MasyaAllah menanti teteh adalah penantian semua orang termasuk Nek Atung. Hampir setiap hari Nek Atung bertanya, "kapan Aufa pulang?"
"Wak Atung kangen ya?" Tanya Ummi. Nek Atung mengangguk mengiyakan..
MasyaAllah Nak..
Hujaimah pun bertanya tentang teteh setiap hari, "Katanya sebentar lagi, kok belum pulang juga?"
Teteh Nijma, Mah Dede dan semuanya menunggu kepulangan teteh.
MasyaAllah Nak, netra ummi senantiasa basah setiap kali melafaz, "teteh mau pulang." Rasanya senang tiada terkira.
MasyaAllah hadza min Fadhli Rabbi..
Teteh Aufa sayang,
Apa kabar, Nak?
Pagi ini rumah riuh, kami semua bebenah dan mempersiapkan kamar untuk teteh. 1 lemari teteh harus kami bongkar, Nak. Qodarullah hampir semua bagian bawahnya dimakan rayap. MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal, mungkin memang waktunya untuk dibongkar ya Nak. Semua memang tentang waktu, rayap itu tidak kami undang, semua bergerak sesuai kehendakNya. La ba'sa bih, ini saat bebenah sekaligus mengevaluasi diri. Sungguh dalam setiap keadaan terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir.
Nak, menghitung hari menunggu kepulanganmu adalah masa-masa yang membuat netra ummi senantiasa basah, basah dengan bahagia. MasyaAllah Nak, bukan hanya Ummi karena semua disini menunggumu, Nak.
Hari ini ummi juga menanti dering darimu, hmm ummi tak kan dulu bercerita rencana keberangkatan agar engkau tak menunggu-nunggu. Semoga Allah mudahkan dan lancarkan saja ya Nak.
Teteh Aufa putriku sayang. Banyak rencana dibuat, hmm bukan rencana kami tapi rencana untukmu. Sebanyak apa? Sebanyak apapun yang ingin teteh lakukan saat bersama kami disini, ya Nak, rencananya kami ingin mengikuti rencanamu. Jadi, itulah rencana kami ðŸ¤
Kami ingin merekam lebih banyak kisahmu dalam memori kami.
MasyaAllah Nak, kami menantikanmu dengan penuh rindu dan cinta, insyaAllah
Balananjeur, Sabtu, 9 April 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar