Rabu, 25 Desember 2024

Pangandaran 2024 (7)

                      

Padahal rencananya kan cuma lari ke pantai timur untuk melihat matahari terbit, bawa bekal sarapan; coklat panas buat saya, kopi buat kang wawan, dan roti yang kemarin di beli dari yomart depan gerbang masuk tea. Tapiii kenyataannya, datang ke pantai timur nya by motor karena sendi tubuhnya sedang beraksi super sekali sakitnya.. Bekal sarapan sih bawa, belum habis waktu mau ke pantai barat buat ngasih kang wawan yang mau renang juga 😂 namun, kayaknya tiap kesini teh tuntutan dari diri sendiri nya harus dipenuhi; beli lotek.. Yups lotek, atau salad sayuran dengan bumbu kacang, atau pecel tapi bukan pecel lele. Apapun penamaannya.. Makanan ini memang enak banget, buat lidah saya mah gitu 🤭

"Neng pakai kecombrang? " Ibu penjual bertanya karena menurut beliau banyak yang tidak suka kecombrang, baik rasa maupun bau. Tapi saya tidak perlu mengatakan pada beliau kalau saya bersemangat makan di rumah mamah kalau mamah masak makanan yang ada kecombrangnya kaaan? Tentu saja, itu tidak ada kaitannya dengan beliau.. Dan saya tidak perlu membahas sesuatu yang tidak berkaitan dengan orang yang saya ajak berbicara, atas nama basa-basi atau biar akrab sekalipun 😁

Ngomong-ngomong kali ini memang jadwal ngasuh akang yang lagi kukucuprakan di pantai. Kalau di pantaimah namanya bukan renang, kan? Jadi saya namai kukucuprakan babaseuhan.. Ini bahasa Sunda yang menggambarkan kegiatan yang berhubungan dengan air. Kakang memang sangat suka pantai, kukucuprakan di pantai, sedangkan saya hanya suka duduk melihatnya dari pinggir pantai yang nggak kena air sambil jajan 🤭 

Saya hanya suka debur ombaknya saja, tapi suka puyeng kalau kena air laut.. Maksudnya kena ombak pantai. 

Oh iya.. Finally makan seafood meski hanya kerang 2 ribu an 😅 karena memiliki riwayat alergi berat makan seafood, jadi tekad buat berani makan seafood nya tetap nggak boleh dilakukan karena kalau sudah tahu mah sama artinya dengan menyiksa diri sendiri. Dan Allah tidak suka jika kita menyiksa diri sendiri, tubuh kita hakikatnya bukan milik kita, ini milik Allah yang harus kita jaga dengan benar dan baik. Yah dengan benar sepertinya prosesnya lebih berat daripada dengan baik. Makan makanan yang baik buat tubuh, itu lebih mudah daripada ngikuti aturan makan dengan menggunakan tangan kanan, baca doa sebelum dan sesudah makan, tidak berlebihan dalam makan, dan adab makan lainnya. Ya kan kenyataannya begitu? Memilah makanan yang baik, tapi lupa bersyukur pada DIA yang memberikan kita makanan ini... Astaghfirullahal 'adziiim.. 

Kopi panas di termos kecil, coklat pun masih ada.. Tapi tetap beli teh tarik instan biar bisa duduk do kursi pinggir pantai 🤭 niatnya gitu, ya? Saya tahu, kondisi saya hari ini sedang tidak boleh terik-terikan di bawah sinar matahari langsung, kalau tidak maka gejala sakitnya akan bertambah berat. Terutama sekarang saat kerasa yaa.. Jadi harus nyari tempat berteduh, dan tempat berteduh paling aman eh mudah adalah di sini, di tukang dagang sambil jajan 😂. Apapun alasannya yang pasti saya beli teh tarik instan yang terasa creamy.. Eh kenapa ya dibikinin sama orang lain mah terasa lebih enak? 🤭

MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmusshaalihaat.. 

Harga loteknya belum berubah dari sejak terakhir kali kami kesini, masih 10 ribu dengan toping aneka sayuran. Bumbunya emang nggak sebanyak kalau bikin langsung. Oh iya, ibu penjualnya ramah.. Dan teteeeep saya suka sama siapapun yang ramah. 

Pangandaran, Desember 2024

Selasa, 10 Desember 2024

Pangandaran 2024 (6)




Lagunya gini ya 😂 yah nggak apa lah.. Kepala 4 bukan berarti nggak boleh milih lagu seperti ini, kan? 

Dan.. Malam tadi di pinggir pantai, kami berbincang tentang kepala 4. Saya yang baru masuk kepala 4 dan dia yang sudah punya pengalaman sekian tahun di atas saya dengan usia kepala 4.

Para sahabat Radhiyallahu anhum semakin taat kepada Allah dan RasulNya, di usia kepala 4. Kebaikan yang diusahakan semakin tertancap menjadi real kepribadian juga katanya do usia kepala 4. Jadi nggak ada ceritanya mulai nyelonong seneng sama orang yang nggak halal alias puber 2 lah, 3 lah atau apalah... 

Jadi, tidak perlu menormalisasi sesuatu yang nggak ada unsur ketaatannya, taat kepada Allah nya. Taat kepada Allah itu fitrah manusia, nggak perlu lah di jadikan sesuatu yang sifatnya nafsu sesaat apalagi sesat sebagai sesuatu yang wajar apalagi.. dianggap fitrah. Tidak ada fitrah dalam penyimpangan yang diikuti. 

Eh ini teh lagi nulis apa? Obrolan kami tadi malam, kan? 

Yang selanjutnya.. Saya menangis cukup berisik, menyadari Aa yang sudah mau selesai fase S1 nya, Adik yang masuk semester 2, teteh yang tahun depan mah udah jadi mahasiswi, dan de Olin yang sudah mau kelas 9 aja.. Rasanya kok tiba-tiba saja, rasanya seperti mimpi, dan kadang saya merasa kesepian. Sepi yang entah apa dan kenapa.. 

Kakang memeluk dan membiarkan saya tersedu semakin kencang, debur ombak malam tadi terasa menjadi musik alam yang membuat isak semakin deras. 

"Jangan meminta orang lain berpikir! Anak-anak ini adalah tugas dan tanggung jawab kita.."

"Rasa kesepian ku bukan karena itu, aku tahu aku tidak memahami kenapa dan apakah itu, tapi di hatiku tak ada sedikitpun rasa ingin di bantu orang, saudara atau siapapun.. Kau lebih tahu aku dan kau pun tahu itu. Anak-anak ini Allah hadirkan sebagai bagian tugas kehidupan kita. Kau tahu, sejak mereka kecil sampai hari ini.. bukankah kita riuh berdua." 

"Ummi sudah berusaha dengan baik. Ummi melakukannya dengan baik.. " Ucapnya membuat saya semakin terisak. Entah kenapa, kalimat itu terasa obat bagi perubahan suasana hati yang tiba-tiba saja. 

Ke pangandaran kali ini salah satunya kayaknya buat nangis kenceng-kenceng deh 😂. But 'alaa kulli haal bisa nangis pun nikmat yang luar biasa dari Allah.. Terkadang saya merasa lelah dan sendiri, lalu Allah memberikan penghiburan dengan kesadaran di hati, "bukankah Allah selalu bersama.. Jangan bersedih dan berduka hati!" Ya, kalamullah adalah penghibur yang menghangatkan kala hati agak terseok.. Dan memiliki soulmate yang benar eh pasangan yang mau menjadi pendengar pun adalah penghiburan yang MasyaAllah hadza min fadhli Rabbi, itu adalah karunia yang besar dari Allah. 

Nikmat Allah yang mana yang pantas didustakan? Bukankah saat menangis pun ada banyak kebaikan yang Allah jadikan bagian dari nikmat bisa menangis... 

Pangandaran, 8 Desember 2024

Pangandaran 2024 (5)

Biasanya kalau di rumahmah nggak nonton berita, saya nggak suka nonton berita. Paling buka ceramah ustadz Oemar Mita, Ustadz Didin Hafidhudin, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Khalid, Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Aam Amirudin, atau nyimak tilawah... atau nonton yang hiking trip ke gunung -gunung manapun kayak chanelnya teh Furqi, atau solo trip ke seluruh dunia melalui youtube 🤣 atau nonton drama yang nggak ada tokoh jahatnya trus konfliknya nggak bikin esmossi kayak hospital playlist atau little forest dll.. atau petualangan kayak petualangan alam desa dll. Yah yang begitu lah..

Liburannya tetap bercerita 😅

Well, disini tayangannya berita. Eh kok meuni ngeri-ngeri beritanya.. meuni sararieun. 

Amunisinya nggak banyak. Taditeh lagi disc mie jadi beli agak banyak 😄. Padahal yakin initeh yang di seduh paling cuma 1, bolen lilitmah wajib ..tapi belinya cuma 2. Kopi instan, hmm tadi nyicip sedikit rasanya creamy, enak banget. Roti .. nyari double chocho nggak ada, ya udah roti isi saja. Chocholatos drink sama teh manis .. akang kasirnya nawari beli 2 gratis 1, tapi meski suka sama barang promoan 🤣 saya masih tetap mikir manfaat. InsyaAllah semoga bebas afiliasi zionis laknatullah... 

Eh di wisma juga udah ready teh, kopi dll mah...

Pangandaran, 7 Desember 2024

Pangandaran 2024 (4)

Sejak jam 2 an siang tadi Pangandaran di guyur hujan, kami memilih duduk di kursi beranda kamar menikmati hujan sambil sesekali berbincang, sesekali ambil dan lihat hp lalu nulis atau ngambil photo, sesekali minum coklat panas favorit saya atau kang wawan dengan kopi hitamnya, sesekali hanya saling diam melihat tetesan air hujan yang semakin deras... sesekali yang berkali-kali, lalu memanggil mang Basho untuk membuatkan 2 porsi basho masing-masing seharga 20 ribu... oalllaaah kemahalan buat saya mah harga segitu teh, tapi nggak apa lah da sudah atuh kalau sudah mah kedah dikumahakeun deui. Rasanya setahun yang lalu mah masih .. hmm nggak sampai 20 rb seporsi deh. Eh sudah sudah sudah.. yang sudah mah sudah. Hee.. mak emak kalau beli sesuatu di rasa kemahalan teh suka gimanaaa teh. But... sudahi saja yang sudah mah.

Kembali ke... oh iya, penginapan tempat kami menginap ini jaraknya hanya 3 menitan kalau jalan kaki ke pantai barat teh. Nggak tahu berapa menit kalau ke pantai timur, yang pasti besok mau lari ke pantai timur sambil menunggu matahari terbit. Saya akan membawa se cup kopi panas yang di seduh dari kopi instan yang tadi di beli kang Wawan di Yomart depan gapura masuk. Lalu sarapan dengan roti yang juga di beli tadi bersamaan belanja cemilan lain.. Biar nggak ovt kemahalan beli makanan jadi mau bawa sendiri 😅 kecuali kalau ternyata besok berubah fikiran .. 

Oh iya, di penginapan juga disediakan kopi hitam, gula pasir, teh dan tentu saja dispenser berisi air dingin dan panas. Jadi nggak perlu kerepotan nyari kopi atau teh manis atau mau nyeduh pop mie..yaah, biasanya mie instan jadi menu wajib liburan .. sebagai kaum mendang mending yang baik, saya tetap memilih jadi tim beli mie instan sebelum nyampe tempat wisata 😅

Handuk, Wifi, TV, kasurnya king atau ada juga yang double bed tapi saya miemilih yang king saja. Selimut , bantal guling ... sengaja di tulis biar tulisannya banyak 😂, dan tentunya KM tapi sayang nggak ada water heaternya. Ya sesuai atuh nya sama harga. Hey, ini bukan hotel.. saya tanya sama kang Wawan, "apa bedanya hotel sama penginapan atau wisma?" Dan kang wawan lebih memilih menjawab, "sama-sama buat tidur.." padahal saya kan nanya perbedaan.. eh tapi memang benar kan, daripada fokus pada perbedaan lebih baik melihat persamaan sebagai langkah mendekat pada kesyukuran. 

Teteh pemilik penginapannya ramah, yang bersih-bersih juga ramah... seneng kalau ketemu yang ramah teh. Someday ngajak Sdit Mathla'ul Falah buat staycation eh family gathering nya di sini. Aamiin.. semoga Allah mudahkan ..

Cerita apa lagi ya? Yah, karena hujannya awet.. jadilah inimah pindah tempat tidur sama nonton tv 😆 but, Alhamdulillah 'alaa kulli haal.

Pangandaran, 7 Desember 2024

Pangandaran 2024 (3)

no caption needed

Duluuuu sekali, waktu awal-awal faham bagaimana struggle nya menjadi isteri dan ibu 4 anak yang anaknya masih kicil-kicil, yang tahunya kalau semua aktivitas teh apapun itu yaaa bareng anak-anak mean kemanapun kaki melangkah pastilah ada anak. Yang kadang eh pastilah sering rewelnya sebagaimana ekspresi manisnya seorang anak. Ya kan manisnya anak itu kalau nggak bisa diem yang kadang juga diselingi rewel atau kadang tantrum lah dan semua ciri khas fase belajarnya anak. 

Naah waktu-waktu itu pernah bilang sama kang Wawan kalau someday ketika anak-anak sudah besar dan sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, saya ingin melakukan banyak perjalanan berdua.. Sebelum nanti kalau ngumpul mah family tripnya sekeluarga. Dan kang Wawan mengiyakan, dengan syarat saya nya dalam kondisi sehat. 

Syarat ini terbilang sulit bagi saya, sering tiba-tiba can't do anything bahkan sekedar berdiri pun kadang kalau lagi kerasa sakitmah jadi nggak mudah. Jadi ikhtiarnya akhirnya adalah minta agar Allah berikan kekuatan. Jadi kondisi kesehatan seperti apapun tidak menjadikan diri sesakit fisiknya.. Eh gimana ya nulisnya, intinya fisik mungkin sakit, tapi jangan sampai ruh dan hari-harinya ikutan sakit. 

Alhamdulillah biidznillah Allah berikan kesempatan bertemu hari dimana awalnyamah nangis kehilangan anak-anak yang dulu dalam buaian, biidznillah mulai tahu rasanya main agak jauh tanpa alarm, "ditungguin anak-anak di rumah." 😂

Bagaimana rasanya? Campur aduk siiih.. Tapi nawaitunya kan memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah dalam setiap perjalanan dan ciptaanNya, jadi InsyaAllah dinikmati sebagaimana menikmati masa-masa pengasuhan anak. 

Ya.. Hari itu saya menikmati peran bareng terus sama anak-anak yang aktifnya luar biasa Allahu Akbar.. Hari-hari ini pun InsyaAllah menikmati perjalanan lainnya yang Allah berikan sebagai bagian dari jejak yang InsyaAllah semoga dalam Ridha dan maghfirah Allah.. 

Pangandaran, 7 Desember 2024

Pangandaran 2024 (2)

Seorang teman mengirim chat bertanya ke pangandaran nya berdua saja, saya jawab iya, hanya berdua. Aa sedang menyusun laporan dan bersiap untuk penelitian sebelum nyusun skripsi, adik Umar juga sedang masa aktif uas semester 1 civil nya, teteh Aufa pun sedang menyelesaikan masa akhir SMA nya dan begitupun de Olin yang di pondok. So, ibu hanya punya waktu berdua bersama ayah.. Eh ummi sama abi, atau yaaah saya dan kang Wawan, dan terpenting kang Wawan sudah membereskan semua laporan pekerjaannya. Jadi inilah waktunya rehat dulu sejenak sebelum akhirnya kembali menyiapkan eh mengerjakan pekerjaan.

Kang Wawan mengirimkan photo yang diambilnya di pantai Barat siang ini, cuaca sangat panas dan ah iya saya tidak akan mengatakan bahwa saya tidak tahu kalau kang Wawan akan memotret, karena saya mengetahuinya. Tahu bahwa kang Wawan sedang (tidak) diam-diam memoto. 

Sebagai introvert yang baik... Ehm... ditutuplah muka dengan tangan 😅 oh no, saya hanya becanda.. Ini karena saya sedang mengatakan, "wait sayang.. Ini silau. " But cekrek.. Yaa udah saya upload saja. 

Senang sekali saat kakang mengajak kesini untuk menjadi pendengar bagi kisahku yang pernah tersendat tak tersampaikan padanya, karena kesibukannya di musim pilkada kemarin. "Hari ini untuk istri Abi.. " Maksudnya membiarkan saya menyampaikan segala apapun yang ingin diucapkan, bersikap apapun yang dirasa nyaman bahkan boleh nangis sampai lerai segala yang di rasa. 

Pangandaran, 7 Desember 2024

Senin, 09 Desember 2024

Gebu yuuuuk!


     Hari ini ikut kang Wawan ke Gebu untuk acara apel siaga. Kang Wawan siiiih yang apel, saya yaaa bagean jalan-jalan dan jajan 😂 bertegur sapa dengan beberapa teman, say hello sama Bu komisioner Bawaslu yang lama tak jumpa.. ketemu a Miftah dan teh Enok juga teh Risma di sana. 

     Sepanjang kang Wawan apel, saya memilih jalan-jalan seputar Gebu, lalu memutuskan membeli comro dari ibu yang berdagang dekat lapang, dan duduk sambil menikmati comro, salad buah bekal dari rumah, coklat dingin, daaaan main game.. beneran main game, tapi yang ringan..eh main gamenya sebentar siiih, selebihnya mah ngobrol sama Ibu pedagang dan sesebapa yang bercerita bahwa duluuuu sekali beliau pernah menjadi pengawas TPS .Dan Ibu pedagang yang bercerita bahwa beliau tidak tahu kalau hari ini ada acara sebesar ini, jadi tidak ada persiapan dagangan.. hanya aneka kopi dan comro. Biasanya jualan gehu dll.

     Lalu berakhir dengan harapan kami agar siapapun yang menjadi bupati di Tasik ini adalah orang yang shalih.

     Iya, yang shalih. Shalih artinya taat kepada Allah.. seseorang yang taat kepada Allah akan tahu apa saja yang harus dilakukan dan akan melakukan hanya yang baik dan benar.

     Kalau hari ini orang tersebut belum shalih dan ternyata ditakdirkan menjadi Bupati kami, maka semoga Allah shalih kan dia.

     Kemudian saya pun berpamitan dan mengucapkan terimakasih karena sudah mengizinkan saya duduk di tikar dekat dagangan beliau serta menjadi teman berbincang. Saya harus meneruskan misi jalan-jalan dan jajan 🤭 

      Sepulang dari sana lanjut ke kampus adik Umar, lalu nyari kaos di mata****, kemudian balik lagi ke adik Umar, kali ini ke kost an nya.

Singaparna, 23 November 2024

Pangandaran 2024 (1)

Rencana awalnya sih ke mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah... eh, maksudnya hiking trip, tapi akhirnya beneran mendaki gunung lewati lembah sampai berakhir di pantai. Ah, pengen banget mantai sampai-sampai hmmm excited banget waktu kang Wawan bilang, "yuk!" Pas saya ngajuin permintaan jalan-jalan eh tatafakkaruuun yaaa ceritanya, sepulang dari suatu acara di daerah Tasik.

Sejak dulu, kalau mau main teh nggak perlu nunggu punya uang 😅 yang penting ada bensin, jalaaaan aja. Nggak sibuk persiapan perbekalan makanan karena saya yang kurang suka bercape ria nyiapin ini itu (alesaaan, bilang aja males 🤭😇). Hanya bawa baju ganti, berangkat deh.

Kami berangkat dari rumah pada jam 6 lebih 5 menit an. Lalu istirahat makan di daerah Cigenjing pada jam 9 an, pantesan lemes banget eh baru ingat belum sarapan. Sudah sarapan jus buah, tapi belum makan berat. Belum makan nasi artinya.. belum makan. Yeah begitulah.

Masuk gerbang sudah ada yang jemput bola, sesebapak nawarin penginapan di dekat pantai barat. Tadinya mau pulang pergi alias pulang sore, tapi nggak tega sama bapa yang papanasan nawarin. Jadi yaa dilihat dulu, eh bapa nya diikuti dulu buat ngliat-liat penginapannya. Pas sampai penginapan auto kepikiran nanti ngajak anak-anak nginepnya di sini kalau ke pangandaran teh, atau acara sdit teh di sini aja karena nyaman dan ramah banget di saku.

Kamarnya besar, trus deket pantai barat. Jalan kaki paling cuma 3 menit n sampai pantai. Fasilitas hotel berbulan bintang 😆

Well, dalam sitkon apapun, tetap ciptakan momen baik bersama pasangan yaaa! Pasangan halal maksudnya..

Pangandaran, 7 Desember 2024

Hhhh