, Minggu sebelumnya keponakan kami yang melaksanakan acara khitbah. Tapi itu juga katanya, saya tidak tahu benar atau tidaknya dan tidak tertarik juga untuk mencari tahu karena jika sesuatu sengaja tidak dikabarkan itu artinya mereka tidak ingin kabar itu tersebar. Tentunya mereka memiliki alasannya sendiri dan bukan ranah saya untuk masuk area alasan tersebut.
Lagipula khitbah mah memang tidak harus disebar luaskan, yang harus disebar luaskan mah kabar pernikahannya.
Yang pasti, do'a tetap terpanjat untuk mereka yang akan memasuki jenjang baru dalam bahtera rumah tangga nya.
Ada banyak hal yang tiba-tiba menghampiri ingatan terkait pernikahan, i mean lembaga pernikahan.
Suatu hari saya mendapat suatu kabar ada anak yang marah pada ayahnya karena suatu alasan. Amarah yang membuatnya enggan bertegur sapa dengan ayahnya dan terang-terangan memperlihatkan kebenciannya.. entah, sebenci apa seorang anak yang tadinya dekat dan bahkan mendapatkan kasih sayang penuh dari ayahnya bahkan hingga menjelang pernikahan pun anak itu belum juga berbaikan dengan Ayahnya... Bahkan bukan pada ayahnya saja namun merembet pada keluarga besar Ayahnya.
Kebencian seperti apakah itu hingga melupakan adab yang diketahuinya serta birrul waalidain yang ia sendiri memahami wajibnya. Padahal gerbang baru segera ditempuhnya.
But wait, bukan perihal kebencian itu yang sedang ingin saya bahas namun tentang Ibu yang Melahirkan Peradaban.
Ibu, berperan besar dalam melahirkan seorang anak seperti apa dan watak serta karakter bagaimana. Ibu berperan besar dalam membangun kepribadian seorang anak sebagai cikal bakal terbentuknya peradaban..
Anak yang pembenci seringnya terlahir dari ibu yang pembenci.
Anak yang pendengki seringnya lahir dari ibu yang pendengki.
Seperti apa anak-anak yang terlahir kelak, lihatlah dari ibu seperti apa ia dilahirkan!
Ingin melahirkan anak yang seperti apa, lihatlah dari ibu seperti apa ia akan terlahir!
Ingi membangun peradaban seperti apa? Bangunlah generasi yang baik melalui ibu yang benar!
Ah saya seorang ibu yang entah seperti apa rupa saya, entah akan seperti apa generasi yang lahir dari rahim saya, karena itu saya menuliskan ini untuk mengingatkan diri saya sendiri dan juga anak-anak saya. Generasi kita diciptakan oleh kita!
Saya meyakini bahwa keluarga dibangun untuk membangun sebuah peradaban. Masa depan generasi kita ditentukan juga dari bagaimana keluarga mencipta peradabannya. Generasi seperti apa serta peradaban seperti apa yang akan mereka bangun kelak..
Karena itu sangat penting bagi seorang laki-laki dan perempuan untuk memperbaiki diri sebelum mereka memasuki lembaga pernikahan karena sifat-sifat bawaan mereka kelak akan mereka bawa dan turunkan pada anak cucunya. Terutama ibu yang mengalirkan perangai bahkan yang tersembunyi dihatinya melalui air susunya untuk anaknya
Seorang wanita yang kasar kemudian ia menjadi istri yang kasar berpotensi besar untuk melahirkan anak yang juga tak jauh berbeda dengannya. Namun seorang kasar saat ia berusaha memperbaiki diri dan menyiapkan keturunannya dengan baik, semoga Allah lahirkan darinya seseorang yang lembut perangai dan jiwanya hingga kelak tercipta generasi-generasi dengan perangai baik namun tegas dalam keimanannya.
Seorang wanita yang senangnya kepo urusan orang, hasad pada orang dan ia tetap seperti itu saat ia menjadi istri dan menjadi ibu, maka lahirlah juga darinya pribadi yang tak jauh berbeda dengannya. Buruk perangainya meski terlihat sempurna penampilannya...
Seseorang yang tidak bisa menjaga lisannya, bagaimana dia bisa menjaga yang tersembunyi dari manusia (hatinya) sedangkan anak-anaknya mengadopsi bahkan hingga gerentes hatinya.
Inilah juga yang sedang kami diskusikan dengan anak-anak. Perbaiki diri untuk memperbaiki generasi agar terlahir generasi yang Khairu ummah!
Bukan hanya (kelak) mencari pendamping yang teguh dalam aqidah serta berbudi, tapi dirinya sendiri pun haruslah memantapkan diri untuk mendapat pendamping seperti itu. Bukan menuntut dapat pendamping yang baik namun fokuslah memperbaiki diri karena Allah!
Balananjeur, Sabtu, 19 Februari 2022.
* Catatan ini mengandung pengingat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar