Minggu, 03 April 2022

Day 93

[3/4 12.49] Dibandingkan anak-anak, saya memiliki imun yang paling rendah. Tidak tahu apalagi yang akan di uji sakit, ini tak seperti seseorang memiliki penyakit A lalu berikhtiar mengobatinya sesuai hasil diagnosa nya apalagi sampai berusaha bersikap, "i am fine." Saat sakit kembali menyapa. Tidak tahu bagaimana cara mengobati intinya, hanya berusaha mengurangi gejala saat timbul gejala lalu minum obat pereda sakit saat sakit mendera. Ini memang sesuatu yang istimewa, sesuatu yang membuat saya memilih bersembunyi dan menepi saat tubuh kembali drop apalagi ditambah penyakit penyerta, lengkaplah ujian ini. Sedih? Awalnya iya, tapi apa boleh buat yang bisa saya lakukan hanya menerima lalu berusaha tetap melakukan kewajiban sebagai seorang hamba, berusaha berkontribusi bagi ummat sesuai kemampuan diri. Sedih? Awalnya iya, tapi sekarang sudah terbiasa dan nikmati saja dengan memaksimalkan amal yang masih bisa dilakukan.Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya saat Allah berikan kesempatan sehat dan berusaha beramal baik disaat sakit.



******

[3/4 13.02] Hari ini Allah berikan kesempatan untuk menunaikan shaum Ramadhan, MasyaaAllah hadza min Fadhli Rabbi. Mual muntah sejak pagi lalu mencoba mengalihkan rasa dengan membaca, tidur sebentar, sampai akhirnya kakang mengajak berjalan-jalan keluar. Situ panjalu menjadi tujuan, "bagaimana, sudah membaik." Tanyanya. "No, but i'll be fine." mencoba menormalkan pernafasan dalam kondisi ini ternyata tidak semudah itu. Saat di situ panjalu tadi, kami bertemu 2 orang pemuda, mungkin seusia ananda kami. Mereka sedang mencoba menerbangkan burung, hmm burung apa ya namanya, lupa lagi. Kalimat yang keluar dari lisan membuat si ibu ini tak bisa hanya diam, seharusnya saya tidak baperan atau cukup diam saja tapi bagaimana lagi, saya seorang muslim, adalah tugas kita untuk saling mengingatkan. Padahal tugas di rumah pun tugas sebagai ibu juga belum tunai. Ngomongin tentang ibu, saya sering berkaca dan bertanya, "Hey Defa, sudahkah kau benahi dirimu? Tunai kah tugasmu? Apa kabar dirimu sebagai ibu dan anak-anak yang dilahirkan?


******

[3/4 13.48] Beberapa ibrah dari kejadian yang dilihat di hari-hari terakhir ini :

1. Tidak setiap yang didengar adalah kisah sebenarnya. Kata Aa Quthb mah ada juga yang manipulatif, bijak-bijaklah mengambil sumber!
2. Berbuat baik itu ada tempatnya. Berbuat baiklah hanya pada yang membutuhkannya. Kalau tidak, akan ada beberapa kemungkinan penerimaan yang boleh jadi berakibat tak baik bagi keikhlasan yang coba dijaga. Misal, ada orang yang mendapat kebaikan tapi justru malah mencaci, jangankan ucapan terima kasih tapi malah semakin pongah.
3. Seorang laki-laki membutuhkan istri yang satu frekuensi dengannya. Membutuhkan istri yang lembut, perhatian dan tahu cara memperlakukannya. Begitu juga dengan perempuan, ia butuh pendamping yang satu frekuensi dalam segala hal.
4. Seorang anak itu cerminan bagi orang tuanya, terutama ibunya.
5. Seseorang hanya melihat yang tampak, namun yang tampak adalah cerminan dari hati yang tersembunyi.
6. Berbuat salah itu harus berani minta maaf. Tak berani minta maaf, ada yang salah dengannya. Berkaca Defa!!!


Balananjeur, Ahad, 3 April 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh