Berbicara kriminalitas dan aib, apakah mengabarkan kriminalitas sama dengan membongkar aib?
Tadi malam saat kakang sedang di bekam, terapis yang juga sepupu saya bercerita berita yang sedang menghebohkan di daerah kami, tentang seorang ayah yang berbuat tidak semena-mena pada anak gadisnya sejak si anak kelas 5 SD dan baru terungkap saat anak itu kelas 3 SMP. Laa Haula walaa quwwata Illaa billah, "banyak berita dikabarkan tentang hal serupa, bahkan jejak digitalnya pun tidak pernah terhapus. Lalu kabar ini hanya diliput sekilas oleh media itupun media sosial yang juga terhapus entah karena apa. Yang pasti ada yang mengatakan, sudahlah jangan dibesar-besarkan, kita akan memproses dia sesuai hukum yang berlaku tapi jangan terlalu di up di media karena ini adalah aib di kampung kita."
Lalu saya bertanya, apakah mengabarkan kebejatan orang jahat itu adalah aib?
"Si ayah sering melakukan kdrt pada ibunya, menampar ibu adalah hal yang biasa. Kata-kata kasar sudah bukan hal yang aneh."
Wallahi, sungguh saya sakit hati mendengar kabar seperti itu.. tentang kehormatan dan kesucian anak yang harusnya di jaga, tentang isteri yang Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, "... sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pada isterinya."
Lalu saya bertanya, "apakah yang membuat seorang wanita mampu bertahan dengan perlakuan kejam dari suaminya? Apakah karena anak? Lalu bisakah suami itu menghentikan kekerasan nya juga karena anak? " Duhai, bahkan anak pun dihancurkan demi nafsu syaithan nya.
Apakah menuliskan hal seperti ini membuka aib? Astaghfirullahal 'adziim.. semoga Allah mengampuni saya yang sedang resah hingga tak tahu batas aib ataukah keresahan..
#catatandefa
#septemberdefa
Balananjeur, Senin, 26 September 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar