Dulu saya paling nggak suka baju couple an, pokoknya nggak nyaman weh kalau baju yang saya pakai ternyata ada yang sama, makanya suka ngdesain sendiri pakaiannya. Karena kalau ngdesain sendiri mah peluang buat ada yang sama teh kecil banget bahkan mungkin cenderung nggak ada soalnya idenya ada di kepala 😅
Tapi setelah ada anak gadis mah mau nggak mau harus menyesuaikan diri dengan harapan mereka. Mereka selalu suka saat motif kain yang kami gunakan sama, warna yang sama dan desainnya tetap saya yang ngatur 🤭 jadilah di moment tertentu kami pilih baju couple an. Hikmahnya anak-anak senang dan kami pun ikut senang.. ya atuh da orang tua mah ikut bahagia kalau anak-anaknya bahagia teh nya 😁.
Hikmah lainnya, orang-orang mudah mengenali, "oh ini bajunya sama kayak itu. Berarti keluarga itu." 😅
Slide 2.
Hari kedua setelah berlelah macet-macetan ba'da takziah, kakang ngajak ngdate sekeluarga. Anak-anak lagi pada kangen nasi TO nya Haji Atun, jadilah pilihan kami pun kesana.
Naaah, lagi-lagi orang tua mah akan senang saat anak-anak senang. Ya kaan?
Kali ini justru nomor 1 dan nomor 4 yang nggak ikut, mereka memilih jadwalnya masing-masing. Nomor 1 ada gambar yang harus diselesaikan dan nomor 3 bermain bersama sepupu kicil kesayangannya.
Moral of the storynya apa? Hmm apa ya 🤭
Oh ya, sebagai tambahan informasi, orang yang bisa megang hp atau ngakses media sosial itu bukan berarti tidak punya kesibukan. Sibuknyamah sama aja 😅
Balananjeur, Selasa, 3 Mei 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar