Karena itu saya putuskan untuk menuliskan #jurnalsyukurdefa , sebagian syukur yang terpanjat di hati (juga di lisan).
Alhamdulillah atas de Olin yang memberikan pelukan hangat saat saya tiba-tiba menangis. Entah menangis karena apa, tiba-tiba saja air mata luruh tak tertahan, entah karena apa. De Olin memeluk erat tanpa bertanya kenapa, ah tak seperti biasanya dia hanya memeluk lalu mencium keningku ..
Tanpa tanya, "kenapa?" Atau, "ummi jangan nangis!" Karena saya sangat ingin menangis namun sekali lagi entah untuk alasan apa.
MasyaAllah Alhamdulillah atas kesempatan menangis, bukankah menangis juga anugerah? Bukankah Allah berikan kenikmatan yang luar biasa saat kita menangis? Ya, nikmat itu adalah saat kita butuh menangis dan Allah mudahkan kita untuk menangis.
Luruh semua yang terasa berat di hati
MasyaAllah hadza min Fadhli Rabbi ❤️
Balananjeur, Kamis, 24 Februari 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar