Senin, 05 September 2022

Enam

"bahkan kekesalan yang kita rasakan ataupun bagaimana raut muka ibu saat hamil, ternyata diadopsi anak saat ia besar lho Nak."

Sesaat aku lupa bahwa aku sedang berbicara dengan anak remaja berusia 15 tahun yang mungkin belum faham isi pembicaraanku. Oh tidak, dia memahaminya, memahami bahwa ibunya lebih senang membahas sesuatu yang diharapkan bisa menjadi bekalnya di hari esok. Remaja itu pada saatnya nanti akan menjadi isteri bagi seseorang dan ibu bagi anak-anaknya dan inilah yang kulakukan saat diberikan kesempatan untuk.. berbincang.

Salah satunya tentang sifat dan kebiasaan ibu selama hamil yang mempengaruhi anak saat ia tlah lahir dan dewasa kelak.

"Ummi membaca ayat kauniyah itu melalui kalian, Nak. Melalui anak-anak ummi sendiri karena proses membersamai kalian adalah juga proses belajar ummi. Ummi belajar banyak hal dan Allah membuat ummi bercermin atas kalian. Lalu,Nak, ummi mengevaluasi diri ummi sendiri dan berusaha memperbaiki diri meski seringnya perbaikan diri itu masih banyak kekurangannya." Aku kemudian bercerita bagaimana keseharianku saat Allah titipkan mereka di rahimku dan apa yang kemudian kulihat dari mereka; bersama Aa, Adik, teteh dan de Olin. Keempatnya memiliki karakter yang tidak sama, habit yang tak sama dan passion di bidang yang tak sama. Namun ada satu yang sama dari mereka, mereka memiliki hati yang lembut sekaligus teguh dalam memegang keyakinan. 

Aku tidak peduli dengan segala perbedaan yang menjadi keistimewaan mereka dan ciri khas mereka masing-masing. Selama mereka bersujud dan bersyukur pada Rabb yang sama, itu sudah cukup bagiku. 

Tentu saja tidak 100% kebiasaan ibu selama hamil akan menjadi gambaran anak, ada beberapa yang menempel namun selebihnya ada peran lingkungan yang ikut berpengaruh juga peran diri anak itu sendiri. Anak yang sudah dewasa harus sudah bisa mengontrol dan memilih harus menjadi pribadi seperti apa ia, bagaimana perannya dalam peradaban dan ummat. Kesalahan atau pun kekurangannya tidak menjadi alasan yang tepat untuk membuatnya menyalahkan orang tua dan orang-orang disekitarnya, karena dia sudah memahami tanggung jawab dirinya atas Tuhan yang menciptakannya.

#catatandefa #septemberdefa
Balananjeur, Selasa,  6 September 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pra PKKMB