Menjelang jam 3 pagi sudah mulai terasa kehangatan itu melalui tadarus yang terdengar dari speaker masjid. Lalu kuliah subuh dan tadarusan ba'da subuh hingga menjelang siang, tadarusan anak-anak ba'da Dzuhur, tadarusan bapak-bapak menjelang Maghrib, masjid yang penuh dengan jama'ah tarawih sampai suara orang mengaji dari speaker sampai malam berubah sunyi, semua terasa hangat dan menentramkan membuat kami diliput kebahagiaan, "inilah Ramadhan." Meski saya masih tetap menepi dari keramaian itu dan memilih melakukan semuanya di rumah.
Ahad ini hari ke-9 shaum Ramadhan kami, kondisi lambung akhirnya mengantarkan pada pemeriksaan lagi, rencananya Senin besok mengambil rujukan untuk ke RS. But, rencana itu harus ditunda karena pada hari Selasa kami akan melakukan perjalanan menjemput shalihah. Semoga Allah sehatkan dan kuatkan. Jangan tanya sakitnya bagaimana karena ini benar-benar sakit, membuat ingin tetap berbaring tapi sayang sekali kalau Ramadhan hanya diisi dengan berbaringmah. MasyaAllah semoga Allah meridhai setiap gerak yang kita lakukan ya.
Ramadhan itu istimewa, bulan dimana Allah lipatkan banyak kebaikan. Lalu saya bertanya, "Defa, sudah berbuat kebaikan apa hari ini?" Ah, saya menangis karena tidak banyak yang bisa dilakukan.
Apa kabar sahur anda, sahabat? Saya berencana masak telur dadar, tumis sayuran dan pindang goreng. Biasanya jam segini sudah selesai namun sengaja saya tunda sampai jam 3 yang tinggal semenit lagi.
Umar sudah mewanti-wanti untuk membangunkan agar dia yang memasak, tapi saya sedang ingin melakukannya sendiri..
Apa kabar, sahabat?
#odopramadandefa1443
#harikesembilan
Balananjeur, Ahad, 10 April 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar