Sabtu, 29 Juni 2024

Haruskah Menyerah?

 Saat saya menulis ini, jam berada di angka 2 lebih 45 menit. Sebenarnya sudah sejak satu atau 2 jam yang lalu saya terbangun, nyileuk istilah urang Sunda mah. Alhamdulillah mumpung masih dalam kondisi sadar, mungkin baiknya saya menulis saja di sini. Meski...menulisnya tidak jauh dari yang sedang dirasakan dan dialami.

Kang Wawan sedang mengikuti pleno kabupaten, 


Story WA
Story WA Kakang

Photo yang di atas saya ambil dari story WA nya kang Wawan jam 00 lebih tadi. Saya membayangkan dia yang tidak bisa tidur menunggu jadwal Pagerageung. Ah ya, buat petugas pemilu sepertinya tak terlalu dipikirkan bagaimana mengawal suara salah satu karena yang terpenting adalah tunainya tugas dengan baik dan benar. Lelah jika harus ikut dalam tugas lain saat ia sendiri sedang menunaikan tugasnya.


SS snap WA

Dapat kabar dari kang Wawan kalau data dari Pagerageung banyak sekali salahnya... Owwalaaaah, trus tadi waktu mengomentari story nya Bu Elin pun cerita kalau dari Pagerageung datanya banyak salahnya.


SS chat WA

Well.. the show must go on dan perut saya sedang sangat mulas. Saya khawatir nanti siang tidak lagi memiliki kesempatan untuk menulis sedangkan saya masih bernafas. Salah satu hal yang dirasakan berat adalah saat kita masih memiliki kesempatan namun tak bisa dilakukan, sekeras apapun berusaha. Hey, itu artinya sudah tidak ada lagi kesempatan, bukan? Yaaah, I mean, masih memiliki waktu untuk melakukan sesuatu namun sudah tidak memungkinkan dikarenakan.. misal hilang kesadaran karena sakit yang berat.

Kemarin Mamah ke rumah, tapi saya lupa dengan siapa Mamah kesini. Saya juga tidak tahu seperti apa waktu itu, saya lupa atau mungkin saat itu ingatan saya sedang tidak bersama saya seutuhnya ? Sejak kondisi fisik semakin menurun setiap waktunya, apalagi saat drop, banyak hal yang saya hanya mengingat sedikit daripadanya. Yang saya ingat, tubuh saya sangat sakit. Hanya itu saja.

Lelah...

Apakah diperbolehkan mengucapkan kata itu?

Late post.



Kamis, 27 Juni 2024

Ngobrol Sama Aa (1)

 Tadi malam ngobrol banyak dengan nak shalih tentang banyak hal, salah satunya bahasa cinta yang khusus dari orang tua buat masing-masing anaknya.


"kalau bahasa cinta ummi buat Aa, apa nih A?" tanya saya, penasaran sih, tapi dia berhak untuk tidak menjawab karena kami akan membahas ini pada obrolan selanjutnya.

"yang aneh itu, Mi, bahasa cinta se spesial apapun bagi sebagian di generasi kami sulit diterima sebagai bahasa cinta kalau kami misalkan tidak menyukai orang tersebut."

"termasuk pada orang tua yang memberikan begitu banyak cinta. a?"

"iya Mi, termasuk pada orang tua, Seribu ungkapan cinta bisa kalah dengan satu kata kesal."

"Kalau untuk diterima harus dengan dicintai dulu mah atuh terlalu bersyarat, a.."

"nah itu dia masalahnya, kami sering meminta agar orang tua mencintai dan menerima kami tanpa syarat. Tapi kami sendiri tidak melakukannya, bahkan memiliki syarat saat harus mencintai orang tua. Nggak adil ya Mi?"

"Sebenarnya bukan ke perkara adilnya sih, a. Tapi.. Hmm.. Aa, apa mungkin itu terjadi karena pola asuh dari kami sebagai orang tua, yang banyak kelirunya?"

"Boleh jadi karena pola asuh, tapi benar kata Ummi kalau pola asuh seperti apapun harus menyertakan Allah didalamnya. Alasan, tujuan dan saat-saat mengasuh anak itu harus menghadirkan Allah disana. Trus kaJadi kalau anak kecil itu dihidupkan hatinya dulu."

Saya kini sedang berpikir banyak...

Balananjeur, 28 Juni 2024

Rabu, 26 Juni 2024

Lima


 Yang berbeda dari hari itu..

hmm, kalau ini mah kayaknya masih sama, senang kalau jalan bareng teh. Jalan bareng teh bukan hanya jalan bergandengan bersama tapi menuju tujuan yang sama. Tujuannya apa? Ridha Allah. Karena akan percuma dan sia-sia apapun, kebersamaan sekalipun jika Ridha Allah bukan tujuan. Apakah akan mendapat Ridha Allah? yang saya yakini adalah bahwa tugas kita itu berjuang, berikhtiar. Tugas lainnya, Allah itu sesuai prasangka hambaNya, jadi harus banget optimis dan berprasangka hanya yang baik teh.

Berusaha sesuai aturan Allah, berdoa sebanyak-banyaknya dengan penuh keyakinan, yakin lah kalau Allah akan mengabulkan dengan caraNya. Ridha Allah yang di cari, bukan selainnya. Mau nransfer ilmu ke anak, ngbimbing anak, menjaga aqidah anak, memberikan pendidikan yang baik buat anak atau apapun.. semuanya bermuara pada satu tujuan; Ridha Allah.

Bab niat ini panjang banget jalan juangnya, harus terus diluruskan setiap harinya. Apalagi kalau ketemu kendala baik kecil apalagi berat jika niatnya belum kuat mah .. wah pokoknya harus terus memupuk dan mengingatkan diri; hey, niatnya karena Allah, kan? kalau niatnya karena Allah, kenapa letih menjadi alasan menyerah, kalah?

Memang tidak mudah berjuang dengan diri sendiri, tapi kalau dengan diri saja masih uring-uringan, niatnya belok terus, gimana mau ngaja-ngajak orang? ibda binafsi, mulai dari diri sendiri.

Lalu apa yang berbeda dari hari kemarin? Nggak suka kalau pakai baju seragaman teh, yah itu saya dulu.. Sampai-sampai harus di rayu sama nak gadis biar bisa lebaran seragaman dan akhirnya saya luluh. Kemaren waktu pakai baju batik yang seragam auto dibecandain sama anak-anak, "cieee ummi bajunya sama an." biasanya kalau dapat becandaan kayak gitu teh auto ganti baju, kemarinmah lurus saja sampai ikut ketawa bareng anak-anak.

Perubahan adalah sesuatu yang biasa, namun niat tidak boleh ada yang berubah. Nawaitunya harus terus di jaga. Perubahan zaman juga hal yang.. hmm sunnatullah ya? tapi janganlah perubahan zaman justru membuat peran kita sebagai ummat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tergadaikan, jangan justru terbawa arus zaman.

Sebagai apapun kita, mari untuk tetap mengambil peran bagian dari yang ud'uu ilallah..


Balananjeur,27 Juni 2024

Selasa, 25 Juni 2024

Empat


bersama Aufa dan Olin 


Dulu... mana ada ceritanya pagi-pagi masih anteng di kamar, yang ada malah pak pik pek di dapur nyiapin .. hmm bukan cuma sarapan tapi juga buat makanan cemilan. Eh masih bisa anteng di kamar siih kalau lagi sakit.. Tapii, otakmah jalan ke dapur, ke cucian, ke nganterin anak sekolah, ke banyak pekerjaan rumah yang kalau cuma ada di kepala tanpa dikerjakan teh bukannya bikin tenang, tapi membuat nafas serasa memburu. Hey, padahal kalau sakitmah yaa pekerjaanteh hanya sampai di kepala tanpa dilakukan!

Kang Wawan bukan tidak membantu, beliau sangat memberi kelapangan sekaligus bantuan.. sayanya saja yang kurang nyaman kalau di bantu teh, pengennya semua yang sudah diazzamkan untuk saya lakukan teh ya dilakukan sendiri, tanpa bantuan.

Meski, saya sadar, bantuan ; dibantu ataupun membantu adalah hal yang wajar. Tapi untuk saya sendiri, lebih suka melakukan sendiri pekerjaan saya. 

Well, itu dulu.. Sekarang, mau rebahan sampai jam berapapun sah-sah saja, nggak ada yang nglarang. Tapi aslinya kalau pagi teh da bukan rebahan, tapi menyimak kajian sambil nulis sampai jam 6 an. Bisa duduk lama di atas sajadah sambil dzikir banyak-banyak, lanjut buka laptop, nyimak kajian dan menuliskannya. MasyaAllah itu nikmat yang masyaAllah pisan..

Yang berbeda lainnya adalah, saya sudah tidak sungkan ataupun enggan lagi dengan bantuan dari siapapun, pun dari kang wawan. Kalau kerjaan dibantuin teh sekarangmah Alhamdulillah banget, seneng aja .. hahaha.. Mungkin karena faktor U atasu faktor sakitnya yang bertambah sering atau faktor kelelahan hampir tiap hari keluar rumah dari pagi sampai sore atau kadang malam, intinya kalau kang Wawan bilang, "Abi cuci pakaian, ya?" atau, "Abi masak, ya?" atau kerjaan lainnya, saya justru akan tersenyum bahkan tertawa kegirangan laik anak kecil mendapat mainan, "MasyaAllah, hatur nuhuuuun.. Jazakumullah khairan katsiran." Padahal Akang in  produktivitas tapi masyaAllah Alhamdulillah biidznillah bisa bantuin istrinya.

Konon katanya, "selama ini kamu nggak suka dibantuin. biarkan kali ini aku bantu.." ah, manis sekali sih menurut saya mah ..

Tapi, sifat nggak mau dibantuin muncul lagi kalau anak-anak sudah pada ngumpul lagi semuanya, saya kembali berubah jadi seseorang yang makanan harus saya yang menyiapkan, cucian harus dengan tangan saya sendiri, rumah harus saya yang membersihkan. Hmm mungkin karena senang dengan kehadiran anak-anak. Allahu a'lam..

Saya yang masih menyelesaikan diri sendiri...


Balananjeur, 26 Juni 2024

Senin, 24 Juni 2024

Tiga

photo by Aa Quthb

 

Kurang nyaman kalau sudah ada pertanyaan, "belum ngasih adik buat de Olin?' tapi itu dulu, duluu banget, sekarangmah udah enggak. Udah kayak.. hmm ya udah mau nanyain pertanyaan itu juga mangga, terserah, insyaAllah tetap saya jawab, kok. Jawabannyamah bisa dengan senyuman, bisa dengan pertanyaan balik atau apa lah.. namun yang pasti, apapun pertanyaannya, sudah tidak lagi tersimpan rasa tidak nyaman.

Mungkin ini masuk fase perubahan selanjutnya, yang berbeda dari sebelumnya. Padahal dulu masih sering banget memilih nggak ketemu orang lain yang berpotensi mengajukan pertanyaan seperti itu, tapi kemudian justru memilih untuk tidak memilih dengan siapa bertemu. Hayu saja bertemu siapapun, tidak membatasi diri dengan pertanyaan dari orang lain, tidak menyulitkan diri dengan enggan perasaan tidak nyaman; yang di hati saya adalah pilihan saya untuk mengendalikannya seperti apa, namun pertanyaan pun komentar orang itu bukan dalam kendali saya. So, saya memiliki kesempatan untuk memilih mau seperti apa (hatinya).

Meminta kepada Allah untuk menjaga dan membimbing hati, karena Allah yang menggenggam hati kita dan hati orang lain.

Nggak mau deh terbersit rasa, "ih, si itu omongannya kok nyelekit dan bikin aku nggak nyaman." Tapi lebih memilih menyimak saja lalu menanggapi saat merasa harus di tanggapi atau mengabaikannya kalau saya merasa omongan itu harus diabaikan, tidak menyimpannya sedikitpun di hati. Karena saat menyimpan di hati, nyimpannya cepet banget dan mungkin sangat sedikit, tapi luka di hatinya bakalan lama. Akhirnya, hati yang sakit, dan saat hati yang sakit... khawatirnya tidak bisa bersyukur atas apapun dan termasuk atas kebaikan orang. 

Yang berbeda lainnya dari hari itu yaa lebih bisa menerima komentar negatif sekalipun, "silakan mau berkomentar apapun." . Lebih mudah tertawa tanpa ada kalimat, "bibirku tertawa namun hatiku terluka." hahaha... insyAllah nggak ada yang seperti itu. Eh dulu juga nggak gitu, kalau dulu mah memilih untuk menghindari pertemuan atau interaksi dengan orang yang berpotensi nggak jaga lisan alias bebas berkomentar tentang fisik sekalipun.


Well, cerita ke-3 


Balananjeur, 25 Juni 2024

Minggu, 23 Juni 2024

Dua

pantai timur pangandaran


 Awalnya, terasa aneh banget sih waktu bisa main agak jauhan berdua, trus agak lama juga.. sampai 2 hari di pangandaran keliling ke batu hiu dan banyak tempat lainnya berdua, yaaa berdua tanpa anak-anak.


Biasanya kan paket komplit, yaaah minimal ada satu nak kicil yang ikut. Tapi, setelah nak kicil terakhir masuk pondok, ibu pun tertinggal sendiri di rumah and finally ayah mulai sering ngajak ibu buat jalan-jalan.

"Abi itu banyak shodaqohnya, sering nyenengin hati ummi, sering ngajak ummi jalan-jalan itu shodaqoh lho, Bi." Ujar nak gadis suatu hari.

Jadi ingat hadits nomor 1471 dalam Bulughul Maram bab Adab.

عَنْ جَابِرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ – أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6021. Diriwayatkan pula oleh Muslim, no. 1005 dari hadits Hudzaifah]

Setiap kebaikan adalah sedekah, dan menyenangkan hati isteri juga suatu kebaikan, bukan? MasyaAllah Alhamdulillah atas kebaikan yang di terima. Semoga Allah mengganti dengan kebaikan yang berlipat.

Hmm.. again tentang jalan-jalan. Waktu pertama kali jalan agak jauh dan lama teh, kami yang sama-sama merasa ada anak di rumah yang nungguin masih sering saling bilang, "hayu, de Olin nungguin di rumah, kasihan."

"yuk ah, Mi. de Olin udah nungguin.."

Sampai akhirnya kami sama-sama menyadari, pulang ke rumah tanpa ada yang berteriak kegirangan,"ummiiii...", hanya ada sepi, kecuali kalau anak-anak sudah pulang di waktu liburan.

Balananjeur, 24 Juni 2024 

Satu

nyeblak bertiga di seblak malaka

 Hmmm... Nulis apa, ya?


Emang harus banget nulis, ya? Buat saya mah harus.. minimal nulis kayak gini, atau nulis di buku catatan harian. Buat apa? Melamakan jejak kah? Ah ya, saya sudah sering menulis alasan kenapa merasa perlu, eh harus menulis.

Yang berbeda dari hari itu? Wait, ini teh tentang apa? Tenu saja segala sesuatu yang kemudian berubah dari hari yang telah berlalu..

Yang berubah setelah anak-anak besar. Hmm saya mau tuliskan satu persatu, yaa..

Perubahan fisik. Tambah siniteh tambah makin kecil.. qodarullah wamaa syafa'ala.

Biidznillah punya banyak waktu luang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Eh dulu mah mana ada ceritanya bisa rebahan lama 🤭 yang ada dikit-dikit ada yang manggil, "ummi..." Again, "ummi.." dst.. pokoknya tiap kelihatan mau rebah dikit teh kayak nggak boleh Weh.

Eh bukan hanya mau rebahan, mau nyuap makanan aja seringnya nggak jadi karena anak pipis lah, pup lah, ini dan itu banyak sekali 😀

Tidur? Entah karena jarak anaknya dekatan atau emang wajarnya gitu, atau karena tugas rumah yang kayak nggak ada habisnya.. jadilah waktu tidur juga sedikit banget. Dulu kalau tidur teh setelah kerjaan rumah beres sekitar jam 11 malam an, nunggu anak-anak tidur buat bisa ngerjain pekerjaan rumah, trus bangun jam 2 atau 3. Eh diantara jam 11 sampai jam 2 atau 3 itu tidak jarang terbangun karena anak minta minum, minta dianterin pipis, pup, dll.. atau ada yang nangis (lupa lagi biasanya karena apa). Yaah gitu deh keseharian emak-emak.

MasyaAllah Alhamdulilah atas semua hari itu.

Dan sekarang, MasyaAllah tetap serasa aneh saja setiap kali tersadar bisa rebahan sambil baca buku,eh baca buku sambil rebahan atau bikin status di media sosial 😀. Bisa tidur agak lama meski jarang, karena tubuh terbiasa tidur sebentar jadi yaa seringnya terbangun setelah tunai jam tidur biasanya.

Well, cerita pertama album ini..

Balananjeur, 23 Juni 2024

Senin, 17 Juni 2024

Tidak Mau Wisuda

 Idul Adha Aa hari kemarin selain menjadi kang potografer juga berangkat ke Salman ITB untuk menunaikan tugasnya kembali di sana. MasyaAllah selesai UAS kali ini nak shalih naik kelas jadi mahasiswa tingkat 4 alias semester 7 yang artinya tinggal 2 semester lagi sebelum akhirnya lulus dan naik tingkat menuju S2 insyaAllah di kota yang sering dikunjungi.

Tidak Mau Wisuda

Sudah sejak awal jadi Mahasiswa dia menyampaikan keinginannya untuk tidak harus mengikuti wisuda, awalnya saya merasa berat, yaaah faham dong bagaimana artinya suatu moment bagi seorang melankolis macam saya? tapi kemudian saya menyadari, toh yang disampaikannya bukan seusatu yang menyalahi syari'at, hanya urusan yang .. kalau ingin photo mah tinggal di photo saja.

Dia menyampaikan alasan-alasannya dan akhirnya kami pun menyetujui, dia sudah besar dan untuk urusan seperti ini stak elok jika kami memaksakan sesuatu yang menurut kami ideal.


Balananjeur, 18 Juni 2024

suasana malam raya di salman


Ahad, 16 Juni 2023

Ade Olin, putri bungsu ummi dan Abi..
Sebentar lagi Ade mau naik kelas 8 ya Nak ya
MasyaAllah seolah sekedip mata saja waktu berubah seketika
Saat sepanjang perjalanan tadi kita berkisah
Tentang cita-citamu di masa kecil yang ingin menjadi presiden karena berpikir dengan cara itu engkau bisa membagikan ice cream kepada seluruh anak di Indonesia..
MasyaAllah Nak, mimpi masa kecilmu ..



Taun Ke Enam

angkatan 3 sekolah cendekia BAZNAS


 Tahun ke-6 idul adha teteh Aufa Ashfiea Ridwan di SCB. Pertama kali malam takbiran tanpa kami airmatanya dan air mata kami membuncah dengan rasa kehilangan, tentu saja hal yang wajar merasakan kehilangan atas suatu kebiasaan ; biasa ada, biasa bersama.

Kini, airmata tak se deras sebelumnya, meski tetap saja mendengar suara takbir membuat hati terasa nyelekit saja. Ada banyak alasan yang membuat netra tetap basah saat mendengar suara takbir, Allahu Akbar.. Allahu Akbar..Allahu Akbar..Laa Ilaaha Illallahu Allahu Akbar. Allahu Akbar Wa Lillaahilhamd. MasyaAllah berisik sekali hati mengalunkan takbir..
Hari ini, tahun ke-6 nya lebaran idul Adha di SCB, ini juga akan menjadi tahun terakhirnya lebaran idul adha di sana, karena lebaran tahun depan ia akan bermetamorfosa menjadi mahasiswi. MasyaAllah, Nak, cepat sekali waktu berlari hingga tak dapat di kejar sekeras apapun berusaha.. Ah, ini ungkapan yang tak penting dan mungkin kurang menggambarkan isi hati. Yang pasti, Nak, ummi mengulas kembali hari-hari saat engkau masih kecil, kemudian saat untuk pertamakalinya kami mengantarmu ke tempat yang jauh dari jarak pandang kami.
Saat engkau menangis memanggil ummi...
Hari ini, Selamat Hari Raya Idul Adha, teteh Aufa Ashfiea Ashshatiella, puteriku sayang. Peluk sayang dari jauh, semoga engkau selalu berada dalam Ridha dan Kasih sayang Allah..
Balananjeur, 17 Juni 2024

Minggu, 09 Juni 2024

22 Tahun

 


Hey kang Wawan, hari ini tepat 22 tahun yang lalu engkau mengikrar ijab. Hari, tanggal dan bulan yang sama... MasyaAllah, terimakasih untuk menjadi teman debat, teman diskusi, teman main dan mencari hikmah dalam setiap perjalanan.

Terimakasih untuk menjadi teman berantem yang aneh... 😂 Yaah, kita sering berbeda pandangan, aku pun mudah terluka karena sesuatu yang menurutku kurang mengenakkan hati dan engkau yang selalu dengan santeynya mengungkap apa yang memang seharusnya. It's ok, karena tetap saja aku akan kembali mengolahnya dan melihat sisi baiknya meski sebelumnya amarahku terpantik.

Hey dear, kita adalah musafir yang berjalan bersama.. touring kita sudah 22 tahun, untungnya kita berjalan beriringan karena tak mudah bagiku jika aku hanya berada di belakang 😂. Kita berjalan bersama tanpa dipusingkan siapa yang mau jalan duluan, siapa yang didepan.. karena meski aku bukan orang yang bisa dengan mudah bilang oke atas sesuatu yang tidak mau kulakukan, tak mudah di dikte dan mungkin..di bentuk 🤭tetap saja

Pada akhirnya aku akan mengolah data dan dengan sepenuh kesadaran ..sami'na wa atho'na, oke deh aku ikut apa yang kau katakan. 

Dear, aku memang susah dibilangin, seringnya semau sendiri, punya pandangan sendiri dan bertahan dengan tegas dalam pandangan itu.. tapi, aku tetap lah wanita yang memiliki perasaan yang akhirnya akan mudah luluh juga.

Bukan cinta yang membuat luluh, karena cinta tak sanggup berbuat apa-apa.. tapi pastinya Allah yang menghadirkan dan menyentuhnya. MasyaAllah mari untuk tetap menghadirkan Allah dalam setiap Hela nafas dan denyut nadi serta detak jantung kita. Sekalipun terkadang saling sebal, saling kesal.. itu hanya perasaan yang semua orang pun pernah jua merasakannya, namun marilah untuk selalu meminta agar segala rasa negatif itu Allah jadikan sebagai pengingat untuk semakin dekat denganNya 

Dear, hari ini anniversary kita yang ke-22.. terimakasih untuk semua hari yang membuatku kadang berisik dengan tangis, kadang dengan tawa, namun selalunya tetap riuh dalam doa.

Tasikmalaya, 9 Juni 2024


Kamis, 06 Juni 2024

Satu




 Hmm... mulai dari mana, ya? Biasanya saya nulis dulu di sini sebelum dipindahkan ke blog. Well, beberapa bulan lagi insyaAllah tepat 22 tahun diri ini menjadi isteri dari seseorang yang saya yakini keshalihannya.

Menjadi isterinya bukan hal yang tiba-tiba karena semua itu pasti sudah ada skenarioNya, sesuai kehendakNya. Lalu kemudian saya belajar memahami lelaki ini yang ternyata lebih banyak perbedaan dibandingkan persamaannya dengan saya.
Di antara semua persamaan yang ada adalah:
1.kami sama-sama suka jalan-jalan 😄. Mau punya uang ataupun enggak, dalam kondisi sehat atau sakit, kalau sudah sepakat jalan kemanaaa gitu yaa kami bakalan jalan.
2. Hal lainnya, kami nggak pedulian dengan apa yang orang katakan tentang kami alias kan biasa yaa setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing tentang orang lain, begitupun orang lain pada kami, naah kami itu sama-sama cuek aja dengan pendapat orang lain itu.
3. Yang seterusnya adalah kami memiliki pemikiran yang sama tentang masa depan yang ingin kami bangun; fiddunya hasanah wafil aakhirati hasanah.
4. Kami sama-sama bisa menahan diri dari membeli sesuatu....saat nggak punya uang 😄. Sekian belas tahun kami nggak beli pakaian baru meski menginginkannya, yang penting kebutuhan anak-anak dulu terpenuhi . Eh kayaknya semua orang tua gini juga
5.Kami suka ngobrol, mendiskusikan banyak hal. Random banget kalau diskusi teh, mulai dari pendidikan, sosial, politik, budaya, hingga dapur dan aneka perintilannya masuk dalam diskusi-diskusi kami.
6. Kami sama-sama saling mendahulukan kepentingan pasangan. Kadang sih 🤭
7. Sama-sama bisa berbaur dengan kesukaan masing-masing.
Dan beberapa persamaan lainnya yang ternyata kalau di list teh lebih sedikit dari perabedaannya.
Bersambung...
Balananjeur, 9 April 2024

Dua




 Hari ini perjalanan kita ke Cibeas, Kawalu, ya kang Wawan Ridwan .. beriringan dengan seorang teman dari Sukaresik. Tujuannya menghadiri walimah adik kami di sana..

Sspanjang jalan ngobrolin progress anak-anak, ah yaa entah kapan ibu dan ayah akan pensiun dari ngobrolin anak-anak, setiap bahasan kala berdua pastilah ada nama anak didalamnya, "Abi tahu ummi lelah harus selalu bepergian menemani Abi. Maafkan Abi ya sayang!" Ah iya, sejak de Olin sudah tidak jadi pengiring langkahnya, jika bukan tentang pekerjaan maka beliau meminta saya menemani.. kemanapun itu, bahkan saat harus mencukur rambut pun harus selalu ditemani. Sepanjang usia pernikahan, setiap kali bercukur pasti saya temani.. bukan karena saya yang tidak bisa jauh darinya tapi karena kebiasaan yang mungkin saja membuat kami merasa ada yang kurang saat tidak menemani.
Ya, saya memang lelah.. mudah lelah karena energi tubuh yang setiap harinya bak sisa saja, tapiii saya menyukainya. Saya senang saat kang Wawan mengajak dan meminta ditemani, saya bahagia saat melakukan perjalanan bersama bahkan meski kondisi energi seolah di ujung senja..dan kang Wawan tahu kalau hormon kebahagiaan saya meningkat maka peluang untuk sehat lebih lama terbuka lebar. Saya senang saat beliau memahami bagaimana cara membuat isterinya bahagia dan mengikhtiarkannya. Dan inilah yang ingin saya ceritakan, persamaan lainnya dari kita adalah bahwa kita sama-sama dalam usaha memahami masing-masing dari kita, saling melibatkan dalam beberapa perkara yang menurut kita harus melibatkan pasangan, saling merasa ada yang kurang saat salah satu diantara kita tidak ada, memutuskan sesuatu dengan jalan musyawarah dan menyepakatinya bersama.
Ini pun obrolan kita diperjalanan tadi, kang. Selain tentang pendidikan anak, bahwa tugas kita salah satunya memilihkan sekolah yang visi misinya sesuai dengan visi misi kita. Sekolah tidak asal sekolah, ataupun atas request anak karena kewajiban mendidik anak ada di pundak kita dan bukan request anak. Bukan aku mau dididik seperti apa, aku mau diarahkan seperti apa.. tapi siapa yang memberikan tugas mendidik dan apa yang ditugaskan oleh pemberi tugas itu? Ya, Allah menugaskan kita untuk mendidik anak seperti apa.. dan itu poin utamanya. Kuu anfusakum wa ahlikum naaro, ini bukan tugas yang ringan.
Kawalu, 14 April 2024

Rumah Masa Tua



 Kami bertekad ini akan menjadi rumah tempat kami membesarkan anak-anak sekaligus melalui masa tua nanti, insyaAllah, yah insyaAllah karena tidak ada yang tahu hari esok seperti apa yang kan datang menghampiri tuk kita tulisi catatan amal sendiri.

Rumah ini kini usianya sekitar.. hmm dari A Quthb kelas 3 MI dan sekarang sudah semester 6, yaa seusia itu lah. Banyak kisah mewarnai dan insyaAllah banyak syukur terpanjat seperti apapun realitanya. Tentu saja hidup tidak hanya tentang suka cita, banyak yang berapi-api menyangka nikmatnya hidup hanya bersama keluarga. Tentu saja itu nikmat Allah yang luar biasa, namun jika bahagia hanya di ukur dalam batas kiranya, maka tak kan ada bahagia yang dijumpai karena semua dibatasi mestinya aku begini dan begitu agar bahagia. Bahagia letaknya pada hati yang menerima; bersyukurlah.
Rumah kami adalah rumah tumbuh, yaah mungkin tidak berkonsep layaknya rumah tumbuh yang kami saksikan di youtube beberapa waktu lalu. Ini hanya penamaan saja, untuk rumah yang prosesnya bertahap hingga hari ini masih tetap berproses untuk selesai. Namun tetap saja kami menamainya rumah yang utuh. Utuh karena disinilah segala misi terwujud nyata, disinilah tercipta kisah ceria dan gelak tawa serta segala sejarah anak-anak kami berwujud, banyak hal yang tlah berlaku.. dan inilah kami menamai rumah yang secara dzahir masih on the way untuk tuntas ini namun tetap saja kami menamai rumah utuh.
Dalam proses tumbuh itu, hari ini kali pertama kami membuat septic tank. Bukan kami yang mengerjakan tapi dibantu tetangga. MasyaAllah Alhamdulillahillazii bini'matihii tatimmushshaalihaat.. lalu kemana selama ini pembuangan limbah kamar mandi? Selama ini mah memakai septic tank bersama tapi sejak beberapa tahun ini entah kemana itu bermuara karena septic tank nya ternyata kering.
Biidznillah..
Balananjeur, 16 April 2024

Tiga

 Sengaja ngajak kang Wawan nguFi di kaFe yang ada di Funcak gunung...eh bukan Funcak banget sih, sebelah sini curug badak yang tempatnya enakeun buat healing sambil ngahuleung lihatin monkey yang malu-malu keluar dari semak.







Rencananya no buka hp, soalnya mau fokus deeptalk an eh ngobrol ala-ala sih... setelah sekian lama disibukkan dengan rutinitas trus Akang yang memulai kembali rutinitasnya jadi perlu banget buat ngrelease dulu banyak hal.. termasuk hari-hari nanti saat saya mulai banyak ditinggal sendiri lagi.
"Kanggo Nyai." Ujarnya setiap kali menerima kafalah .. bikin speechless weh, tapi lebih dari apapun dia mengerjakan keseluruhan tugas-tugasnya dengan baik sampai ada suatu hari saat saya rewel (ehm ..) protes kenapa sering di tinggal, dia memeluk sambil bilang, "sayang, Abi ingin memberikan nafkah yang halal untuk isteri dan anak-anak Abi." Yaa langsung luluh dan ingat, salah satu kriteria halal dan berkahnya adalah uang itu didapat dari hasil kerja yang benar; kerja yang pekerjaannya itu dikerjakan alias bukan gaji buta yang kerjaannyamah nggak dikerjakan trus gaji nya di ambil..
Sejak dulu selalu sama, berapapun nominalnya tidak pernah menjadi masalah, tapi bagaimana tanggungjawabnya ditunaikan lebih sering menjadi renungan dan bahan evaluasi.
Oh iya, rencananya nggak buka hp, kan? Nyatanya tetap harus buka hp. Yaah nggak apa-apa deh, meski berulangkali dia bilang, "maaf ya sayang, Abi angkat dulu tlp nya." Toh saya baik-baik saja. Nggak apa-apa mau ngangkat telpon atau sharing dulu sama orang di ujung telepon, saya toh tetap bisa we time bareng dia dan itu sangat menggembirakan.
Hey kang Wawan
Mau nguFi lagi?
Yuk, ngbolang ke Cirebon yuk!
Cisayong, 1 Juni 2024

Empat

 




Awal pagi ini di ajak lari pagi, eh bukan awal pagi sih tapi sekitar jam 8 an saat cuaca mulai hangat.
Hari ini memang sengaja tidak berangkat kerja karena jam 11 nya Kakang harus berangkat ke kota, jadi daripada nggak ada yang jemput dan khawatir sakit lagi ...ya udah diem aja di rumah. Semudah itu ya ngambil sikap 🤭. Yah, semudah itu.. dan selama hampir 22 tahun ini saya diberikan kemerdekaan untuk bersikap terkait apapun.
Dear kang Wawan Ridwan , dan inilah kemudian ucapan terimakasih karena tidak menuntutku untuk menjadi seperti yang engkau mau meski mungkin saja engkau pernah memiliki kriteria ideal isteri yang engkau mau dari aku. Namhn, engkau memilih menerima dan bersabar.. bersyukur dan menemaniku tanpa pernah mengeluhkan aku.
Dear,
Kau tahu aku tak pernah bisa dikekang... dan berumah tanggapun bukan untuk saling mengekang, bukan?! Alhamdulillah kita satu pemikiran dalam membangun rumah tangga seperti apa ... aha, tentu saja tidak selamanya se iya karena tidak jarang kita harus berdebat atas sesuatu yang menurut masing-masing kita bukan hal yang seharusnya berlaku. Namun lagi-lagi, engkau memilih memelukku dan mengatakan, "maaf, abi yang salah.." dan entah kenapa setelah itu aku justru luluh dan memilih pendapatmu, mengikhlaskan pandangan tanpa perlu merasa terpaksa dan berat hati.
Engkau tahu aku suka sekali berbagi pandangan dan berusaha menjadikan searah antara yang di ucap maupun yang dilakukan, menggebu kala bertutur tentang sesuatu dan engkau menyimak tanpa menyela ataupun mendebat, meski tak jarang aku harus mengakui kekeliruanku tanpa terluka dengan teguran. Engkau menyimak dan mendengarkan suara hatiku dan memberi kesempatan untuk mengulas kembali semuanya...
Dear kang Wawan,
Terimakasih ya.. terimakasih sudah ngajak lari pagi
Terimakasih sudah menjadi teman berbagi kisah dan ide sepanjang lari tadi
Terimaksih sudah menjadi teman perjalanan yang mengajakku untuk tumbuh bersama..
Pagerageung, 6 Juni 2024


Minggu, 02 Juni 2024

Yang Kedua

 Kisah pertama belum usai, tapi belum bisa dituntaskan sekarang karena yang akan saya tulis di sini adalah tentang hari ini.

Lari pagi sebanyak 5 putaran lapangan bedeng berdua dengan kang Wawan.

Kakang lanjut berangkat ke kantor untuk pelantikan pengawas desa.

Opsih, mencuci pakaian.

Makan siangnya di Mergo, berdua teh habis 64 ribu untuk 2 porsi nasi tambah ayam kremes.


See, ini nulis yang asal banget!


Balananjeur, 2 Juni 2024

Awal Yang Tertinggal

 Seharusnya...

Kalau semuanya berangkat dari kata seharusnya, maka konsep ideal yang menjadi rujukan. Of course ideal versi diri yang sangat mungkin tidak sama dengan orang lain. Dan inilah seharusnya yang ada dalam benak saya saat ini; catatan ini harusnya dituliskan kemarin, mengawali hari di bulan Juni 2024.. tapi, untung saja ada sebuah ungkapan yang cukup mewakili, better late than never, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Ya, lebih baik mulai saja lagi. Saya kembali menulis tiap hari mulai hari ini. Nulis apa? karena sudah mulai jarang nulis, jadi harus membiasakan kembali melatih jari dan otak.

Well, 

Saya ingin bercerita tentang hari kemarin untuk mengawali catatan yang terlambat ini.

Agendanya lumayan bikin struggle, saya akan ceritakan alasannya meski mungkin kurang terstrusktur ..


Satu

 Jam pertama niatnya sih mau ke klinik untuk pemeriksaan sambil minta surat rujukan buat periksa ke spesialis penyakit dalam di RS Permata Bunda, eh ternyata kami datang kepagian. Jam 7 jadwal buka klinik tapi kami kesana jam 5.37 alias masih pagi banget. Finally masuk lah ke agenda ke-2 yang akan saya ceritakan agak banyak.

Sakit lagi? pertanyaannya ada kata lagi nya 😀 Ya, sejak beberapa hari yang lalu sakit kepala hebat


Dua

Menemani Kakang menjumpai pak Camat, nah inimah ceritanya agak hmm kalau dikatakan dramatis mah kesannya kayak gimana ya, tapi agak riskan juga kalau diceritakan. Hanya saja ada beberapa ibrah yang saya dapatkan selama rentang kisah ini, semoga yang dicatatkan menjadi pembelajaran dan tidak menjadi jalan keburukan.

Saya tuliskan pelajarannya saja ya.

  1. Pernah mendengar orang bilang, "saya tangan kanannya ..." (titik-titiknya di isi dengan jabatan .. misal pak bupati, pak presiden, pak camat, dll). Seneng banget ya jadi atau dianggap atau mengklaim diri sebagai tangan kanan?padahal banyak kerusakan berawal dari yang bernama tangan kanan. Hey, ini istilah bukan harfiyah. Kali ini saya melihatnya, dampak kerusakan yang disebabkan seseorang yang mengklaim diri sebagai si tangan kanan. 
  2. Saat ada suatu berita yang engkau tidak tahu pasti kisah sebenarnya bagaimana, alangkah eloknya untuk menelusuri dengan bertanya langsung, tabayyun.. fatabayyanuu, gitu kata Allah teh. Kroscek, cari tahu kebenarannya, jangan menelan mentah suatu berita tanpa mengetahui duduk persoalan ataupun asbabun nuzul apalagi jika kabar itu dari orang yang tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskannya.
  3. Fokus pada satu alasan, inginnya apa, kenapa, ada apa. Yaah atuh setidaknya biar terlihat elegan , jangan sampai karena terlalu menggebu sehingga tidak bisa memilah apa sih yang sebenarnya terjadi dan memengaruhi penilaian hingga emosi lalu akhirnya meluaplah hal-hal yang justru akan disesali.
  4. Bedakan antara pekerjaan dan ego diri. Iya sih maunya dimuliakan, tapi berilah juga keringanan pada orang lain. Misal minta disalami tapi orang yang dimaksud (harusnya dia menyalami saya) jaraknya berjauhan. Carilah keringanan dan berpikir positif lah; kayaknya dia nggak lihat saya, dia lagi sibuk, dll. Pokoknya carilah banyak alasan sampai ego tidak mencuat
  5. Ada orang yang senangnya ngrusuh, dimanapun senangnya mrovokasi. Baiknya kalau memprovokasi untuk menjadi baik bareng-bareng, namun yang biasa terjadi justru jadi orang yang menghasut dan ngaja-ngajak orang lain untuk ikut kesal bareng
  6. Kalau udah keluar mah move on saja, jangan merasa harus memikirkan sesuatu yang bukan bagian dari tugasnya
Banyak lagi sih pelajaran lainnya, tapi ini teh sudah ngantuk. Jadi insyaAllah dilanjutkan nanti yaa..

Balananjeur, 2 Juni 2024

Hhhh