Jumat, 01 April 2022

Day 91

Perbedaan sejatinya adalah suatu keniscayaan, sesuatu yang justru menyatukan..

Sama halnya ketika kami berdiskusi tentang awal Ramadhan, saya meminta pendapat Aa dan adik-adiknya bukan untuk menyamakan pendapat tapi agar saya bisa bersiap untuk sahur nanti. 

Anak-anak memiliki pendapat yang sama untuk menjalani hari pertama Ramadhan nya hari Sabtu besok. Ijtihad itu memiliki keistimewaan dan kami memohon pada Allah agar menjadikan ini sebagai ladang ijtihad kami, insyaAllah bukan karena taqlid buta.

Saat ada anak yang bertanya, "Ummi, bagaimana kalau ternyata ada anak ummi yang memilih shaum di hari Ahad?" Saya katakan pada mereka bahwa saya doakan agar itu menjadi ladang ijtihad mereka, asal bukan hari Senin apalagi Selasa. Lalu saya akan bertanya, "apa yang menjadi dasar kalian memilih hari itu?" Saya tidak suka anak yang hanya ikut-ikutan tanpa ilmu dan mereka tahu itu.

 Ikut-ikutan..

Mungkin tidak apa-apa untuk mengikuti orang lain selama itu baik, tapi saya si ibu cerewet yang tidak suka jawaban, "ngikuti aja." Bahkan dalam menutup aurat pun seperti itu.

Saat membimbing anak menutup aurat, saya tidak membiarkannya hanya mengikuti orang lain tanpa ilmu. "Karena Allah yang menyuruh, Nak. Bukan ummi. Tahu darimana kalau Allah yang nyuruh? Dari Al Qur'an Al Karim." Ilmu saya hanya sebatas itu, saya hanya ingin mereka melakukan sesuatu dengan dasar dan niat karena Allah, itu saja.

Lalu apa hubungannya dengan perbedaan yang menyatukan? 😅

Balananjeur, Jum'at, 1 April 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh