Selasa, 01 November 2022

Dua

Saya membaca dari buku yang berkaitan dengan dunia bayi bahwa bayi yang baru lahir itu memiliki atau membutuhkan waktu tidur sebanyak 16 jam an perhari. Lalu saya lihat bayi yang ada di pangkuan saya, waktu tidurnya bahkan tidak sampai 10 jam dalam sehari.

'nyileuk terus' dalam bahasa Sundamah istilahnya teh seperti itu. Hati saya diliputi kekhawatiran melihat waktu tidurnya; bagaimana kalau sampai berpengaruh atas kesehatan dan perkembangannya.

Oh well, saya dan kang Wawan sedang belajar melalui banyak hal dari hidup yang sedang dijalani. Kekhawatiran kami hari itu berasal dari ketidakmengertian, rasa sayang sekaligus harapan untuk kebaikan bayi yang Allah hadirkan ditengah sunyinya hari-hari kami.

Katanya, kekhawatiran ibu yang baru melahirkan berpotensi mempengaruhi kesehatan mental ibu, jadi harus ada cara untuk menguraikan segala rasa. Karena itulah saya menuliskannya di buku catatan harian 

"Bayiku hanya memiliki sedikit sekali waktu tidurnya, dia senang tidur dalam buaian dan akan langsung terbangun dan menangis jika kami lepaskan. Dia harus selalu dibacakan Kalamullah atau buku namun tidak pernah sampai menjadikannya sebagai bacaan menjelang tidur. Bayi ini bangun jam 2 pagi dan tidur esok paginya sekitar jam 7 sampai jam 8, lalu tidur lagi pada jam 10 sampai jam 12 an. Tidur lagi jam 4 sore hingga jam 5, lalu jam 9 malam hingga jam 2 pagi. Berapa totalnya? 9 jam. Apakah tidak apa-apa? Saya khawatir tapi apa yang bisa saya lakukan? Saya hanya bisa menggendongnya agar ia bisa mendapat waktu tidur yang baik namun energinya sangat besar untuk tetap terjaga." 

Mei 2003 bayi kami baru berusia 1 bulan an bahkan hingga usia 2 tahunnya waktu tidurnya tidak lebih banyak dari waktu terjaganya. Kini saya melihat di sekitar bahwa bayi laki-laki memang cenderung seperti itu, namun pada saat itu kami hanyalah orang tua baru yang belum memahami kebiasaan bayi kecuali melalui buku ataupun mendengar pengalaman orang-orang yang tlah berpengalaman. 

#catatandefa 
#novemberdefa 

Balananjeur, Rabu, 2 November 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh