Sabtu, 25 Maret 2023

84

Bi,
Ummi pikir hari ini ummi akan berbuka sendirian karena kalian tak kunjung pulang. Rasanya sedih, ummi menangis saat menyiapkan makanan sedang pikiran dipenuhi bayangan kalau makanan ini tak kan ada yang menghabiskan. Yah, engkau tahu, bukan, kalau porsi makanku tidak sebanyak ini sedangkan ummi masak untuk 4 porsi. Namun bukan hanya tentang makanan yang mungkin akan tersisa tapi tentang sunyi yang merayap.

Bi, 
Setelah teteh Aufa pergi jauh kemudian A Quthb, mungkin nanti disusul A Umar dan de Olin, hati ummi terasa lebih sering berselimut sepi, bi. Sepi yang sakit karena rasa kehilangan yang sangat kentara. Lalu hari ini saat ummi sendirian dan de Olin serta a Umar belum pulang sepi itu menusuk urat nadi. "Pulanglah, Nak.. setidaknya saat kalian masih disini tetaplah berbuka dan sahur bersama!" Ummi melafaz do'a setiap detik.

Bi,
Ummi menangis.. mengingat dering telpon dari teteh Aufa yang tidak bisa ummi dengar karena kartu tlp nya yang tidak bisa dibaca entah kenapa. Apakah teteh menelpon? Bagaimana kabarnya? Ummi khawatir jika dia sedang sakit.. ah, ummi berharap dia menghubungi Abi jadi terobati kerinduannya.

Bi,
Ummi mendapat kiriman paket dari beasiswa perintis, hmm bukan buat ummi sih, ummi hanya menerimanya dari kang kurir. Saat ummi sedang menulis tiba-tiba terdengar suara salam dari depan, suara kang kurir yang lagi-lagi bikin ummi bingung, "paket apa ya?" Khawatir ini COD dan harganya diatas uang yang ada di dompet ummi. 

"Muhammad Umar Yasin?" Tanya kang kurir.

"Muhun kang." Paketnya seukuran laptop, sangat rapi. "Fixed lah inimah dik Umar beli paint display." Pikir ummi.

"Sudah dibayar, kang?" Tanya ummi.

"Atos teh." Alhamdulillah.. 

Setelah dilihat lagi ternyata itu kiriman dari beasiswa perintis untuk adik Umar. Ummi ingin membuka dan melihat isinya, tapi meskipun itu paket untuk anak ummi tetap saja harus ada persetujuan darinya, bukan? Jadi ummi putuskan untuk menyimpannya diatas meja belajar adik.

Terbayang senangnya dia saat membuka paket nanti.. hati ummi terobati.

Bi,
Alhamdulillah ternyata kalian pulang. Saat ummi sedang menyiapkan sambal dengan sembab, terdengar suara motor adik Umar dan Umar mengucap salam dengan baju yang basah oleh air hujan. 5 menit kemudian Abi menyusul.. kurang lebih 2 menit menuju waktu berbuka.
Alhamdulillah, ummi masih bisa berbuka bersama dan semua menu habis tak bersisa. MasyaAllah Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah.

Balananjeur, Sabtu, 25 Maret 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh