Jumat, 01 April 2022

Day 92

Momen lari atau badminton bersama anak laki-laki menjadi saat terbaik deeptalk kami, hey bukan hanya deeptalk tapi saat saya bisa memberikan pesan-pesan bagi mereka di masa depan.

Kalau ngobrol di rumah, saya menjadi pendengar mereka. Merekam setiap detail argumen dan kisah yang mereka ceritakan. Di perjalanan, mereka yang meminta saya bercerita tentang apapun dan mereka tahu dalam kisah yang saya ceritakan akan selalu saya selipkan pesan, "ummi ingin Umar seperti itu ya?" Atau, "Ummi ingin Aa seperti itu ya?" Padahal hanya kisah kecil masa kecil mereka namun biidznillah mereka menangkap pesan yang saya sembunyikan secara diam-diam.

"Mari melihat diri kalian beberapa tahun yang akan datang, menjadi apa adik/Aa di hari itu? Apa peranmu bagi peradaban ummat ini, Nak? Ummi juga akan bertanya bagaimana kasih sayangmu pada ummi, Abi dan saudara-saudara mu?"

Mereka biasanya menjawab dengan yakin tentang peran mereka dan menjawab pertanyaan terakhir saya dengan pertanyaan lainnya, "Apakah ummi khawatir kami mengabaikan ummi, Abi atau saudara-saudara kami?"

Iya Nak, ummi khawatir namun ummi yakin pada kekuatan doa. Semoga Allah yang maha baik melindungi persaudaraan dan bakti kalian.

Ummi melihat anak laki-laki yang setelah menikah abai pada ibu bapaknya, ada yang penyayang namun membiarkan istrinya berbuat tidak beradab pada ibunya. Menyakitkan saat melihat pemandangan seperti itu Nak.

Sedih melihat anak laki-laki yang membiarkan begitu saja saudari-saudarinya, mungkin akan ada yang berkata bahwa saudari perempuan juga memiliki suami yang akan menjaganya. Iya Nak, dia memiliki suami yang akan menjaga namun apakah karena itu saudara laki-laki merasa nyaman mengabaikan saudarinya? Ummi melihat Ayah ummi yang mengasihi saudari-saudarinya dengan kasih sayang yang luar biasa baik. Dan saudari perempuan tetaplah menjadi saudari yang membutuhkan penjagaan saudaranya.

Ini juga sesi mengajak anak melihat fenomena yang terjadi sehari-hari, mencoba menggugah empati mereka karena bakti bukan tentang harapan orang tua namun kewajiban yang termaktub di dalam Al Qur'an.

Tentang saudari perempuan yang berhak mendapat perlindungan pernah di bahas ustadz Taimullah As-Sabiq saat kajian Riyadush shalihin 

Balananjeur, Sabtu, 1 April 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh