Sabtu, 23 Maret 2024

Berbincang

 


Tadi pagi beberapa ranjang mulai kosong ditinggalkan penghuni sebelumnya. Banyak yang baru datang lalu sudah kembali bisa pulang...teteh bertanya, "kapan teteh pulang?"


Kami berbincang tentang beberapa hal hari ini:
1. Tentang syukur yang harus selalu digenggam dalam kondisi seperti apapun. Bersyukurlah karena di rawat di RS dengan fasilitas kesehatan yang sangat baik dan dokter serta perawat dan seluruh staf yang masyaAllah sangat baik dan lihatlah banyak orang yang kesulitan untuk berobat karena beberapa sebab. Bersyukurlah karena ditemani ummi abi dan Aa saat banyak orang yang di rawat di RS pun harus sendirian tak ada yang menemani dan menguatkan. Bersyukurlah 'alaa kulli haal..
Yang sakit itu harus tetap diingatkan.
2. Tentang sabar yang tiada berbatas. Sabar itu emang mudah banget saat dilafazkan tapi prakteknya, masyaAllah luar biasa... entah seperti apa rupa shabar yang ada, yang pasti kata Ustadz Jeje oge ari sabar teh bukan berarti allways smile, kadang nangis juga karena sabar itu tetap mengenal emosi seperti itu.
Shabar itu bukan aku kan sudah sabar atau sudah berusaha sabar, bukan kata kerja bentuk lampau tapi usaha yang terus menerus dan tak kenal kata sudah apalagi batas. Tak ada batas sabar selama ruh masih bersama jasad, sabar itu titik hentinya yaa saat ruh sudah berpisah dari jasad. Bukan sabar namanya kalau tersimpan kalimat, "selama ini aku sudah berusaha bersabar, tapi sabar itu ada batasnya..."
Mengingatkan yang sedang di uji sakit tentu harus memperhatikan bagaimana cara dan siapa orangnya.
3. Tentang sadar...

Tasikmalaya, 19 Maret 2024 

Pasien Merawat Pasien

 



Hahaha.. ini agak dramatis, sih, terhitung belum pulih qodarullah Allah berikan amanah untuk merawat ananda yang yang sakit. Apa yang harus dilakukan ibu? Tetap berkutat pada sakitnya sendiri atau bangkit dan mendampingi ananda dengan mrngabaikan sakitnya?

Tapi mungkin fitrah keibuan tidak sampai membuat pilihan itu jatuh ke pilihan pertama, seolah tiba-tiba saja sakitnya menjelma kekuatan lain; kekuatan untuk merawat ananda. Biidznillah tentunya, karena tanpa izin Allah mah tidak ada yang bisa dilakukan ibu untuk anandanya sekalipun..

Biidznillah.. ya, biidznillah

Hari pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya tubuh hanya ada sedikit limbung. Kadang terasa gelap dan kabur pandangan, sesak.. tapi masih bisa diabaikan. Lalu dada dan area perut yang sakit tinggal di usap, ambil napas, pejamkan mata, berdoa banyak-banyak minta sama Allah agar dikuatkan. Ananda membutuhkan ibunya dan Allah pasti akan bantu. Yakin aja sama Allah.

Tadi malam saat mengantar ananda ke kamar mandi, pandangan kok semakin kabur. Lalu puncaknya sekitar jam 2 an tubuh tak bisa di ajak kerjasama untuk bergerak.. lagi, kondisi serupa seperti saat sakit kemarin, serupa dengan yang terjadi pada ananda hari-hari ini.. Kang wawan menenangkan dan meminta untuk tidak bangun serta membiarkannya mengurus sementara keperluan ananda. Oh ok, saya harus menerim dulu bahwa kondisi sedang tidak baik-baik saja..

Lalu gejala lain mulai bermunculan.. aduhai kiranya tubuh ini milik sendiri, ingin rasanya berdiri dan tak hirau kondisi diri. Tapi.. tentu saja Allah lebih dan Maha tahu kenapa harus ini yang terjadi.

Rabbana.. aku Ridha. Seharusnya itu di ikrar tanpa tangis. Namun nyatanya, pipi pun basah..

Tasikmalaya, 19 Maret 2024 

Dokter Spesialis Anak

obat lambung



 Jam 13 lebih beberapa menit di periksa dokter spesialis anak, yaah teteh masih 16 tahun jadi perawatannyapun di ruang perawatan anak dan dalam pantauan dokter anak. Rizkuminallah juga, isinya di kamar bayi-bayi karena kami memang di kamar yang isinya tidak sendirian. Saya pernah di rawat di kamar yang disana hanya saya sendiri dan itu rasanya bikin keueung..oh ok, saya tidak tahu apa bahasa indonesianya keueung, namun yang pasti saya tidak mau teteh merasakan yang saya rasakan dulu.


Alhamdulillah nggak banyak makan obat 🤭 Apalagi teteh kelihatan kesulitan menelan obat. Hanya 10 ml sirup sebelum makan, lalu 1 butir tablet setelah makan. Selebihnya antibiotik dan obat lainnya dimasukkan lewat infus jadiii yaah sangat membantu teteh yang kesulitan makan obat. Saya ingatkan teteh untuk bersyukur, see banyak hal yang harus disyukuri bahkan dalam kondisi sakit sekalipun. Bahkan saat sakit itu sendiri. Kenapa? Masih diberikan waktu untuk bernafas hingga dengannya bisa melakukan banyak amal shalih, dan yang pasti adalah nikmat terbesar yakni nikmat iman dan islam. MasyaAllah bukankah itu nikmat yang luar biasa?!

Oh iya, kembali ke... teteh tadi kan di periksa sama dokter. Eh Alhamdulillah juga waktu di Bogor dapat rezeki di periksa spesialis penyakit dalam subspesialis alergi dan imunologi.. di tasik mah belum ada subspesialis itu teh. Kata dokter jaga teh Alhamdulillah itu teh bagus. InsyaAllah selanjutnya tinggal melakukan beberapa test yang direkomendasikan ke RS rujukan selanjutnya. Tapii nunggu teteh pulih dulu buat periksanya. Sebenarnya tanggal 20 harus cek up ke imunolog tapi karena jarakjya yang subhanallah lamaa diperjalanan dan khawatir teteh nggak kuat jadi kami akan minta jadwal ulang insyaAllah.

Kalau malam nanti tidak ada demam, insyaAllah teteh sudah bisa pulang ke rumah. MasyaAllah Alhamdulillah semoga semakin pulih semakin membaik setiap harinya.

Kata dokter waktu di IGD teh fokus pengobatannya sekarang bukan ke komorbidnya, lebih ke menurunkan demam dan mengobati gejala lainnya. Yaaah lupa lagi sih redaksi kalimatnya. Yang pasti, penyintas autoimun tahu betul bagaimana ...

MasyaAllah.. insyaAllah masa 'kritis'nya usai. Bisa pulang dan Ramadhan di rumah ya Nak.. banyak hikmah dan pembelajaran yang kita dapatkan insyaAllah. Diantaranya... masyaAllah kita itu memang lemah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya milik Allah.

Tasikmalaya, 18 Maret 2024

*menulis, mengobati 

Di Sini

 

sambil mengerjakan LPJ BOS

Beberapa hari ini kami di sini, menemani teteh yang kakinya belum kuat untuk berdiri. Jangankan berdiri, duduk pun harus di topang dan belum bisa dilakukan. Menggerakkan tangan saja harus di bantu. MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal.. sungguh luar biasa Allah saat memberikan pemahaman makna nikmat. Bagaimana berharganya nikmat sehat baru terasa saat nikmat itu dicabutNya, semoga sementara insyaAllah.


Belajar memahami hikmah disebalik peristiwa yang tentu saja tak ada sakit yang membuat bibir menyungging senang, yang ada justru cucuran air mata dan duka. Tapi, karena Allah janjikan bahwa keseluruhan hidup seorang mukmin itu baik, maka its ok, Allah pasti berikan kebaikan dalam kesakitan sekalipun. Semoga menjadi penggugur dosa, pemberat mizan kebaikan, dan masih banyak harapan lain yang melangit.

Sebelumnya suaranya tak terdengar namun sekarang Alhamdulillah volumenya mulai terdengar. Sudah mulai sedikit-sedikit menggerakkan badannya ke arah lain, sendiri. Sudah mulai membalas pesan singkat 😁 masih saja ingat, "tanggal 10 nanti teteh jadwal jadi imam." Dan beberapa amanah yang qodarullah harus ditinggalkan.

Ayah mengais lukanya dengan mengambil laptop dan menunaikan kewajiban pekerjaan yang belum tuntas, matanya merah, "jangan terlalu sibuk, teh!" Harapannya sedari dulu memang hanyalah agar puterinya tidak terlalu mengambil banyak kegiatan karena khawatir dengan fisiknya yang rentan dan tak boleh lelah, yaaah meski dalam hidup tak ada yang tak melelahkan karena disinilah memang tempat kita berlelah.

Syafakillah shalihah.. setiap huruf yang tertulis adalah cara ummi melepas duka, namun Nak, insyaAllah ummi Ridha.

Tasikmalaya, 18 Maret 2024 

Nasihat

 

transfusi

Kok banyak ngasih nasihat sama yang sakit? Karena teteh senang saat diberikan nasihat, dia senang saat diceritakan pengalaman yang menurutnya bilhikmah.


Setiap kali masuk antibiotik muntah hebat tapi hanya keluar sedikit sekali yang dimuntahkan karena memang makannya sangat sedikit sekali. Jadi, seporsi makanan tadi teh cuma di makan buburnya aja paling banyak 5 sendok teh alias sedikit sekali. Sisanya? Saya minta izin untuk menghabiskan karena... Yaa itu alasannya sesuai yang saya tuliskan di catatan sebelumnya. Kecuali yang takarannya karena saya bukan pasien di sini 😀. Trus kalau dokter dan perawat nanya gimana makannya, yaa saya jawab sebenarnya kalau makannya sedikit. Sekarang sih sudah ada perkembangan nambah beberapa sendok teh, sebelumnya mah hanya 1 sdt lalu 2 dan bertambah tiap kali makan. Katanya sih berproses. Alhamdulillah 'alaa kulli haal.

Alhamdulillah dokter dan perawatnya baik sangat, MasyaAllah. Sabar dan telaten. MasyaAllah Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah.. Rizkiminallah ketemu orang baik teh ya. Kebayang atuh da kalau lagi sakit eh yang ngrawatnya jutek atau marah-marah atau gimana lah yang bikin perasaan nggak enak. Alhamdulillah di sini tidak ada yang seperti itu, semuanya MasyaAllah baik-baik.

Eh kemarin malam salah satu perawatnya tetangga sekaligus saudara kami, pas pagi nya mah adik dari istri sepupu. MasyaAllah Rizkiminallah yang lainnya adalah ketemu saudara di sini. Rizki yang tidak disangka-sangka.

Alhamdulillah suara teteh sudah kembali, kulitnya mulai ada warnanya jadi nggak sepucat sebelumnya, sudah mulai minta dibawakan jus sama Aa nya, duduk meski sebentar, sudah mulai bisa ngangkat tangan agak lama, sudah mulai bisa tersenyum, sorot matanya mulai ada binarnya lagi..

Neras sehat ya teteh Aufa shalihah..
Apa yang ummi lakukan adalah cinta ummi untukmu

RS Permata Bunda, 18 Maret 2024

Makanan di Rumah Sakit

 

menu makanan rumah sakit

Waktu di rawat dulu, saya tidak pernah tidak menghabiskan makanan yang disediakan dari RS. Why? Apakah karena sangat enak? No. Bukan karena enak, tapi...


1. Saya tidak suka jika saya tidak menghabiskan makanan yang disediakan untuk saya. Rasanya seperti memubazzirkan sesuatu. Sedangkan mubazzir itu sifatnya syaitan.. saya nggak mau ngikuti sifat syaithan.
2. Emang sih terasa kebanyakan, meski sebenarnya porsinya dikit tapi buat yang lagi sakitmah segini teh banyak.. tapi lagi-lagi saya percaya bahwa porsi ini dan semua menu yang ada di sini sudah sesuai ukuran alias ukurannya pas buat saya. Yah kan kalau di RS mah ada ahli gizi nya jadi pokoknya saya percaya Weh..
3.Rasanya sih emang hambar, saya sendiri sampai bingung waktu bantuin menghabiskan makanan teteh 🤭 kenapa dulu saya habiskan makanan yang nggak ada rasanya 😀. But, keinginan untuk segera pulih jauh lebih besar dari sekedar ngikuti rasa di lidah.
4. Saya juga ingin yang ngasihin menu itu seneng. Seneng kan kalau makanan yang kita hidangkan habis? Saya ingin yang menyiapkan hidangan dan yang mengantarkan serta mengambil wadahnya kembali senang lihat makanannya habis. Memberikan orang lain kebahagiaan bagian dari ibadah, kan?

Kalimat ini saya sampaikan berulang kali pada teteh waktu teteh kesulitan makan. Kendala di teteh sekarang sama dengan saya, kalau membuka mulut saja terasa cape apalagi harus mengunyah makanan meski nggak ngunyah banget soalnya isinya bubur. Tapi...tetap saja butuh effort yang tidak sedikit. Yang kedua kalau makan teh langsung mual dan muntah, itu juga cukup melelahkan. Dan yang selanjutnya nggak ada nafsu makan serta lidah yang kesulitan menerima makanan. Yaaah yang lagi sakit mah gitu, kan? Saya berbagi pengalaman pada shalihah yang terhitung baru sekarang drop banget kayak gini.

Bahwa perjuangan itu di semua lini kehidupan kita, Allah pun boleh jadi menguji kita melalui makanan yang dihidangkan saat kita sakit. Bagaimana kita melaluinya, ini yang akan menjadi ladang amalnya.

Tasikmalaya, 17 Maret 2024

Probiokid

probiokid


 Resep suplemennya malam ini. Agak drama sih ngbujuk minumnnya, tapi Alhamdulillah dengan sedikit ketegasan dan pemaksaan 

😅 akhirnya probiokidnya habis juga .

Tadi sore saking panasnya minta dibelikan jus buah, hmm sebenarnya ingin jus buah teh sejak hari ahad sampe-sampe dibikinin Aa langsung di rumah trus di bawa ke sini..

Sore ini demam tinggi dan minta dibawain lagi jus. Mungkin kebayang segarnya...kata dokter nya boleh minun jus asal nggak boleh ada susunya. Teteh memang harus menghindari susu dan olahannya.

Sorenya dibeliin teh manis dingin .. nggak bisa request takaran gula karena air tehnya udah pakai gula. MasyaAllah Alhamdulillah langsung luddeeesss saking kegerahannya. Qodarullah teteh demam lagi..

"Ayo Nak, minum sampai habis, ya! Ummi ingin teteh sembuh, ingin teteh sehat. Ummi ingin kita pulang..."sounding macam apa, ini? 😆

Tasikmalaya, 19 Maret 2024 

Sakit Bukan Alasan Meninggalkan Shalat

shalat sambil berbaring

 

Allah Ta’ala berfirman:

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah semaksimal kemampuanmu” (QS. At Taghabun : 16)

Dia menangis karena belum bisa ikut shaum. Dan shalat bukan hal yang boleh ditinggalkan dalam kondisi sakit sekalipun. Namun Allah Maha baik memberikan kemudahan saat tak mampu shalat sambil berdiri maka sambil duduk, dan kala duduk pun kesulitan DIA berikan kemudahan lainnya yakni sambil berbaring. MasyaAllah sungguh Maha baik Allah.. Allah maha tahu batas kemampuan kita dan setiap kewajiban hadirnya karena kitapun membutuhkannya. Allah Maha tahu kebutuhan kita..

Balananjeur, 15 Maret 2024

Membuat Bubur

 


Waktu diperjalanan terpaksa beli bubur instan, Alhamdulillah sekarang sudah bisa ngaduk bubur lagi. MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshaalihaat. Meski hanya beberapa suap yang masuk, itu sudah sangat membahagiakan.

Demamnya masih naik turun, seluruh sendinya masih dalam kondisi yang sama, beberapa fungsi organ seperti lever, jantung, mengalami penurunan dan dia masih belum bisa berjalan. Kondisi ini sama seperti saya sebelumnya... masyaAllah shalihah, ummi faham bagaimana sakitnya..

Syafakillah syifaan aajilan. La ba'sa thahuurun insyaAllah.

Ummi akan pastikan kan merawatmu dengan baik, insyaAllah.

Balananjeur, 15 Maret 2024

Rabu, 20 Maret 2024

Menjemput, Merawat



 Kami menjemput teteh, Mamah dan kakang khawatir dengan kesiapan fisik saya untuk merawat pasien saat saya pun masih dalam fase sebagai pasien.


"I am ok.. i am fine." Saya meyakinkan bahwa kondisi sudah semakin baik. Oh well, jangan tanyakan baik versi saya.

Gadis kecil kami kini terbaring, apalah arti kondisi diri saat buah hati sedang lebih membutuhkan. Saya sudah mewanti-wanti bahwa sampai kapanpun dia harus memanggil saya saat kondisinya tidak baik-baik saja. Namun dia bersikeras untuk menyelesaikannya sendiri.. Allahu Rabbana, kami pun kembali menakar keyakinan akan taqdirNya, bahwa skenario Allah itu bukan untuk ditangisi saja namun untuk dijadikan sebagai pecut untuk semakin yakin dan ingat kepada Allah.

Balananjeur, 4 Ramadhan 1445 H/15 Maret 2024

Periksa ke Imunolog

 

kontrol ke Imunolog


Qodarullah diagnosa sakit yang sama dan qodarullahnya lagi sering banget sakitnya barengan.. padahal nggak janjian, ah mana ada sakit janjian dulu. Pernah suatu hari tangan kiri saya sedang sakit banget, sekian bulan Allah berikan kesempatan menjalani hari bertemankan tangan dan kaki sebelah kiri yang sendinya tak kunjung membaik... trus dapat kabar kalau sendi tangan dan kaki kanan teteh sedang sakit. MasyaAllah laa haula walaa quwwata illaa billah.. sungguh Maha Kuasa Allah dalam mengatur skenario.

Beberapa hari ini di antara aktivitasnya Allah uji dengan sakitnya, kali ini lebih dari sebelumnya.. berbarengan dengan ibu nya, dan saya tahu pasti bagaimana sakitnya itu.

Fungsi beberapa organ tubuhnya menurun, lalu hati ibu basah dengan airmata yang tak henti luruh. Sekian dentang tak jua mampu membendung air mata yang semakin deras saja. Teteh harus di rawat namun kamar inap nya penuh, Allahu Rabbanaa... sungguh Maha hebat Allah dalam mengatur skenario yang taqdirNya tak jarang membulirkan bening yang utuh. Hidup memang bukan hanya tentang suka cita, namun Allah sediakan banyak hikmah dan kebaikan dalam setiap keadaan. Apapun keadaannya, Allah tetap tujuannya.

"Ya Allah, hamba Ridha. Syafakillah, Nak. La ba'sa thohuurun insyaAllah."

Malam ini kami bersiap ke kota hujan memeluknya yang sangat ingin menjalankan ibadah shaumnya di sana. Qodarullah wamaa syafa'ala.

Balananjeur, 2 Ramadhan 1445 H/13 Maret 2024 




Jumat, 15 Maret 2024

Teteh Pulang

 Jum'at, 15 Maret 2024


Hari ini bertepatan dengan hari ke-5 bulan Ramadhan 1445 Hijriyah, hari ke-4 Ummi tidak bisa melaksanakan shaum dan hari ke-5 teteh Aufa belum bisa melaksanakan shaum. Apa kabar ummi dan teteh? kami berdua di dalam ujian kondisi kesehatan yang sama-sama sedang menurun, tapi MasyaAllah sungguh Maha Baik Allah yang memberikan ummi kekuatan untuk merawat teteh. Banyak yang bertanya, "bagaimana merawat anak saat kondisi fisik sendiri sedang menurun?" jawabnya, "entahlah." karena semaksimal apapun kita berusaha, kalau Allah berkehendak tidak memapukan kita maka tak ada yang bisa kita lakukan, karena itu teori sebanyak apapun tak kan mempan menjadi tips kecuali menyerahkan kembali urusan dan menguatkan keyakinan kepada Allah. Dia yang Maha Baik dan berkehendak memampukan kita, jadi bukan karena kita sendiri namun karena kuasa Allah. Allah lah yang Maha Hebat dan bukan kita.

Mendapat kabar teteh sakit sebenarnya sudah hampir seminggu yang lalu, saat itu teteh yang mengabari kalau dia sedang demam. Pikiran langsung tidak karuan membayangkan bagaimana ia berjuang menghadapi sakitnya yang sangat mungkin tidak jauh berbeda dengan yang sedang saya rasakan. 

Kami menawarkan untuk menjemput tapi dia bersikeras ingin mengikuti kegiatan selama Ramadhan di sekolahnya, apalah daya menghadapi harapan ananda, yang bisa kami lakukan hanya mendoakan namun pada akhirnya kami pun tak kuasa untuk tidak menjemputnya. Saat anak sakit, harus ada kami yang mendampingi dan merawatnya.. terutama saya, ibunya.

Ongkos atau segala terkait uang pun kami serahkan kepada Dia Al Ghani yang Maha Kaya, "ya Allah, kami sedang berusaha menunaikan kewajiban kami. Sesungguhnya Engkaulah yang memampukan dan mencukupkan, maka bantulah kami!"

Teteh di bawa ke RS

Rabu, 13 Maret kemaren ustadzah Ulya mengabarkan bahwa hari itu jadwal praktek nya dokter spesialis penyakit dalam sub spesialis imunologi jadi teteh di bawa periksa ke sana sesuai dengan diagnosa awal terkait imun. Mendapat antrean pertama diantar ustadzah Ulya dan Nuri, masyaAllah jazakumullah khairan katsiran ustadzah dan Nuri. Dan tentu saja ummi menghaturkan doa yang luas pada teman-teman teteh di sana yang pastinya banyak membantu teteh, pada guru-guru dan semua yang membantu teteh. MasyaAllah jazakumullah khairan katsiran.

Hasil cek lab teteh terutama pada hati mengalami penurunan fungsi, inilah mungkin alasan perutnya sakit. LED nya juga 3 kali lebih tinggi dan beberapa fungsi organ lain qodarullah Allah uji. Qodarullah wamaa syafa'ala.

Dokter merekomendasikan untuk rawat inap, namun karena waktu itu teteh belum berani di infus jadi akhirnya memilih pulang ke rumah. Teteh juga diberikan rujukan ke RSCM untuk melakukan test ANA.  Test ANA itu apaan sih? ini adalah singkatan dari antinuclear antibodies test atau tes darah untuk mencari antibodi yang menyerang diri sendiri. Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang di duga menderita penyakit autoimun, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan skleroderma. Antibodi itu kan normalnya berfungsi untuk melawan bakteri, virus, paraset, dan sel kanker.


Jumat, 08 Maret 2024

Tak Berjudul

 Jum'at, 8 Maret 2024

Sore ini jam 16.22 masih di rumah Mamah setelah di rawat selama .. memutuskan di infus alasannya biar cepat pulih dan bisa ikut ke Galunggung, pagi kemarin bilang ke kang Wawan, "ok. Tapi setelah itu aku ikut ke Galunggung." Yakin banget secepat itu buat pulih ya? Ya, selama ini yang membuat saya bertahan adalah keyakinan; yakin akan segera pulih. Meski lagi dan lagi terpatahkan oleh kenyataan belum waktunya menerima diri dalam kondisi sesuai harapan. It's ok, selama harapan dan keyakinan masih ada, ini lebih membahagiakan dan membuatku merasa bahwa benar-benar dalam kondisi baik-baik saja. 

Botol pertama

Sebagai jejak

Alhamdulillah done

MasyaAllah sungguh luar biasa dan Maha hebatnya Allah, sekian banyak nikmatNya dinikmati diri, jangan pernah berpikir kondisi tubuh yang mudah sakit itu laik ditangisi! Di sini pun terhampar banyak nikmatNya; nikmat mentafakkuri sakit itu sendiri, nikmat belajar bertahan, nikmat belajar berjuang, dan nikmat lainnya yang setiap kali coba di hitung... MasyaAllah sungguh tak terhitung jumlahnya, bahkan melebihi semua yang mungkin saja pernah jadi alasan derasnya netra mengais luka yang dalam luka itu sendiri tetap saja tersimpan nikmatNya.

Fabiayyi aalaairobbikumaa tukadzdzibaan? Maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan? No one, tidak ada satupun nikmanya yang pantas untuk didustakan.. hanya karena kenyataan tidak sesuai harapan, bukan berarti pantas mendustakan nikmat Allah. 

Allah Maha tahu semua yang paling tepat untuk diri kita, lalu harapan kita membumbung berpikir yang paling tepat itu adalah semua hal yang ada dalam bayangan, sedangkan Allah berkehendak sesuai skenarioNya. Allah Maha Tahu semua yang terbaik, yang paling tepat, yang paling pas...

17 lebih 12 menit

Alhamdulillahilladzi bini'matihii tatimmushshoolihaat.. Allah berikan kembali nikmat mengecap rasa dengan lidah yang mulai bisa menerima kembali rasa makanan. 
Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah, makan liwet yang super lembut sama ikan asin jambal yang di masukin liwet trus lalab sentrong. Nikmatnya MasyaAllah.
Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah ❤️

Balananjeur, Jum'at 8 Maret 2024


Kamis, 07 Maret 2024

Apa Kabar?

Apa kabar? Masih mudah demam kalau ada pergerakan.. eh maksudnya gerak dikit langsung demam dan yang pasti sakit. Saya menangis setiap kali sakit itu datang, karena daya tahan tubuh yang sedang lemah dan yaah begitulah rate sakitnya rasanya kok naik terus tiap kali sakit. Mungkin karena fisik yang sudah tidak sekuat dulu. Emang sakitnya gimana sih? Yaah bingung mau nulisnya gimana,

Duluu... Saya itu sulit makan, maksudnya nafsu makannya susah banget hadirnya. Kalaupun makan yaa ujung-ujungnya muntah deh, atau minimalnya mual dan nangislah di kamar sendirian 😂. Kalau sudah mulai nafsu makan, lari lah ke rumah Mamah dan ikut makan di sana. Nikmat banget makan sama asin dan sambal. Tapppiii... Tubuh saya tidak mentoleransi ikan asin maupun makanan pedas, jadi? Yang penting nggak sampai mual muntah aja kuncinya

Lanjut...

Kemudian kang Wawan ngajak ke sdit, eh kok saya mulai ngerti rasanya lapar dan nikmaat banget makan bareng guru-guru disana. Apapun menunya, makanteh terasa se enak kalau makan ngriung di rumah Mamah. Well, saya mungkin merindukan moment makan ngriung .. tapi... Nggak harus capek-capek masak dulu 😂

Apa kabar? Setiap hari saya merasakan sakit, mulai dari sendi hingga organ pencernaan , kepala, semuanya selalu saja ada yang terasa sakit. Pernahkan berkurang? Jawabnya, saya bahkan tidak tahu karena setiap hari seperti itu. Jadi please yaaa jangan lagi bertanya kenapa tubuhnya kecil, karena itu cukup menyakitkan. Apalagi kalau ditambah embel-embel kecil karena kurang bersyukur atau tidak berlapang dada. Duuuh statement nya enggak banget itumah 😂


Balananjeur, 6 Maret 2024

Minggu, 03 Maret 2024

Sakit di Awal Maret

Tekanan darah masih dibawah, trus ditanyain kapan terakhir kali haidh, eh saya malah nangis karena ini sakit banget. Sebenarnya saya terhitung sering nangis kalau ada yang dirasakan sakit, itu seperti pengurai rasa sakit. Bercerita tentang sakit pun salah satu cara bertahan dan memeluk mereka yang mungkin saja di uji dengan ujian yang tidak jauh berbeda.. 

Apa yang dirasakan? Yang pasti sangat sakit. Saya tuliskan bagaimana sakitnya di blog

Kenapa dituliskan? 

Sebenarnya sudah agak lama tidak nulis di blog, kali ini mumpung rebahan jadi yaaah nulis aja. Kemarin waktu teteh nlp saya memotivasinya untuk menulis di blog; pengalamannya dan bahkan sakit yang dia rasakan. Why? Kisahmu boleh saja ibrah yang baik bagi siapapun yang Allah kehendaki untuk membacanya. Boleh jadi seolah remahan dan tak berarti, namun ternyata sarat hikmah dan makna bagi orang yang membutuhkannya. Sangat mungkin, berarti buat orang lain.

Saya sudah bersiap berangkat ke sekolah saat kang Wawan bilang, "istirahat saja!" Oh ok, tak mudah bagi saya untuk tidak mendebat alih-alih sami'na wa atho'na.."sebentar lagi I'll be fine. Nunggu reaksi obat aja trus tidur bentar insyaAllah kembali membaik." Tapi lelah kronis dengan sakit karena AI macam ini memang nggak bisa ditebak kapan datang dan pergi, semua seolah tiba-tiba saja, alarmnya tidak menentu

Sakit kepalanya sudah masuk Minggu ke-6, mungkin gejalanya kayak waktu tekanan darah lagi tinggi, tapi di mixed sama kalau lagi vertigo, atau lagi sakit kepala karena sebab lain. Yaah gitu deh. Seluruh tubuh yang subhanallah sakitnya..

Kok masih bisa aktivitas? Entahlah, mungkin karena khawatir usianya sudah masuk batas akhir jadi tetap do something atau karena sudah terbiasa atau karena hal lainnya. Yang pasti kalau ditanya, masih kuat? Yaah gitu deh, namanya lagi kambuh trus harusnya di rawat tapi malah self healing dengan cara tetap do something apapun yang kiranya masih bisa dilakukan sambil memotivasi diri, "sebentar kok.."

Yah, emang sebentar karena jatah hidup kita di dunia itu nggak lama. Jadi kalau sakitpun yaaah nggak bakalan lama. Apalagi banyak orang di luar sana yang sakitnya subhanallah kayaknya saya mah nggak ada apa-apa nya, tapi mereka tetap bersyukur dan produktif. Nggak dikit-dikit nangis like me, but.. yaah setiap orang dengan ujiannya masing-masing. Kelak yang bakalan ditanyakan itu bukan sakit apa tapi bagaimana saya melaluinya; dengan sabarkah? Menyalahkan taqdir kah?

"Apakah ada mual muntah?" Oh yah, ini pertanyaan yang selalu saya jawab, "iya." Apalagi beberapa Minggu ini mualnya sangat, terasa berpengaruh pada keseharian.. misal karena mual jadi lemes, kalau sudah lemes trus memaksakan diri beraktivitas maka ujung-ujungnya yaa sakit kepala. That's difficult for me. Baiklah, saya memang harus mengakuinya, ini terasa sulit, namun tetap pada keyakinan bahwa Allah akan mudahkan dan pulihkan pada waktunya.

Of course pada waktunya, waktu yang paling tepat menurut Allah. Meski ... Misalkan saya udah minum obat trus obatnya bereaksi dengan baik, tetap saja sembuhmah dari Allah. Jadi kalau Allah berkehendak sembuh, maka sembuhlah. Kalau Allah berkehendak belum waktunya sembuh... Yaah, berarti Allah ingin menghapus dosa kita, menambah jalan kebaikan bagi kita. Pasti ada maksudnya dan semua maksud dari Allah itu seluruhnya untuk kebaikan kita.

"Ada batuk, Bu?" Wait, agak jarang dapat pertanyaan ini, mungkin karena demam atau sedang musim flu. Tapi pertanyaan selanjutnya memang lumayan banyak hingga membuat saya yakin bahwa yang terjadi sekarang cukup serius dan butuh penanganan. Tidak lagi cukup dengan tindakan self healing seperti yang selama ini dilakukan.


Balananjeur, 4 Maret 2024


Hhhh