Rabu, 30 Maret 2022

H-75

Image, apa sih pentingnya jaga image? Hari ini saya bisa mengatakan bahwa menjaga image ini tak sepenting seperti anggapan saya dulu.

Jadi, dulu saya menganggap menjaga image itu penting? Hmm sepertinya sangat penting.

Saya menyampaikan hidup berumah tangga seperti apa yang saya harapkan. Semua yang terbersit dibenak pun saya utarakan pada ia yang telah bergelar suami namun sayangnya otak saya dipenuhi kekhwatiran yang saat itu terasa liar biasa.

Khawatir tidak disukai ataupun dicintai. See, bukankah hari ini saya bisa mengatakan, "come on, Defa! Kenapa harus menyiksa diri dengan kekhwatiran seperti itu?"

Menyiksa diri? Saya rasa saat itu memang terasa menyiksa diri sendiri. Membuat tuntutan diluar kemampuan adalah bentuk menyakiti diri sendiri. Well, sekali lagi jangan katakan itu bentuk tak ikhlas! 

Seharusnya saya melakukannya secara bertahap dan jangan membuat target terlalu tinggi. Berbuat baik ya berbuat baik tapi tidak harus sampai mengabaikan harapan diri. Berkhidmat memang baik, tapi lakukan saja sesuai kemampuan!

Memasak dan membersihkan rumah memang sangat baik, tapi lakukan saat tubuh siap melakukannya!

Saat orang lain bisa melakukan sesuatu, bukan berarti kita pun harus bisa melakukannya. Ini tentang kemampuan tubuh yang tak sama. Tetap menjadi diri sendiri dan tak perlu mengkhawatirkan hal-hal diluar kendali diri (dicintai ataupun disayangi) adalah bentuk ketidakadilan atas diri sendiri.

Berkhidmat sekemampuan!
Mencintai tanpa berharap dicintai!
Membantu tanpa syarat!
Memberi tanpa melihat!
Dan kalau mendapat kebaikan dari orang lain, selalulah mengingatnya!


Balananjeur, Sabtu, 26 Maret 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh