Kamis, 22 Mei 2025

Lepas Tunas Muzakki (Kesan dan Pesan dari Orang Tua Siswa)

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

     Saya adalah orangtua yang terasa tiba-tiba saja berdiri di sini, terasa sesak di sudut hati, terasa ada yang hendak menderas dari pelupuk netra,bahkan jauh sebelum hari ini, sejak hitungan hari mendekati lepas tunas yang ternyata tibalah jua akhirnya. Kala Ananda menghubungi untuk menyampaikan sepatah kata, terasa berdebar di dasar kalbu, apa yang harus saya ucapkan, kala kata-kata dan sekian narasi telah bergema di pelupuk ingatan, untuk 6 tahun dimana Ananda ditempa, dididik, di bimbing, di bina dengan penuh kasih selaiknya orangtua kepada buah hatinya.

     Saya ingat kala pertama kali mengantar, berbekal lokasi yang dikirimkan ustadzah melalui chat WA. Kami belum pernah kesini sebelumnya, dan bekal kami hanyalah keyakinan bahwa ini jalan yang telah Allah pilihkan untuk Ananda. Saat dua tangan menadah meminta apapun yang menurutNya baik, lalu dengan izin dan karunia Allah Ananda menjadi salah satu dari sekian yang kemudian dipeluk bumi cendekia dengan peluk hangat dan panggilan terbaik, “selamat datang putera dan puteri terbaik.” Tetulis di gerbang saat kami sampai untuk pertamakalinya di bumi cendekia ini.

     Sapa hangat dan sopan santun menjadi kesan pertama kami kesini, kesan pertama yang senantiasa tersemat di sini bahkan hingga hari ini. Terasa hangat dan terlihat ketulusan, sungguh Maha baik Allah yang telah menghadirkan orang-orang yang baik, tempat terbaik dan kesempatan terbaik dimana kemudian Ananda berpijak mengukirkan sekian Panjang narasi sejarahnya yang kan menjadi bekal yang membentuk dirinya di hari esok. 

     Sungguh Maha benar Allah dengan segala firmanNya, bahwa Ketika segala urusan ditempatkan pada yang Maha segalanya, maka buah kebaikan kan menjadi pengiring kisah selanjutnya.

     Anak-anakku yang insyaAllah dirahmati dan dicintai Allah,

     Kalian duhai anakku, bertemu di usia menjelang remaja, akhir masa kecil kalian. Sebagai orang yang sama-sama baru; baru bertemu, baru saling mengenal, baru saling menyapa. Kemudian beradaptasi yang pastilah tidak mudah mengingat usia, latarbelakang daerah yang berbeda. 

     Ada tangis yang lama karena memeluk rindu yang erat pada orang tua dan saudara di ujung ingat.

     Ada yang diam-diam menangis di pojokan masjid, di kamar mandi, di balik bantal, dan di kelas yang ramai pun tetap saja merasa sepi karena ingatan akan kampung halaman menggema di pelupuk mata.

     Aduhai hari-hari itu bukankah terasa berat, nak? Terasa sesak kah, nak?

     Terimakasih untuk bertahan dan berjuang hingga akhirnya senyum dan tawa menjadi pengiring kisah selanjutnya. 

     Terimakasih sudah bersabar memeluk pedihnya berjuang mencari ilmu yang dengan kesabaran itu kita akhirnya berkumpul dengan airmata kembali. Kali ini airmatanya berbeda ya Nak?! Bukan lagi airmata sesak melepas kepulangan ummi dan abi yang melambaikan tangan di depan gerbang, melainkan kalian yang harus saling melepas masa 6 tahun, kalian yang kini akan saling melambai dengan pipi yang basah dengan ingatan yang berkelebatan di pelupuk mata.

     Tapi, Nak, seperti itulah hidup membawa kisahnya. Ada pertemuan, kebersamaan, lalu kemudian berpisah dan semua itu adalah sunnatullah kehidupan. 6 tahun ini kalian ditempa dengan sebaik-baik penempaan, dididik dengan sebaik-baik Pendidikan, dibimbing dengan sepenuh kasih ..sungguh ummi melihat binar kasih dari sorot penyayang ustadz-ustadzah kalian. Maka bersyukurlah dengan syukur yang benar, dengan membawa serta estafeta kebaikan dalam pribadi kalian dimanapun berada, sebagaimana ustadz-dan ustadzah mengajarkan kepada kalian dan itulah khidmat serta syukur dan tanda cinta kalian. 

     Selamat lepas landas dan kepakkan dua kepak sayap kalian untuk terbang semakin tinggi, namun tetaplah berpijak pada tanah tempat kalian bernaung dengan sujud dan menjadi sebaik-baik ummat seperti baginda Rasul sabdakan. Menjadilah sebaik-baik ummat yang mencintai Allah dan Allah pun mencintai kalian, gapailah segala cita yang telah kalian azzamkan dan ambillah peran dalam peradaban ummat ini. Isilah posisi-posisi strategis dan tebarkan manfaat di muka bumi ini. Namun sebagai apapun kalian nanti, Nak, seorang muslim tidak selalu membutuhkan mahkota untuk menjadi pemimpin. Ia haruslah menjadi cahaya yang menerangi sebagai apapun dia.

     Ustadz dan Ustadzah yang InsyaAllah dirahmati dan dimuliakan Allah..

     Mendapati anak-anak kami dengan segala tangis dan pecicilannya di awal kedatangan bahkan hingga 6 tahun dalam bimbingan. Membasuh luka yang mereka bawa hingga menumbuhkan benih-benih kebaikan dalam jiwa-jiwa mereka. Kebaikan yang insyaAllah kan mereka bawa dalam pribadi mereka hingga bila-bila, mereka tebarkan di setiap pelosok negeri bahkan bumi ini hingga setiap detik dan abjad yang ustadz dan ustadzah ajarkan menjadi bunga jariyah yang pahala kebaikannya berkelanjutan.

     Membimbing ananda melafaz kalamullah dan mencintai adab yang baik sebagaimana yang dicontohkan sang Rasul junjungan; adab kepada orang tua, adab kepada guru, pada teman, pada kakak pada adik pada kerabat pada tetangga juga pada lingkungan secara keseluruhan

     Menjadi dua mata dan dua tangan serta kami titipkan hati kami yang merindu setiap waktunya. Ustadz dan ustadzah ternyata tidak hanya menjadi peneguh Langkah Ananda namun juga kami yang setiap waktunya bertanya kabar Ananda.

     Mengajarkan berbagai macam ilmu Allah dan mengenalkan Ananda pada peran yang akan mereka rengkuh di hari esoknya. Dan dari doa penuh cinta ustadz dan ustadzah, dengan izin Allah suatu hari nanti, mereka akan menyambut impian hari esok yang lahir dari kesabaran dan kasih Ustadz dan Ustadzah

     Untuk semua itu, Ustadz dan Ustadzah

     Izinkan kami menghaturkan cinta dan do’a dari hati kami yang paling dalam, Jazakumulloh... jazakumulloh khair...jazakumulloh khairan katsiran. Jazakumullah khairan katsiran ustadz dan Ustadzah.

     Jazakumullah khair kepada para Muzakki dan BAZNAS Republik Indonesia, yang atas wasilahnya mengantarkan putera puteri kami menjadi bagian dari pemakmur negeri, menggapai impiannya insyaAllah. Jazakumullah khairan katsiran.

Bogor, 21 Mei 2025


Catatan : Tulisan ini di buat satu jam sebelum keberangkatan kami ke Bogor.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh