Saya benar-benar berubah. Dede yang hanya tahu baca buku hari itu mulai punta rutinitas baru; bangun tidur jam 3 pagi langsung menyalakan tungku dan masak air untuk emak dan bapak, lanjut shalat qiyamullail sampai shalat shubuh dan tilawah, membereskan dan membersihkan seisi rumah sambil masak. Jam 8 semua pekerjaan selesai barulah setelah itu shalat dhuha dan membaca..
Bangun tidur jam 3 pagi mah sudah biasa, tapi menyalakan tungku ataupun masak untuk orang lain? Itu belum pernah sekalipun saya lakukan.
Wait, orang lain yang saya maksud itu seseorang diluar diri saya sendiri. Jadi jangan mengangkat jari untuk menunjuk, "itu orang tua, bukan orang lain!"
Tahukah anda bagaimana kali pertama saya menyalakan tungku? Saya meminta tolong suami sambil berbisik, "please help me, aku nggak mau terlihat tidak bisa. Aku malu."
Padahal baik emak maupun bapak tidak pernah menuntut saya untuk melakukan apapun, ini adalah tuntutan dari diri saya sendiri. Mungkin istilah kerennyamah caper alias cari perhatian 😂 but apapun itu, saya barulah berusia 18 tahun untuk memahami bahwa pernikahan itu bukan untuk, "saya harus begini agar kamu suka." Tapi, "Mari bersama-sama untuk menjadi versi terbaik diri kita!"
Agenda qiyamullail sampai tilawah ba'da shubuh sudah biasa dilakukan, tapi membereskan dan membersihkan rumah? Oh hey, saya bisanya keluar kamar saat mau makan atau ke kamar mandi atau untuk agenda lain. Saya hanya tahu buku dan buku, bukan kain pel atau sapu ataupun dapur dan semua perlengkapannya. Lalu saya mulai dengan agenda itu, tentu saja bukan perkara ringan bagi saya.
Emak menyiapkan bahan masakan dan saya memasak sesuai menu yang ada di kepala, Alhamdulillah semua orang menyukainya dan tentu saja saya senang meski sekali lagi saya tekankan disini bahwa tidak ada seorangpun meminta saya melakukan itu meski tidak ada seorangpun yang juga melarangnya. Saya melakukannya karena dalam pandangan saya seperti itulah harusnya saya..
Jam 11 saya sudah berada di dapur lagi, menyiapkan menu makan siang untuk semuanya. Mencuci piring dan tidak membiarkan apapun terlihat berantakan. Saya senang melakukannya, itulah yang saya rasakan namun ternyata tubuh saya memberikan response yang berbeda..
Tubuh saya belum bisa beradaptasi hingga akhirnya ambruk dan... Tepat 3 bulan kemudian kami memutuskan kembali tinggal di rumah mamah.
Saya terlanjur membuat image Dede yang rajin dan cekatan jadi kalau tiba-tiba berubah diam dan malas-malasanteh akan terkesan tidak baik. See, ini soal kesan, bukan? Please jangan katakan saya tidak ikhlas karena saya berusaha untuk melakukannya sebaik mungkin namun hari itu saya tetap seorang berusia 18 tahun yang belum terlalu memahami arti hidup berumah tangga.
Balananjeur, Jum'at, 25 Maret 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar