Kamis, 31 Maret 2022

H-69

Seluruh kisah ini akan menjadi rangkaian ingatan dan pengingat antara saya dan lelaki yang senantiasa membuat saya bersyukur menjadi istrinya.

Lelaki yang sejak mengucap ijab hingga hari ini tetap bicara apa adanya meski terkadang terasa nyelekit tapi biidznillah membuat saya bisa melihat dengan warna yang lebih beragam. 

Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa bicara blak-blakan membuat kita melihat dengan warna yang lebih beragam? 

Coba bayangkan kalau kita selalu dalam posisi dibenarkan sedangkan kita melakukan kesalahan, atau kita selalu disalahkan sedangkan ada saat kita berlaku benar! Hidup itu adakalanya dalam posisi benar dan tak jarang pula berbuat salah, tapi katanya perempuan itu selalu ingin dianggap benar bahkan meski ia melakukan kesalahan. Ya, kami tak suka kesalahan itu ditampakkan, tetap saja kami benar meski kami salah. Dan dia, tidak pernah melakukannya, kalau salah ya salah. Kalau keliru ya keliru.. serta berikan apresiasi yang wajar saat berlaku baik dan benar. Keduanya memiliki porsi perhatian sewajarnya.

Kadang saya memiliki suatu pandangan tentang sesuatu, dia berbeda pendapat dan tak segan mengutarakan pendapatnya yang lagi-lagi membuat saya menarik nafas, "bisa nggak sih bilang kalau pendapat saya benar?" Tapi dia tidak melakukannya. Dia tetap dengan argumennya dan saya pun dengan argumen saya.. lalu dia membangun pribadi serta pandangan saya dengan cara itu.

Saya tidak lagi menuntut untuk selalu dalam posisi dibenarkan, tidak terusik dengan setiap perbedaan pendapat maupun sikap. Dan lebih meyakini bahwa, "lakukan saja dengan sebaik-baiknya dan biarkan Allah atur jalannya!" 

Balananjeur, Jum'at, 1 April 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh