Senin, 03 Oktober 2022

Day 278

Awalnya saya pikir kalau saya hanya perlu menikmati kondisi sakit, namun ternyata saya keliru. Sakit itu bukan dinikmati, tapi dikelola dan diatasi.

Why? Agar hidup lebih berkualitas, Yaa meskipun sakit tapi.. hmmm, ok saya mengalami sakit kronis, sebagian sel tubuh saya mengalami masalah, tapi tidak dengan hidup saya.

Yang berhenti adalah beberapa kegiatan tapi tidak dengan hidup saya. Sakit bukanlah gambaran keseluruhan hidup saya.

"ya udah, sakit autoimun kan gak bisa sembuh, jadi nikmati saja!" No, it isn't.. meski nggak bisa sembuh, bukan berarti hanya perlu dinikmati tanpa ada progress untuk menjalani hari dengan bermakna.. termasuk progress untuk tetap beramal shalih dan tidak sampai allways ngdrop 😁

Well, bukan untuk dinikmati Yaa.. tapi untuk dikelola dan diatasi penyebab munculnya gejala sakit.Dalam buku manage your pain-practical and positive ways of adapting to chronic pain dijelaskan secara rinci tentang bagaimana mengelola sakit kronis yang kita alami.

1. Bekerjasama dengan dokter.
Berkomunikasi secara aktif terkait keluhan dan perkembangan kondisi kita, trus lakukan tugas kita sebagai pasien sesuai arahan dokter. Misal disuruh jaga makanan, jangan ngeyel makan apa aja. Di suruh istirahat, Yaa istirahat saja dulu!. Di suruh manage stress, please deh jangan ngeyel semuanya dijadikan stressor! 😁

2. Tetap aktif!
Aktif seperti apa? Orang dengan Autoimun itu kan punya limitasi energi, trus gimana bisa aktif?

Yah, energi tubuh kami memang seperti batu hp, tidak bisa terus menerus on, kalau dipaksakan bisa nghang, nglag atau Yaa itu dia low baterei jadi harus di charger lagi. Hmm masih mending low baterei, masih bisa di charger.. nah kalau sudah nglag atau nghang, biasanya butuh di reset ulang. Percaya deh, ngreset ulang nya tidak semudah ngreset hp. 

Trus, gimana donk mau aktif kalau energinya terbatasmah?

Hmm, gini Yaa. Aktif yang saya maksud adalah tidak membuang waktu hanya untuk meratapi nasib. Hey, seorang muslim itu tidak meratapi nasib dan keseluruhan waktu kita jika digunakan dalam kebaikan maka insyaAllah menjadi amal ibadah kita.

Lakukan kegiatan apapun sesuai batasan energi kita. Masih bisa tilawah kan? Silaturahim? Membaca dan menulis? Alhamdulillah biidznillah saya masih bisa nyabut jukut sama lari .. tapi bukan lari dari kenyataan 😅
Tetaplah aktif sesuai limitasi energi harian kita. Tapi, hindari sibuk berlebihan namun tidak produktif /menghasilkan sesuatu (saya akan tuliskan ini dalam bab tersendiri). 

Why? Karena ujung-ujungnya hanya akan menimbulkan lelah yang sangat atau lelah kronis tapi tidak ada yang berarti.3. Ada beberapa hal yang perlu dihindari. Apa saja?
- negatif thinking untuk hal-hal yang belum jelas kepastiannya.
- toxic positivity. Seolah sedang berpikir positif padahal aslinya sedang meracuni diri sendiri 
- fokus pada rasa sakit yang dialami, bukan pada solusi
- membicarakan terus menerus rasa sakitnya pada siapapun yang ditemui tanpa nilai edukasi sedikitpun dalam situasi apapun 
- terlalu banyak istirahat diluar batas
4. Berdamai dengan fluktuasi kondisi.

Dalam perjalanan perbaikan kondisi, tidak jarang yang ditemui justru kondisi ngdrop yang terus menerus. Hmm dikit-dikit sakit, dikit-dikit can't get up, dikit-dikit headache, lemas dan kondisi yang mengalami kemunduran dari hari-hari sebelumnya. So, berdamailah dan belajarlah dari kondisi tersebut karena bisa jadi ada hal-hal yang harus diperbaiki agar tidak terulang lagi kondisi yang sama. Jadi,jangan hanya berdamai dengan kondisi, tetapi juga harus diamati, pelajari and do something for it!

5. Hargailah dan banggalah untuk setiap kemajuan yang dialami. It's mean, bersyukurlah atas segala kemajuan kita!

Misal, bisa berjalan selama 5 menit setelah sebelumnya mengalami kelumpuhan sementara, MasyaAllah itu nikmat yang luar biasa, syukuri lah!

Bisa melihat setelah merasakan gelapnya penglihatan, syukuri lah!
So, hargailah dan syukurilah sekecil apapun kemajuannya tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain.

Kita tahu dan sangat memahami bagaimana sulitnya menjalani hari-hari dengan sakit kronis dan berjuang untuk hidup lebih baik.

Jadi, jangan habiskan hari hanya untuk menangisi kondisi! Allah maha tahu batas kemampuan kita, kenapa kita dalam kondisi ini? Pasti ada alasannya, salah duanya semoga menjadi hujjah kita dihadapan Allah kelak serta mendidik jiwa kita yang lemah

6. Carilah support system yang tepat, bisa personal ataupun komunitas.

Tepat itu kayak gimana sih?
- yang membuat kita tidak hanya berhenti di mendapati teman senasib, melainkan membantu kita bertumbuh mulai dari menerima/berdamai-mengenali diri- dan mencari solusi untuk kondisi kita.
- memberi apresiasi atas setiap kemajuan kecil yang kita alami
- tidak memaksa kita untuk mengikuti arahan misalnya wajib makan apa atau menghindari makanan apa
- tidak menganggap kita lemah dan mengasihani kita karena kondisi sakit yang kita alami.

And tambahan dari saya, dia atau mereka yang tidak membuat kita jadi pengeluh yang baik dan senantiasa membuat kita ingat akan Allah, membuat kita semakin dekat kepada Allah.

Balananjeur, Senin, 3 Oktober 2022






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh