Hari ini perjalanan kita ke Cibeas, Kawalu, ya kang Wawan Ridwan .. beriringan dengan seorang teman dari Sukaresik. Tujuannya menghadiri walimah adik kami di sana..
Sspanjang jalan ngobrolin progress anak-anak, ah yaa entah kapan ibu dan ayah akan pensiun dari ngobrolin anak-anak, setiap bahasan kala berdua pastilah ada nama anak didalamnya, "Abi tahu ummi lelah harus selalu bepergian menemani Abi. Maafkan Abi ya sayang!" Ah iya, sejak de Olin sudah tidak jadi pengiring langkahnya, jika bukan tentang pekerjaan maka beliau meminta saya menemani.. kemanapun itu, bahkan saat harus mencukur rambut pun harus selalu ditemani. Sepanjang usia pernikahan, setiap kali bercukur pasti saya temani.. bukan karena saya yang tidak bisa jauh darinya tapi karena kebiasaan yang mungkin saja membuat kami merasa ada yang kurang saat tidak menemani.
Ya, saya memang lelah.. mudah lelah karena energi tubuh yang setiap harinya bak sisa saja, tapiii saya menyukainya. Saya senang saat kang Wawan mengajak dan meminta ditemani, saya bahagia saat melakukan perjalanan bersama bahkan meski kondisi energi seolah di ujung senja..dan kang Wawan tahu kalau hormon kebahagiaan saya meningkat maka peluang untuk sehat lebih lama terbuka lebar. Saya senang saat beliau memahami bagaimana cara membuat isterinya bahagia dan mengikhtiarkannya. Dan inilah yang ingin saya ceritakan, persamaan lainnya dari kita adalah bahwa kita sama-sama dalam usaha memahami masing-masing dari kita, saling melibatkan dalam beberapa perkara yang menurut kita harus melibatkan pasangan, saling merasa ada yang kurang saat salah satu diantara kita tidak ada, memutuskan sesuatu dengan jalan musyawarah dan menyepakatinya bersama.
Ini pun obrolan kita diperjalanan tadi, kang. Selain tentang pendidikan anak, bahwa tugas kita salah satunya memilihkan sekolah yang visi misinya sesuai dengan visi misi kita. Sekolah tidak asal sekolah, ataupun atas request anak karena kewajiban mendidik anak ada di pundak kita dan bukan request anak. Bukan aku mau dididik seperti apa, aku mau diarahkan seperti apa.. tapi siapa yang memberikan tugas mendidik dan apa yang ditugaskan oleh pemberi tugas itu? Ya, Allah menugaskan kita untuk mendidik anak seperti apa.. dan itu poin utamanya. Kuu anfusakum wa ahlikum naaro, ini bukan tugas yang ringan.
Kawalu, 14 April 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar