Sabtu, 17 September 2022

Day 263

Kita hanya butuh bertemu orang yang tepat. Tidak harus melulu menyesuaikan diri dengan orang lain apalagi bersikap dengan sikap yang direstui atau sekedar "biar orang senang dan mau menerimaku." 

No, mereka yang tidak menerima dirimu tidak akan pernah puas dengan apapun yang kau lakukan. Akan selalu ada keluhan dan tuntutan tentang dirimu, jadi cukuplah menjadi pribadi yang baik dan berbuat baiklah tanpa memikirkan, "apa orang akan senang atau tidak."

Hidupmu bukan untuk menyenangkan orang lain!Saya mau cerita. Hmm jadi saya pernah jadi tipe orang yang nggak tegaan sama orang, bawaannya teh nggak tega kalau denger duka dan luka orang lain teh. Berusaha untuk menyembuhkan luka hatinya semampu saya..Lalu syaithan muncul dengan sangat halus di saat seperti itu, ada kata, "aku lelah." (Maksudnya lelah berbuat baik sama orang lain)

Anda tahu bagaimana rasanya dighibah oleh orang yang anda lindungi? Yaa, sakit kan ya. Sakitnya memang tidak terlihat tapi nyata adanya.

Beragam kekecewaan menggelayut, "dia minta tolong, dia mengeluhkan kondisi dan apapun yang diceritakannya aku berempati atasnya dan berusaha membantunya semaksimal mungkin. Tapi apa yang terjadi? Aku dimanfaatkan " 

Lalu suatu hari saya berada di posisi yang...oh No, mereka menggunjing tentang saya dan tidak berpihak saat saya butuh orang yang mau berpihak.

Saya terluka? Of course, normalnya memang seperti itu, bukan? 
Kalimat seperti itu mungkin mewakili rasa di saat itu.

Saya menepi cukup lama, tidak pernah lagi menyapanya seperti biasanya, "buat apa memberi perhatian pada orang yang tidak menghargai perhatian orang lain." Itu juga yang sempat terbersit di benak.

Sampai akhirnya setelah merenung dan mengevaluasi diri saya mulai menyadari beberapa kemungkinan kondisi seperti itu terjadi.

Diantaranya:
1. Allah sedang mengingatkan saya untuk meluruskan niat. 

Hey, berbuat kebaikan itu karena Allah bukan karena nggak tega sama orang. Bukan karena pengen disukai atau biar orang senang. Bukan agar tidak jadi bahan gunjingan atau sebab lain yang bukan karena Allah. Berbuat baik dan kebaikan itu karena Allah dan untuk Allah. So, luruskan niat!

Boleh jadi selama itu saya tidak meluruskan niat karena Allah. Jadinya sakit dan lelah saat mendapat timbal balik yang tidak sesuai yang ditabur

2. Hmm boleh jadi Allah sedang menyeleksi saya dan circle pertemanan saya. Ini agak egois sih, tapi bukan tidak mungkin, kan? 

Salah satu prinsip saya adalah stop berinteraksi dengan orang yang tidak mau berinteraksi dengan saya! Atau jauhi pertemanan yang tidak membuat diri ingat pada Allah dan malah berharap pada manusia! 

Dan alasan-alasan lainnya yang .. hmm mungkin sampai pada kesimpulan, "mereka bukan orang yang tepat untuk saya!" Meski terkesan egois tapi tetap tidak boleh hanyut dalam luka

Yang pasti, Allah punya rencana.. apakah kita yang berlebihan menyimpan asa ataukah orang lain yang tak senang, apapun alasannya, Allah pasti siapkan hikmah yang jauh lebih besar dari luka yang kita pikir luar biasa itu.

Salah satu hikmahnya adalah... tentunya segala yang terjadi haruslah membuat kita semakin dekat dan ingat kepada Allah, membuat diri menjadi pribadi yang lebih baik karena Allah setiap harinya.

Ini teh cerita apa 🤭
Semoga bermanfaat ya

Balananjeur, Ahad, 18 September 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku dan Buku