Jumat, 23 Juni 2023

173

Banyak yang nanyain, "de Olin jadinya lanjut dimana?" Saya jawab renacanya di cigalontang, tapi belum tahu final nya bagaimana karena saya sendiri masih agak galau 🤭 padahal survey sekolah lanjutan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari tapi tetap saja masih banyak pertimbangan mengingat tipe dan potensi dasar de Olin.

"Bagaimana kalau kembali ke rencana awal?" Tanya Abi nya. 

"Dasar pertimbangannya apa, Bi?" Tanya saya, hmm sebenarnya sih sekaligus meyakinkan diri sendiri karena saya pun berpikiran seperti itu. Di pondok tapi yang jaraknya dekat, masih pengen ngbonding dulu sampai masuk usia SMA 3 tahun kemudian.

Abi nya lalu menyampaikan beberapa pertimbangan dan memang sejalan dengan pertimbangan saya, tapi tetap saja otak ini masih berputar keras, "libatkan Allah dalam membuat pilihan! Saat memutuskan sesuatu, biarkan Allah yang pilihkan!" Dan pasrah bukan berarti diam saja tapi berdo'a sekaligus berusaha , inilah ikhtiar kami. 

Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya,dan Allah Maha besar kasih sayangnya. "De Olin sayangku, kami memohon kepada Allah untuk menempatkan dan menempamu di tempat terbaik untukmu, kami akan ikhlas dengan apapun hasilnya nanti. Kami Ridha dan kami ikhlas. Nak,ini ikhtiar kami untukmu."

#sekolahbuatolin #sekolahlanjutanbuatolin #catatandefa 
Pagerageung, Kamis, 22 Juni 2023

172

Biarkan Gambar yang Bercerita yaaa 🥰


Rajapolah, Rabu, 21 Juni 2023

171

.     Tgl 19 kemarin Umar gladi resik, photo kiriman Widya

Qodarullah wamaa syafa'ala, SNBT nya nggak lolos lagi. It's ok, pasti ada hikmahnya.

Abi bawa oleh-oleh, katanya dari kepsek RA MF.

Balananjeur, Selasa, 20 Juni 20023

170

Kemarin waktu ke Al Furqon diminta bacain narasi buat sungkeman perpisahan nak anak RA Nurul Aulad, oh iya satu diantara sekolah yang mau ngadain akhirussanah teh RA Nurul Aulad.

MasyaAllah lumayan tertantang sih, soalnya bikin narasi nya memakai bahasa Sunda dan saya tidak terlalu mahir dalam bahasa Sunda. Meski lahir tulen sebagai urang Sunda asli banget tapi kemampuan bahasa Sunda nya memang agak ...hmm tidak terlalu baik.

Well, finally tuntas nulis narasi di malam hari dan pagi hari waktu bangun teh dengan sakit kepala sebelah yang super sakitnya, MasyaAllah laa Haula Walaa quwwata illaa Billah. Tapi karena terimgat janji, "ya I will." Waktu nerima 'tantangan' jadi sakitnya harus ditahan dulu dan berangkatlah kami (saya dan kang Wawan) ke RA. Kakang harus menyampaikan prakata dari yayasan dan saya menjadi narator sungkeman.

Siangnya haflah diniyah, biidznillah bisa puisi dengan intonasi yang lebih menggebu tidak sesendu pagi 😀

Balananjeur, Senin, 19 Juni 2023

169


Sedang muslim akhirussanah atau haflah imtihan atau perpisahan dan kenaikan kelas. Di sepanjang jalan di tiap sekolah ada saja yang sedang menyiapkan tenda atau sedang melaksanakan kegiatan atau menunggu tenda kembali dibongkar. Kemaren waktu berangkat ke Cideres saja sedang berlangsung acara perpisahan dan kenaikan kelas di daerah Cicalung dan MIN sukaresik, SD di Bojong soban sedang memasang tenda, lalu SD yang berada di dekat kantor desa Cicalung pun sedang memasang tenda, dan Mts Al Munawwarah satu diantara yang sedang mempersiapkan acara.

Yang ingin saya bahas sekilas kali ini adalah :

1. Mempersiapkan suatu acara.
2. Ada waktunya
3. Mengakhiri 

Apaan tuh? Ini hanya muhasabah saya terkait maraknya acara perpisahan yang sedang berlangsung di bulan ini.

1. Mempersiapkan acara
     - Mulai dari merencanakan. Perencanaan yang baik adalah awal yang baik, gagal merencanakan adalah merencanakan untuk gagal. Well, semua orang pasti maunya acara apapun yang sedang dipersiapkannya akan berakhir sukses atau yaaah minimal bikin hati merasa senang, "Alhamdulillah." Jangan justru bikin hati kesel, "kok malah gini." Atau decak kekesalan dan kekecewaan lainnya, meskipun itu tidak perlu dilakukan.

Gimana nih cara merencanakannya? Kalau saya biasanya inget tujuan acara ini teh apa? Trus apa yang nanti bisa dipelajari dari acara yang akan kita gelar ini? I mean orangp i nggak cuma seneng dengan acara kita tapi dapat manfaat (termasuk ilmu yang nanti jadi ladang jariyah) dari acara yang kita selenggarakan.

To be... Bersambung deh. Tadi sudah nulis banyak-banyak, qodarullah entah gimana ceritanya kedelete dan tersisa ini. Saya harus mikir dulu tadi nulis apa 😌

Balananjeur, Ahad, 18 Juni 2023

Minggu, 18 Juni 2023

168

Agenda hari ini adalah...jreng jreng jreng jreng.. ikut kakang kemanapun dia pergi 😅
Kadang ketemu fase merasa tidak ada waktu buat quality time padahal sebenarnya sering quality time, fase itu terutama saat kita telah menyelesaikan satu fase membersamai anak. Yups saat anak bertambah besar dan kita mulai sendirian lagi.

Anak-anak sibuk dengan kegiatannya dan kita yang tadinya full buat mereka tiba-tiba mulai bingung, "mau ngapain?" Karena tugas membersamai tidak lagi sama seperti sebelumnya. Jadi, quantity time bersama suami menjadi obat paling mujarab untuk mengurangi rasa kehilangan yang ada. 

And here I am, ikut kemanapun kakang pergi. 

Tujuan hari ini adalah ke pagerageung, lalu ke bojongsoban untuk mencuci motor di tempat biasa, ke Cideres melihat anak-anak Mts yang lagi pada latihan untuk kenaikan kelas dan perpisahan, sekaligus nengok yang lagi pada beberes bikin panggung 😁 eh ngdekor panggung. Qodarullah tahun ini kakang tidak bisa ngbantuin karena MasyaAllah sedang sangat sibuk.

Lanjut ke bacil, jalan-jalan terasa kurang tanpa jajan and jajan Basho lah kita 😁

Pulangnya agak ngaruy dan saya tidak bisa ikut ke tempat lain dan memilih pulang karena energinya seolah sudah habis. MasyaAllah alarmnya sakit kepala.. jadi harus segera pulang dan istirahat.

Balananjeur, Sabtu, 17 Juni 2023

Galeri hari itu

.            Nungguin motor yang sedang dicuci

                    lagi pada latihan drumband lagu Sunda

.               Ada yang diam-diam ngambil moment 

.                         Pulang yuk pulang!


167

Beberapa hari ini saya mendapat tugas menjahit. Seneng sih menjahit meski harus ikut kakak saya yang memiliki mesin jahit (kami belum punya mesin jahit 🤭).  Tapi.... Meskipun seneng, rasanya tetap saja bikin.. dikit-dikit harus istirahat karena cape yang sangat, lelah yang sangat dan letih yang sangat. Bingung mendeskripsikannya bagaimana, jadi yaaa gitu deh pokoknya letih banget. 

Baru 5 menit an di depan mesin jahit langsung lelah banget, padahal baru 5 menit. Akhirnya pulang dulu buat istirahat dan kembali menjahit setelah dirasa pulih. Begitu seterusnya.

Alhamdulillah biidznillah selesai juga tugas yang dirasa menguras tenaga dan emosi ini. Hahaha... Very dramatis ya? Serasa menguras emosi karena saya agak overthinking dengan hasil jahitannya. Saya si kritikus buat diri sendiri seringnya ngritik hasil jahitan saya dibandingkan memberikan apresiasi yang positif. Makanya emosi pun dirasa seolah terkuras yang akhirnya drop deh. segitunya, ya? Padahal tidak mengurangi rasa senang yang ada. Yups aslinya saya senang saat menjahit. Tapi yaaa gitu deh 😁

insyaAllah catatan lain tentang drama menjahit saya simpan dalam catatan di lain waktu.

Balananjeur, Jum'at, 16 Juni 2023

Tebus

Sisa Waktu
By. Defa S Hidayat

Usai? Tanyamu
Belum. Jawabku
Satu, dua, tiga. Aku mulai berhitung
Tiga? Pekikku keras
Ada apa? Kau terkejut namun ku abaikan
Ada apa dengan angka tiga? Tanyamu lagi.
Aku terdiam.

Satu, dua, hitungan sudah sampai angka tiga harusnya sudah usai rencana

Aku mungkin terlambat. Kuhirup oksigen dalam senyap
Ah, aku terlambat, aku benar-benar sudah terlambat. Sesalku membahana

Apa yang sudah terlambat? Katakan padaku, jangan membuatku dilanda penasaran! Ah, kenapa sekarang jadi kau yang gusar
Jangan katakan apapun! Biarkan aku berpikir dulu, jangan katakan apapun! Aku malah bernarasi dengan keresahanku sendiri.

Better late than never, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Tidak, aku masih memiliki waktu untuk menebus di sisa waktu.
Kubiarkan kau dengan rasa penasaranmu, cukup lihat saja dan kelak kau akan mengerti.

Tasikmalaya, 18 Juni 2023


Sabtu, 17 Juni 2023

Sunyi

Hujan, Sunyi dan Kenangan
By. Defa S Hidayat

Aku suka melihat hujan yang jatuh di atas genting rumah mamah dari jendela kamar yang tepat berhadapan dengan genting belakang rumah mamah ini

Melihat hujan itu berjatuhan sering membuatku mengantuk dan akhirnya ambil selimut lalu rebahan diatas kasur dengan tetap memperhatikan hujan deras yang jatuh diatas genteng rumah mamah

Diantara air hujan yang berjatuhan itu, suaranya ketika bersentuhan dengan genteng yang terbuat dari tanah membawa memori pada banyak kenangan yang terlewati yang kadang terasa menyakitkan kala kusadari bahwa semua itu tak kan pernah kembali

Kenangan masa kecil berlarian, berteriak dan tertawa saling mengejar bersama kakak dan adik yang kini telah berubah menjadi nostalgia masa kecil

Banyak kenangan masa kecil yang berjalan bersama rintik hujan yang selalu lebih menyenangkan dibanding bermain air di bak kamar mandi yang kami sulap menjadi kolam renang ajaib

Hujan, selalu membawa cerita...

Dan aku kini lebih menyukai menikmati lirih suara hujan yang jatuh diatas genteng rumah mamah melalui jendela kamar berukuran 175 x 175 cm ini, bertemankan selimut, laptop, beberapa buku dan tentu saja sunyi yang legam dengan kenangan

Tasikmalaya, 18 Juni 2023


Bertapa

Tempat Aku
by. Defa S Hidayat

Ada yang tertulis di buku catatan harian berwarna hijau muda itu
Sebuah kisah yang setiap satu catatan usai tertulis, berlalu dan tertinggal sebagai jejak untuk kemudian beralih ke kisah lain, entah itu pada biru atau putih yang masih tersembunyi dibalik tabir

Ada yang tertulis di buku catatan harian berwarna hijau muda itu.
Semua kisah yang kelak menjadi pengingat dan pelajaran jika berjumpa kisah yang serupa meski dengan reka yang tidak sama

Kisah perjalanan yang bukan melulu tentang sedih apalagi amarah, 
Tapi..ah, ini semua hanya ruang tempatku menyepi
Menepikan langkah dari hiruk yang terkadang terasa pikuk

Ada yang tertulis di buku catatan harian berwarna hijau muda itu
Tempat aku bertapa sebelum aku kembali menjejak langkah

Tasikmalaya,18 Juni 2023


165

Seneng nggak kalau activity kita atau pilihan kita dikritisi orang lain? Kalau jawabannya tidak menyenangkan maka semoga itulah jalan yang dipilih. Yups, jika kita tidak senang hidup kita atau all about pilihan hidup kita atau sebagiannya pokoknya tentang cara kita Weh dikomentari apalagi dikritisi orang lain, maka kita pun tidak boleh menjadi kritikus atau komentator atas hidup orang lain.

"Eh tapi kan saya cuma mengingatkan dia." Nah, coba cek lagi deh, bener nggak mau mengingatkan? 
Trus kalau engkau merasa caramu mengkritisi atau mengomentari orang lain maka boleh jadi orang lain yang mengkritisi atau mengomentari hidup mu pun hanya sedang mengingatkanmu. Jadi, jangan marah saat ada yang mengomentari hidupmu jika engkau sendiri senang mengomentari orang lain.

Kalau saya yang diajukan pertanyaan itu maka saya akan menjawab, "no, I didn't like it." Saya tidak nyaman jika ada yang mengomentari cara makan saya misalkan. Atau cara saya mengurus anak, pun dengan alasan mengingatkan. Bahwa yang ada didalam kalimat yang disampaikannya adalah suatu kebaikan, itu akan menjadi urusan lain namun yang pasti saya tidak nyaman jika ada yang merasa berhak membuat aturan untuk saya, membuat tolak ukur untuk menentukan saya harus bagaimana. Hey, ini tentang orang yaa... Bukan aturan yang sudah ditentukan sang pencipta.

Saya tidak nyaman jika ada yang mengatakan, "harusnya kamu itu begini dan begitu. Tidak boleh begini dan begitu." Apalagi jika itu orang yang tidak dekat apalagi tahu detail kehidupan saya. Bahkan meski itu orang dekat namun tidak pernah saya rasakan kehadirannya, saya tidak akan menyukainya. Kenapa? Ini hanya masalah hati dan saya pikir itu hal yang manusiawi.

Karena saya tidak menyukainya, maka saya tidak akan melakukan hal yang saya sendiri tidak suka orang lain berbuat hal itu kepada saya.

Well, just sharing dan boleh jadi berubah karena waktu dan keadaan..

Rabu, 14 Juni 2023

Jumat, 16 Juni 2023

164

Dibalik Ayah yang Ada

1. Ada ibu yang super heboh
     Ibu mungkin kelihatan pendiam diluar, tapi di dalam rumah she is an arsitekturnya. I mean ibu yang sibuk mendesain ini dan itu konsep ideal di rumahnya, bukan hanya tentang bentuk bangunan rumah atau desain interior and tata letak perabotan lainnya di rumah tapi juga tentang; ingin dibentuk seperti apa orang-orang di dalam rumah.

Apa maksudnya? Ibu ngatur kepribadian seisi rumah juga?
Saat anak-anak masih kecil, ibu bisa ikut mengatur anak-anak harus bagaimana,nggak boleh bagaimana, bagaimana cara bersikap, membimbing cara mengucap cinta dll sesuai kriteria adab ideal di mata ibu. Tapi setelah anak bertambah besar, ibu hanya bisa mengendalikan dirinya sendiri untuk bersikap dan berucap seperti apa di rumahnya. Sama satu lagi yang kalau diajak komunikasi baik-baik mah pasti bisa untuk sesuai harapan ibu, that is ayah. Ayah akan, "i Will.." jika diajak komunikasi dan nggak putus-putus diingatkan.

"Hari ini hari pertama anak kita ke sekolah, akan sangat berkesan dalam benaknya dan berdampak baik insyaAllah jika engkau mendampingi meski hanya mengantar hingga ke gerbang." , "Ini hari yang berat untuk anak, bertanya hal ringan atau sekedar ngajak dia jajan Basho pasti akan sangat menentramkan hatinya dan insyaAllah berdampak baik dalam perkembangan emosinya.", Dan masih banyak lagi yang akan ibu katakan disaat yang menurutnya penting buat ananda. Ibu selalu tahu apa yang dibutuhkan anak dan ayah butuh kalimat verbal untuk tahu, tugas ibu memberi tahu ayah tentang moment seperti itu, kapan tepatnya ayah diharapkan ada. 

Ayah tidak harus ada everytime bersama anak, nggak apa-apa seharian atau mungkin berjauhan tempat (misal karena pekerjaan ) , yang penting ayah ada saat anak butuh ayah. Kalau ayah ternyata tidak bisa ada? Perhatian ayah yang akan membuat anak tidak merasa ditinggalkan ayahnya.

2. Ada ibu yang berisik saja.
    Ibu yang heboh terus aja berisik. Saat Ayah sibuk dengan pekerjaan atau bahkan event yang tidak bisa ditinggalkan ayah, si ibu akan merengek dengan caranya. "Ini moment langka, sekali seumur hidup, tentang masa depan generasi. Tidak akan bisa digantikan dengan apapun."
"Lima menit saja, datanglah dan dampingi! Jika yang dikejar adalah uang untuk menafkahi anak-anak, maka lihatlah hari ini mereka jauh lebih membutuhkan kehadiranmu dibandingkan uang yang sedang kau usahakan untuk mereka."
"Bukankah keberangkatanmu untuk mereka? Namun mereka sedang lebih butuh ayah yang ada, tidak apa meski hanya sekedar datang dan memeluk lalu minta maaf karena tidak bisa hadir sampai akhir."
Masih tidak bisa hadir? Ayah sedang berada diluar kota dan tidak memungkinkan untuk hadir, "telponlah anakmu dan ngobrollah barang sebentar! Itu cukup untuknya."
"Telponlah dan tanyakan kabarnya! Itu cukup untuk mereka."

Yups, fisik boleh saja berjauhan. Raga tak saling menatap, namun kehadiran cinta ayah meski hanya melalui panggilan telpon itu membuktikan bahwa ayah itu ada. Anak-anak akan memahami alasan kenapa ayahnya tidak bisa hadir jika ayah tetap ada untuknya.

3. Ibu yang semakin berisik.
    Ini terkait do'a, Allah sang pemilik hati dan hati ayah serta anak-anak berada di dalam genggaman Allah. Ibu senantiasa berisik menadahkan pinta kepada DIA sang pemilik hati untuk senantiasa membimbing agar ayah menjadi ayah yang ada untuk anak-anaknya, dan agar Allah lapangkan hati anak untuk merasa cukup dan mensyukuri apa yang ditampakkan ayah. Merasa cukup artinya tidak menuntut sekehendak hati karena ayah pasti sudah berusaha keras agar kantung keyakinan anandanya tercukupi. Keyakinan akan apa? Keyakinan bahwa ayah mencintai mereka.
Merasa cukup artinya menerima tanpa menuntut lalu mensyukuri itu dengan amal yang baik.

Allahu a'lam
Catatan ini akan saya lanjutkan pada waktunya, insyaAllah.

Balananjeur,  Selasa, 13 Juni 2023
     

163


Balananjeur,  Senin, 12 Juni 2023

Kamis, 15 Juni 2023

166

Finally done..
MasyaAllah padahal sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh Hari tapi tetap saja airmata tak henti tumpah. De Olin tadi bertanya, "apa yang ummi rasakan setelah de Olin lulus MI?" Rasanya campur aduk, ada senang, sedih, terharu, bingung.. yaah masih tidak menentu. Senang karena yaah namanya orang tua harapannya tentu ingin anak tumbuh besar dan tentunya tidak hanya diam di satu titik, nah sekarang de Olin sudah menyelesaikan satu jenjang untuk naik ke jenjang selanjutnya dan tentunya membuat ibu bahagia. Sedih? Yaa atuh gimana ya mendeskripsikannya, sedihnya luar biasa, padahal senang dan bahagia tapi juga sedih sampai selalu ingin menangis lagi dan lagi. Ah, ibu ini memang gemar sekali menangis ya.
Terharu, MasyaAllah serasa baru kemarin ngantar jemput nak bungsunya Abi ini ke sekolah, eh sekarang ternyata sudah lulus saja. MasyaAllah.
Bingung? Biasanya everyday bareng de Olin. 12 tahun lebih nak shalihah ini bersama Ummi, bener-bener bareng Ummi soalnya de Olin jarang banget main di luar, pulang sekolah teh langsung weh bareng Ummi. Trus setelah masa ini, apalagi setelah dia mondok nanti, ummi mulai bingung apa yang akan dilakukan setelah itu. Meski sudah banyak list rencana tapi tetap saja beranjak ke fase lain itu butuh adaptasi lagi.

MasyaAllah laa haula walaa quwwata illa billah, Saya akan mulai banyak menuliskan tentang de Olin dalam buku catatan hariannya. Semua tentangnya dalam ingatan Saya,saat dia semangat berangkat ke sekolah ataupun saat mogok nggak mau berangkat dan hanya ingin belajar bareng Ummi di rumah. Saat dia bersemangat ikut banyak kompetisi, saat dia ingin belajar Bahasa Arab di rumah karena menyadari kemampuan Bahasa Arab nya tidak sebaik Bahasa inggris nya. Saat dia memetik bunga liar untuk Saya dan jongkok lama memperhatikan bunga putri malu yang meringkuk kala disentuh. Saat dia bertanya, "kenapa Allah menghidupkan lalu mematikan lalu menghidupkan lagi?", Saat-saat dia nangis ingin membeli puzzle dan setiap minggu jajanannya adalah puzzle 5 rb an yang dia mainkan sambil menutup mata. Saat-saat dia nangis ingin membeli komik di gramedia yang jaraknya cukup jauh dan setibanya di rumah malu-malu minta behli komik lagi karena Komik yang baru saja dibeli sudah selesai dibacanya berulangkali selama perjalanan pulang. Saat dia mengumpulkan uang dan menyerahkan 50 ribu hasil celengannya untuk ongkos ke Bogor demi bisa berjumpa tetehnya disana. Saat dia menangis diam-diam karena ketiga kakaknya tidak bisa datang di hari kelulusannya. Saat dia... Banyak yang Kan ummi tuliskan, cara ummi melerai sedih. De Olin sayangku, tunai masa MI mu, Nak. MasyaAllah wilujeng menapaki jenjang baru. Belajarlah dengan baik sebagai syukur dan ketaatanmu kepada Rabb yang menciptakanmu... Ummi, disini bersamamu dengan do'a dan cinta. Semoga engkau selalu berada didalam penjagaan dan kasih sayang Allah. De, ummi Ridha ka Ade 🥰


Balananjeur, Kamis, 15 Juni 2023

Menurut Saya ...

Kejadian seperti ini mah hal nu netral, tergantung bagaimana kita menyikapinya, apakah dengan sikap positive ataukah negatif. Merasa sesak justru terkesan negatif,  karena memandingkan apa yang tidak dipunyai dengan apa yang orang lain punya. Pembanding seperti itu yang justru menjadi pemicu munculnya penderitaan; misal sedih lihat anak kita nggak pakai baju lebaran saat anak-anak lain pakai. Kenapa membandingkan dengan apa yang dimiliki anak lain? Sedih karena anak kita nggak pakai kebaya saat anak lain pakai kebaya di hari perpisahannya. Ini anak kita, dan mereka anak orang lain. Kita nggak punya, trus kenapa harus merasa sedih saat orang lain memilikinya? Pada akhirnya jatuh ke rasa dengki. Halus banget nyelusupnya, berawal dari rasa nggak nyaman atas sesuatu yang dimiliki orang lain dan Kita nggak punya.

Just menanggapi photo diatas 

Balananjeur, Jum'at, 16 Juni 2023


162

Ayah nyari sepatu buat anak-anaknya. MasyaAllah beginilah rutinitas menjelang tahun ajaran baru, ada yang mau masuk bangku kuliah, ada yang mau masuk Mts, MasyaAllah Alhamdulillah atas SCB yang mencukupi kebutuhan teteh disana jadi sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan saudara-saudaranya yang lain. MasyaAllah itu salah satu hikmah selain fasilitas pendidikan yang teteh dapatkan disana. 

'alaa kulli haal, kalau mau beli sesuatu teh harus jauh-jauh hari biar nggak riweuh pas waktunya. Kadang beli satu persatu, apa dulu nih yang bisa dibeli? Misal, beli sepatu biasanya nggak apa-apa agak mahal an asal awet sekian tahun baru beli lagi, Aa dan adik hanya butuh 1 sepatu selama masa SMA nya. Trus tas usahakan yang awet .. Alhamdulillah sekian tahun nggak beli tas sekolah jadi uang nya bisa dialokasikan untuk membeli kebutuhan lainnya. Buku, hmm biasanya beli sampai 10 pak lebih apalagi waktu Aa masih di Mts karena pelajaran sekolahnya ada 23 pelajaran. Tahun ini hanya beli buat nak gadis karena Aa dan adik nggak butuh banyak buku.. hmm apa lagi? Patlot dan pulpen beli masing-masing satu pack. Seragam? Tergantung kebutuhan, misal kalau sudah kekecilan, baru deh bikin seragam baru. Kaos kaki, nah ini yang paling sering beli 🤭

Hobi ummi beli buku bacaan dan buku tulis kayaknya nurun sama semua anakmu, kang @wawanridwan75 😅 ya, anakmu suka banget dengan buku persis ummi 🤭
Tapi ummi kan sudah bisa menahan diri (sadar situasi dan kondisi kemudian terlatih untuk toleransi 😄), tapi untuk anak-anakmu sayangku, ummi kesulitan menahan diri. Kebayang sketchbook yang akan sangat bermanfaat buat de Olin, lihat buku agenda ngebayangin teteh Aufa .. lihat sketchbook besar dan tebal buat A Umar, lihat sketchbook yang buat illustrator pasti akan sangat bermanfaat buat Aa.. meski akhirnya hanya beli 1 sketchbook buat de Olin, patlotnya juga beli joyko yang 7500 an dapat satu pack. Oh iya sketchbook nya dibawah 20 rb an, Tepatnya 12rb. Murah Kan? MasyaAllah lihat gini teh pengen bawa banyak tapi inget prioritas lain 🤭

Tasikmalaya, Ahad, 11 Juni 2023

Tentang 10 juni

161

Seorang ibu dengan anak laki-laki yang kuperkirakan berusia 9 tahunan lewat di depanku, pandangannya lurus ke depan tapi kemudian teralihkan oleh aneka jajanan yang berada disekitar trotoar jalan ini, tepat ditempat aku duduk saat ini.

Bukan tentang anak dan ibu itu yang ingin saya tuliskan, saya pun tentu tidak boleh memotret mereka untuk saya share dan ceritakan. Tapi.... Saya kembali teringat tentang anak-anak kami di usia anak laki-laki yang berjalan bersama ibu tadi. Pada A Quthb kecil, a Umar, teteh Aufa dan de Olin kecil... Hari itu kalian pun seperti itu, lihat jajanan teh langsung berbinar senang meski seringnya kami tidak membelikan apa yang kalian inginkan. 

Ummi ... Si melankolis yang selalunya senang bernostalgia dengan kenangan, kenangan akan kalian.

Balananjeur, Sabtu, 10 Juni 2023
Kisah ini tentang hari Jum'at kemarin di Rajapolah saat ikut kakang rapat dan saya menunggu di depan masjid

Duri

Ah

Itulah kenapa aku berusaha untuk tidak bertemu denganmu
Meski aku sangat menyukaimu
Berusaha menghindarimu adalah cara paling mudah untuk tidak bertemu
Karena setiap kali ketemu, selalu saja ada yang terluka
Aku...tidak suka terluka

Itulah kenapa aku berusaha untuk tidak mendengar tentangmu
Meski rindu teramat sangat 
Serasa mencengkeram urat nadiku
Karena setiap kali mendengar tentangmu, ingin sekali berlari secepat yang kubisa untuk bertemu
Aku..tidak suka rasa seperti itu

Itulah kenapa aku menjauh darimu
Dekat membuatku kalut, 
Mencari cara menghindar pun tak jua kutemukan cara
Menghindarimu tak ada bedanya dengan saat kau dekat, aku tetap saja terluka
Jadi, kupilih saja menjauh sejauh yang kubisa

Ah, aku bisa apa?
Hanya karena duri yang menempel ditubuhmu saja aku tidak bisa menanammu dipekarangan rumahmy
Meski aku sangat menyukaimu

Tasikmalaya, 15 Juni 2023


Berdiang

Berdiang dan Cerita Yang Belum Usai

Berdiang ku disini
Di ruang sepi yang hanya ada aku disini
Aku tidak peduli
Meski aku hanya sendiri

Sambil menanak nasi
Dan memasak air untuk mengisi poci
Ah, kurasa airnya kucampur teh poci
Yang kubeli tadi pagi
Dari warung ceu Nani
Anaknya bu Haji Ati
Yang baik hati

Ibu sering mewanti-wanti
Kalau berdiang harus sambil ditunggui
Takut lupa mematikan api
Atau padam pula api
Sedang kerja belumlah selesai

Aku akan selalu ingat pesan ibuku ini
Bahkan kini
Kalimat itu terus saja terngiang seolah ibu disini

Ah, sebentar, sudah matang kali nasiku ini
Ku angkat dulu lalu nanti kembali kesini
Aku akan kembali menceritakan kisah..yang belum juga kuceritakan sampai saat ini

Tunggu disini,
Aku akan kembali!

Tasikmalaya, 13 Juni 2023


Sekolah Buat Olin (5)

Inginnya sih ngajak de Olin main mumpung masih disini dan... mumpung masih jadi nak kicil ummi, kebayang kalau sudah resmi jadi remaja mah mainnya beda, tidak lagi seperti de Olin hari ini. Pasti lah rasa kehilangan akan menjadi titik ingatan, sudahmah sekolahnya jauh, kalaupun jadwal nengok pasti sudah banyak perbedaan dan perbedaan paling utama adalah..yaa itu tadi, nggak terlalu pecicilan seperti sekarang. Tahu nggak, sahabat? Pecicilannya anak-anak kita hari ini akan jadi moment yang sangat dirindukan kala mereka tlah bermetamorfosa menjadi remaja atau mungkin setelah mereka dewasa kelak. 

Well, finally waktu kelulusan tiba, hari Senin tanggal 12 Juni 2023 nak bungsu nya Abi @wawanridwan75 biidznillah lulus dari MI tempat dia belajar selama 6 tahun ini. Enam tahun itu lama, tapi kenapa sekarang terasa singkat saja? Allahu Rabbana, ibu mulai mengusap kembali netra yang basah. Enam tahun yang singkat, ah tidak tapi 12 tahun yang singkat, begitulah ibu mulai menuliskan bait kesedihan dalam buku diary nya yang ikut basah dengan tetes air mata.

12 tahun.
Dibandingkan saudara-saudaranya, de Olin paling lama bareng-bareng saya. Dia kurang suka main sama teman ataupun saudara yang seumuran, jadi mainnya selalulah dengan saya. Bukan tidak pernah main dengan teman ataupun saudara sih, tapi persentase kebersamaannya lebih banyak dengan Saya. Main puzzle, nggambar, main bepe, dll allways di rumah karena itu saat ada yang bertanya siapa teman saya sekarang, jawabannya adalah de Olin. Yah, she is my best friend, jangan katakan bestie karena dia tidak menyukai kalimat itu. Yah, teman saya adalah anak-anak dan pertemananan paling kemana-mana selalunya bareng-bareng itu adalah bareng de Olin. 

12 tahun yang singkat ..
Belajar matematika di rumah, belajar ini dan itu meski ada beberapa hal yang membuat saya sering harus menarik nafas panjang, "Ade, ummi nggak pernah ngajari itu." Sambil berdo'a dalam hati dan mengikrarkan kalimat Ridha, "Ummi Ridha ka Ade." Karena menjadi ibu itu meski boleh marah atau memarahi anak tapi tidak boleh sampai membuat hati diliput amarah, ibu itu harus Ridha dan berlapang hati. Apapun yang ditampakkan anak adalah cara Allah mengingatkan kita.


Balananjeur,  Selasa,13 Juni 2023


Batin

Lirih Batin

Aku adalah sehelai daun
Ingin sekali ku mulai paragrafku dengan kalimat itu
Tapi, Aku tidak tahu bagaimana melanjutkannya
Otakku seolah terhenti berputar sementara, karena semakin ku kulik isinya tak jua kutemukan kata ataupun data yang paling tepat

Aku adalah selembar kertas
Aku pun ingin memulai paragrafku dengan kalimat itu
Tapi lagi dan lagi tidak ada kalimat lanjutan yang terpikir untuk kutuliskan agar kalimat itu menjadi bait yang utuh

Aku adalah setitik embun
Di pagi hari saat aku terbangun
aku adalah sehelai kapas
Yang terbang bebas tidak menghiraukan debur angin 
Aku adalah setetes tinta
Mewarnai kala jemari terayun

Ah, aku adalah aku yang sedang berpikir cara melukiskan lirih batinku

Tasikmalaya, 11 Juni 2023


Anggur

Mulanya Kisah

Kenalkan, nama latinnya adalah Vitis Vinivera atau lebih dikenal dengan nama buah anggur. Hey, bukan anggur dalam bahasa sunda yang biasa diucapkan sebagai kata anjuran atau bisa jadi penegas kekecewaan, "anggurmah teu indit ka sawah, ari pek teh teu jadi datang tamu na." , "Daripada cicing jiga kitu, anggurmah indit kaditu ka sawah!" Bukan anggur yang itu, yang akan aku ceritakan kali ini adalah nama buah.. BUAH ANGGUR.

Tumben ngomongin buah.

Karena semua kisah yang hendak kuceritakan bermula dari buah dengan kandungan kalium yang cukup tinggi ini, 
Aku tahu kandungannya dari mbah Google yang selalu dengan senang hati memberikan semua informasi yang kita butuhkan. Tinggal tulis nama atau istilah atau apapun yang kita akan kita cari, klik tanda pencarian lalu setelah itu keluarlah semua informasi yang dibutuhkan. 
Saking banyaknya informasi yang keluar dari mesin pencari, sampai-sampai akan sulit untuk memilah; mana informasi yang shahih dan mana yang keliru alias bohong?

Kisah yang belum juga kuceritakan itu bermula dari buah anggur yang harganya cukup mahal apalagi jenis anggur tertentu yang harganya selangit.
Ah, tidak sampai selangit juga sih karena tetap saja masih bisa dibeli . 

Kenalkan, buah dengan kandungan gizinya yang sangat kaya namun jangan tanyakan padaku kandungannya itu karena aku benar-benar tidak tahu. Yang kutahu hanyalah keyakinanku bahwa Allah menumbuhkan sesuatu dengan fungsinya yang akan membawa manfaat.

Oh hey, kalau kamu penasaran manfaat buah yang satu ini, silakan saja buka mesin pencari dan carilah jejaknya disana!
Maaf, Aku tidak bisa membantumu mencarikannya.
Aku hanya akan memulai menceritakan 
Kisah yang belum jua kuceritakan padamu

Ya, kisah ini bermula dari si buah anggur.
Kisah yang kini akan kuceritakan kepadamu disini.

Tasikmalaya, 10 Januari 2023


Tawan

Jadi, Begini Ceritanya

Sukar bagiku mengurai kata
Meski telah kukatakan, "kemarilah, akan kukatakan kepadamu!"
Hingga membuatmu duduk mendekat, namun tetap tak jua sanggup kubisikkan sepatah pun kata
Tetap saja aku membisu

Kau menungguku yang tetap membisu
Bersama jarum jam yang berdenting
Bersahut dengan degup jantung yang hanya aku yang dengar, ah tidak kau menatapku lekat seolah menyirat tanya, "ada apa dengan jantungmu? Aku mendengar detaknya cepat." Apakah detak jantungku begitu kerasnya hingga bukan hanya aku yang mendengarnya?
Dug dug dug..dug dug dug
Dadaku berdebar kencang, sekencang kancil yang berlari bersama kura-kura di serial upin-ipin
Larinya sangat kencang, tapi..dia tidak sampai di tujuan lebih cepat dari kura-kura 
Seperti itulah aku kini, debar jantungku kencang namun hanya lelah saja pada akhirnya
Karena tetap saja aku membisu

Dug dug dug..
Detak jantungku mengalahkan denting jam dinding, semakin cepat saja laju darah mengaliri aorta
"Tidak, ini harus kukatakan. Harus!" Kututup dua bola mata yang memanas menahan degup didadaku
Aku tertawan dengan ketakutanku sendiri
Takut yang tidak ku tahu alasannya

"Tinggal bilang saja, apa susahnya?" Sisi hatiku yang lain bersikeras membuka kata
Baiklah, ku hitung sampai tiga..ah tidak, itu terlalu cepat, mungkin sampai sepuluh cukup.
Satu, dua... sepuluh. Eh nomor yang lain pada kemana? Sebentar, ku ulangi sekali lagi..satu, dua..sepuluh. Kenapa begini? Kemana angka 3 sampai 9? Mungkinkah semua angka itu masih berjalan bersama kura-kura yang sedang mengejar dibelakang sana? Tunggu, kura-kura menjadi pemenang dalam hikayat itu, jadi mari tunggu sebentar karena sepertinya angka 3 sampai 9 pun akan beriring bersama kura-kura dengan jalannya yang lambat
Ah, itu dia.. benar saja. Tiga, empat, lima.. sebentar, biar kuulangi dari angka satu agar aku bisa segera menyelesaikannya sebelum semua angka itu menghampiri yang artinya ..aku akan kalah dari kura-kura itu
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh
"Jadi begini ceritanya.."

Begitulah, bisu ku berbuah kisah
Dan aku terbebas dari penjara ketakutan yang menyiksaku

Tasikmalaya, 9 Juni 2023

Peluru

Akan Kuceritakan Padamu.

Kau tahu pedih seperti apa yang kurasakan, saat peluru menghunjam denyut nadiku? Itu adalah sesuatu yang tidak ingin kuceritakan, tapi akhirnya terpaksa kusuarakan setelah selama ini aku membungkam ..bisu

Kau tahu perih seperti apa yang kurasakan, saat peluru menusuk kulit? Itu adalah sesuatu yang tidak ingin kusampaikan, tapi akhirnya terpaksa kulfadzkan setelah selama ini aku terdiam.. bisu

Kau tahu sakit seperti apa yang kurasakan, saat peluru mencengkeram tulang? Itu adalah sesuatu yang tidak ingin kubahas, tapi akhirnya kuuraikan jua setelah sekian lama aku tak bersuara.. bisu

Kemarilah dan duduklah disini!
Akan kuceritakan pedih itu,
Perih itu,
Sakit itu,
Dengarkan aku baik-baik karena aku hanya akan berceritakan sekali dan tidak akan kuulangi!

Tasikmalaya, 8 Juni 2023


Kecup

Kecup

"Hafal lirik roman picisan?" Tanyaku sedikit penasaran

"Sedikit." Jawabmu ragu

"Nggak mungkin cuma sedikit. Itu lagu favoritmu." Cecarku

"Tatap matamu bagai busur panah
Yang kau lepaskan ke jantung hatiku
Meski kau simpan cintamu masih
Tetap nafasmu wangi hiasi suasana
Saat kukecup manis bibirmu." 

"Berhenti disana!" 

"Kenapa? Aku kayaknya mulai ingat lirik lagu nya."

"Aku hanya butuh kata kecup.. aku ingin menuliskan puisi tentang kecup tapi sama sekali tidak punya ide untuk itu
Semua kata seolah tak tersisa di kepala setelah kadar hemoglobin darahku turun."

Ah @pe.pe.ce ini bagaimana, tantangannya semakin membuatku harus menguras otak saja
Rasanya aku ingin mengibarkan bendera putih dan mengatakan, "aku menyerah."
Tapi, hanya karena kata kecup harus menyerah? Tidak, itu bukan aku
Menyerah bukan untuk aku, sisi hatiku yang lain bergemuruh
Meski tidak terpikir membuat puisi ataupun senandika dengan tema kecup, aku hanya harus menulis dulu
Tidak perlu memikirkan apapun apalagi sampai menyerah dan..kalah
Oh tidak, aku tidak suka kata kalah karena menyerah
Tidak peduli seperti apapun aku
Hanya karena bingung membubuhkan kata kecup saja tidak harus membuat bendera putih berkibar dan menjadikanku sebagai pecundang yang kalah sebelum berperang

Oh apa pula ini? Dewa 19? Kecup? Hemoglobin? Perang?
Kenapa semakin banyak kata tersemat di kepala
Sedang aku, butuh oksigen untuk membuat fokusku kembali
Baiklah, kecup. Cukup? Ya, cukup itu saja
Tidak sulit bukan? Kecup. Ya, kecup
Aku sudah menyelesaikan misi menuliskan kata kecup dan berhenti berpikir tentang menyerah
Sudahi dulu ingatan itu
Biar saja ku tuliskan kata kecup ; kecup bantal, kecup lipstik, ah ya aku ingat anak-anakku senang sekali saat ku kecup keningnya begitupun aku yang selalu berbahagia saat dihembuskan doa dalam kening di pagi hari ku

Kecup, kecup, kecup...
Ah, sudahlah

Tasikmalaya, 7 Juni 2023


Kita

Kita yang Sudah Berbeda
Defa S Hidayat

Waktu engkau memegang tanganku di lapangan tadi
Aku baru menyadari bahwa ada yang berbeda dari genggaman tanganku dan tanganmu
Lagi dan lagi kukatakan, "Aku baru menyadari ada yang berbeda." Setiap hari selalu seperti itu, kalimat berulang yang tak bosan ku ucap

Lalu engkau bertanya, "apakah itu?"
Ah, pertanyaan seperti itu saja membuatku tersenyum simpul
Engkau mengalihkan pandang menunggu jawabanku, membuatku sukses merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Persis judul buku karya syaikh 'Aidh Al Qarni yang bukunya dipinjam teman dan tidak kembali
Tiba-tiba saja aku teringat buku itu dan ingin membacanya kembali. Tapi, ah lupakan saja! Semoga buku itu berada ditangan yang tepat
Aku lupa siapa teman yang meminjamnya

Sudah, lupakan saja dan ikhlaskan masalah buku! Kita kembali ke... Oh iya, tadi engkau bertanya perbedaan genggaman tangan yang sekarang, bukan?
Mari, mendekatlah kesini dan akan kubisikkan alasannya! 
Sebentar, aku lupa apakah itu. Pikiranku bercabang lagi gara-gara teringat buku favoritku yang kini entah dimana

Engkau tersenyum dan memandangku erat, membuatku tersipu malu saja
Padahal sudah hampir 21 tahun, namun aku masih malu-malu dengan tatapanmu
"Yang berbeda adalah cintaku semakin besar setiap harinya." Gombalan apa lagi ini? Membuatku senang saja.
"Gombalan suami kepada isterinya adalah ibadah." Ucapku pelan.
"Ini bukan sekedar gombalan." Katamu
"Sebaik-baik manusia adalah yang memuliakan isterinya."
Engkau mengusap keningku lembut, "semoga Allah semakin mencintaimu." Aku menyimak kalimat ini dengan hati dipenuhi haru, cukuplah doa antara Kita

Ah iya, aku kini ingat, semua itu karena kita sudah menjadi kita

Tasikmalaya, 5 Juni 2003


Gemuruh

Gemuruh Ingatan

Pada suatu hari nanti
Meski jasadmu sudah tiada lagi disisi
Aku akan tetap disini bersama semangat yang kau tinggalkan dalam bait-bait sajakmu

Meski suaramu sudah tidak lagi kudengar
Hariku mulai diratap sunyi
Namun aku tetap akan bersama dengan larik-larik doa yang kau tinggalkan

Semua impian mu akan tetap bersemi
Bersama sela-sela huruf yang kan ku ukir menjadi gemuruh doa yang abadi

Aku disini
Tetap disini dengan semua yang kau pahat dalam bait sajak-sajakmu
Menguras airmata yang kusimpan rapat
Saat sunyi merayap pekat
Kala tidak ada lagi suara dan hangat senyuman
Mimpimu kan tetap terpahat, abadi dan mengangkasa
Menembus dinding cakrawala

Tasikmalaya, 4 Juni 2023


Karang

Setegar Karang

"Menapaki langkah-langkah berduri
Menyusuri rawa, lembah dan hutan
Berjalan diantara tebing jurang
Semua dilalui demi perjuangan.
Letih tubuh didalam perjalanan
Saat hujan dan badai merasuki badan
Namun jiwa harus tetap bertahan
Karena perjalanan masih panjang."

Samar nasyid dari ruang sebelah terdengar
Dari ruang dengan tirai dan cat putih jni aku mendengarnya dengan seksama
Menyimak bait demi bait
Menggetarkan jiwa, membangkitkan semangat, "aku harus bangun." 
Bukan hanya karena dia yang membutuhkanku
Namun, karena aku butuh untuk bangun

Harus ada pamit yang layak
Bukan sekedar terbaring seperti ini
Agar kepergianku nanti memiliki alasan untuk membuat dia bangkit tanpa terpuruk
Dan agar aku, bisa pergi dengan senyuman nantinya

"Namun jiwa harus tetap bertahan
Karena perjalanan masih panjang!"

Maka marilah lihat, aku benar-benar bangun banhkan berlari lebih kencang
Tidak jarang membuat dia dipenuhi resah 
Lalu kukatakan, "I am fine,I'll be ok, InsyaAllah."

Dan lihatlah, aku akan berdiri setegar Karang
Hingga waktuku usai
Agar kelak aku, pergi menyambut senyum
Dan dia pun bangkit menebar senyum.

Tasikmalaya, 4 Juni 2023


Siuman

Kau Punya Aku

Mungkin sesekali kau tertidur lelap
Matamu erat terpejam 
Lalu saat ternangun pun kakimu berat untuk kembali melangkah
Kau tak tahu harus memulai lagi dengan cara apa

Mungkin sesekali kau terduduk lesu
Merasa jauh dengan jalan yang ingin dituju
Namun tidak jua terwujud
Kau tidak tahu bagaimana caramu kembali melangkah

Mungkin sesekali terdistorsi pemikiran yang bukan untukmu
Engkaupun mulai bimbang sudah benarkah jalanmu
Haruskah memilih jalan lainnya 
Dan engkau tidak tahu apakah perlu mengambil ancang-ancang untuk melanjutkan perjalanan ataukah berbalik arah.

Tidak apa, 
Tidak mengapa untuk hari itu..
Kau punya aku untuk kembali, lepaskan segala kalutmu dan biarkan ku bantu engkau untuk kembali pada dirimu
Kutemani engkau untuk siuman dan meneruskan langkahmu kembali.

Saat tiba dihari itu, kembalilah kemari dan biarkan kuceritakan kisah
Agar kau tahu bagaimana engkau akan kembali melangkah.

Balananjeur, 3 Juni 2023

Berlayarlah Perahu!

Berlayarlah
By. Defa S Hidayat 

Kan kupastikan sayapmu mengepak dengan bebas
Mengangkasa menembus cakrawala
Menerobos jutaan bintang hingga sinarmu menyala pesat

Kan kupastikan kakimu melangkah kuat
Menerjang liku dan terjal didepan sana
Menapak dilautan misteri menjumpa mimpi

Kan kupastikan layarmu berdiri tegak
Kokoh tak surut dengan terpaan angin
Berlayar menapaki batas katulistiwa
Menggapai cita yang diimpikan

Berlayarlah!
Di samudera luas tak bertepi itu
Jangan biarkan layar itu karam!

Berlayarlah dengan perahu yang kukokohkan dengan bait doa dan cinta!
Menepilah sejenak dan berlayarlah kembali hingga sampai ke tepian yang diimpikan!

Tasikmalaya, 1 Juni 2023

160

MasyaAllah finally 21 tahun usia pernikahan. Lagi dan lagi kukatakan, "kenapa serasa baru kemaren." Ya,serasa baru kemaren nikah teh tapi tersadarkan dengan kehadiran anak-anak yang tlah tumbuh semakin besar dan sikap diantara kami yang tidak lagi sama seperti waktu ta'aruf diawal pernikahan.

Bagaimana sikap di awal pernikahan? Yang pasti sih masih agak-agak jaim. Pengennya dia hanya melihat hal yang baik soalnya nggak mau bikin dia kecewa jika mendapati ketidaksempurnaan diri, yaah itu karena dalam masa ta'aruf ya, jadi masih agak overthinking dengan penerimaan dan anggapan orang yang jadi belahan jiwa.

Lambat laun mulai mengenal sampai akhirnya serasa kenal banget. Dan untuk seseorang yang kenal banget, jaim-jaim an teh mulai hilang. So, berubah sikap? Kalaupun ada yang terkesan jaim, sebenarnya bukan karena jaim namun karena saling menjaga perasaan dan menghormati setiap perbedaan saja.

Balananjeur, Jum'at, 9 Juni 2023

159

Saya menulis rapel an untuk tanggal 8 sampai 156Juni pada hari Jum'at, 16 Juni 2023 jam 5 lebih 26 pagi. Dalam kondisi Alhamdulillah kondisi terbaik saya. Harusnya saya menceritakan tentang what happened di tanggal 8 Juni, tapi saya lupa lagi kejadian spesial apa di hari itu. Ah iya, sebenarnya sudah dituliskan didalam buku catatan harian jadi biarlah disini dituliskan hal lainnya meski tidak kepikiran juga mau nulis apa.

Yah, kadang tidak kepikiran mau nulis apa tapi tetap berusaha ngorek informasi dari isi kepala agar tetap menulis dan ini sering terjadi; bingung mau nulis apa, akhirnya tuliskan saja yang berkecamuk di benak serta apa yang sedang dipikirkan. Dan here it is yang sedang dipikirkan, juga berkecamuk di benak: bingung mau nulis apa. 

Meski visi dan misi sudah diazzamkan, terkadang didalam perjalanannya atau dalam prosesnya tidak jarang bertemu kebuntuan. Buntu mau ngapain, mau mulai darimana, dan lain sebagainya. Saya pikir itu hal yang wajar jadi yaa sudah dinikmati saja kebuntuannya dengan menuliskan curahan hati seperti ini. 

Saya tidak ingin mengkritisi diri sendiri yang sedang buntu mau nulis apa, minimal hari ini karena di hari lain masih ada saja saat-saat merasa tidak nyaman ataupun cenderung mengkritisi diri saat kesulitan menumpah isi kepala dalam bentuk tulisan.

Minimal hari ini, berharapnya sih seterusnya tidak harus mengkritisi diri sendiri atas kesulitan apapun.

Kamis, 8 Juni 2023

Sabtu, 10 Juni 2023

158

Saya sedang seneng ngumpulin receh 500 an untuk disimpan di celengan. Celengan ini khusus untuk uang pecahan 500 rupiah, nggak boleh ada yang selain 500 an. 

Celengannya dibuat dari botol bekas air mineral, trus dicatat dalam kolom-kolom kecil yang dibuat dalam buku catatan harian. Kolom itu di isi setiap kali saya memasukkan uang ke dalam celengan. Diwarnai dengan pensil warna nya de Olin. 

Mencicil hutang pun sama, dicatat dalam buku catatan harian lalu diwarnai. Tujuannya sih biar lebih berwarna saja.

Ngobrolin hutang, saya punya hutang cerita tentang hutang yang tiba-tiba. Eh tiba-tiba lagi, padahal sudah di tulis dicatatan sebelumnya kalau tidak ada yang tiba-tiba. Hmm serasa tiba-tiba aja ya nulisnya 🤭

Jadi ada beberapa hutang yang sedang saya cicil pelunasannya. Ya tentu saja inginnya mah langsung cling lunas seketika semuanya, sekaligus tanpa ada yang tersisa. Namun dengan beberapa pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk mencicilnya dulu. Alhamdulillah dari sekian pos tanggungan hutang itu semuanya sudah semakin menyusut, yang tadinya berjumlah 0 nya enam dibelakang angka, sekarang tinggal 5 nol nya. Nah dari sekian hutang itu ada satu hutang yang menurut saya jumlahnya paling besar dan.. itulah hutang yang dirasa tiba-tiba itu. Apa alasannya?

Beberapa tahun yang lalu kami bekerjasama dengan seorang teman dalam suatu bisnis, kok kesannya asa gimana nulisnya bisnismah 🤭 ya udah bukan bisnis tapi kita bekerjasama dalam perdagangan, prinsip dagangnya pakai sistem kredit. Teman saya penyedia barang dan saya yang mendistribusikan.. qodarullah saya dititipi banyak sekali barang dagangan di rumah, termasuk tempat tidur, dan barang besar lainnya. 

Hmm lanjut tuliskan atau nggak ya? Kok saya masih merasa berat menceritakan hal seperti ini? Sepertinya saya tunda lagi sampai merasa siap ya 😁

Intinya seorang yang nggak enakan itu nggak boleh menjalin bisnis dengan orang lain, karena berpotensi menjadi orang yang akan menanggung beban yang harusnya dipikul bersama atau bahkan dijadikan tumpuan kalau-kalau terjadi sesuatu. Dan saya si nggak enakan yang pernah dalam posisi itu hingga akhirnya harus menanggung beban hutang yang harusnya bukan sebagai hutang. Menanggung malu karena di cap punya tanggungan hutang, dan yang lebih berat justru rasa di hati sendiri, "tapi kan saya nggak pakai, kenapa saya harus menanggung semuanya sendiri?", "Kenapa dia nggak mau ngambil barang-barangnya lagi dan malah menjadikan itu sebagai hutang!" Bahkan suatu barang yang diikrarkannya sebagai hadiah untuk ananda kami pun ternyata masuk list yang harus kami bayar. Jumlah yang harus dibayarkan pun bukan sejumlah modal tapi sejumlah harga jual.. dan saya si nggak enakan yang harus menjual kemerdekaan dengan rasa tidak nyaman.

Tapi ya sudahlah, ini akan menjadi pelajaran paling berharga disepanjang kisah kami. Saya si nggak enak an yang sudah diwanti-wanti suami, "bukan seperti itu prinsipnya. Itu adalah beban dia kenapa dibebankan padamu? Atau minimal berbagi beban bersama."

Ah ya sudahlah .

Balananjeur,  Rabu, 7 Juni 2023

157

MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat Finally blog nya bisa diakses lagi setelah sekian hari hp nya mati dan harus diperbaiki. Eh malah diperbaikinya sama de Olin lagi, seperti saat tiba-tiba nggak bisa nyala lagi pun yaaa ditangan de Olin 🤭

Eh nggak ada yang tiba-tiba sih, semuanya pasti sudah ada alarmnya, jatah waktunya dan begitulah taqdir melafaz kisahnya sehingga segalanya seolah tiba-tiba padahal tidak ada yang tiba-tiba dalam hidup, kitanya saja yang seringnya kurang aware.

Yah, seringkali kita kurang siaga ataupun peka menghadapi tanda. Kita juga sering abai dengan berbagai macam kemungkinan yang pastinya terjadi namun diluar pengeetahuan kita. Kalau kita mau membuka hati dan membiarkannya menerima taqdir, maka tak ada yang akan terucap kecuali, "Innalillahi wa Inna ilaihi Raji'un."

Balananjeur, Selasa, 6 Juni 2023

Senin, 05 Juni 2023

Saya; Dulu dan Hari Ini

Saya,
Di hari itu adalah putri mamah apa

Saya, 
Di hari itu adalah seorang istri
Dan tetaplah putri mamah dan apa

Saya,
Kemudian menjadi istri bagi kakang dan ibu bagi 4 bocah...tapi tetaplah putri mamah apa

Saya,
Kini,
Ibu dari anak menjelang tamyiz dan 3 bocah aktif.
Dan tetaplah saya putri mamah dan apa

Saya, 
Hamba Alloh yang diciptakan untuk beribadah hanya kepadaNya
Istri dari suami yang saaangat baik yang memiliki haq atas bakti saya
Ibu dari 4 anak yang memiliki haq atas saya
Putri mamah dan apa yang juga memiliki haq atas peningkatan kualitas diri saya sebagai seorang hamba, istri, ibu dan anak sebagai bentuk cinta dan bakti saya atas mereka yang telah menyayangi dan mendidik saya diwaktu kecil.

Balananjeur, 6 Juni 2016
Catatan ini dituliskan kembali pada hari Selasa, 6 Juni 2023

Muhasabah

Saat kanak-kanak lalu menjadi gadis, waktu sahur atau berbuka yang saya ingat hanyalah waktu dimana saya bisa langsung menikmati hidangan yang di masak mamah tanpa saya harus ikut repot di dapur...

Kini, setiap menjelang berbuka terutama sahur, cinta pada mamah terus bertambah mengingat hari itu. Hari dimana mamah menghalau kantuknya setiap janari untuk menyiapkan menu sahur kami semua...

Mamah,
Beliau menyiapkan semuanya seorang diri. Menanak nasi, waktu itu kami belum mengenal magic com. MenyiapkN menu-menu lainnya seperti sayur dan lain-lain...

Duhai hati,
Alangkah buruknya seorang anak ... Jika ia tak bersyukur atas ibunya.
Alangkah tak eloknya seorang anak, jika kemudian ia abai pada ibunya.
Ibu yang .... Subhanalloh, kan butuh banyak tinta untuk menuliskan semua khidmatnya yang tak kan pernah bisa kita balas bahkan dengan keringat ataupun darah kita sendiri...

Kini,
Setelah memahami bagaimana hati seorang ibu, bagaimana tangan dan kaki juga lisan dan fikiran seorang ibu... Semakin saya merasa, saya telah sangat banyak mengabaikan wanita mulia yang tlah melahirkan saya.. 

Menangis tak berarti apa-apa jika hanya berhenti pada aliran airmata di pipi, ia haruslah disertai amal nyata.. Semoga ada perbaikan di hari ini dan seterusnya.

Sahabat,
Adzan shubuh sudah berlalu sejak tadi. Sholat shubuh tlah didirikan... Pada Allah lah semua kebaikan dan keburukan akan di pertanggung jawabkan.

Bagaimana kabar sahur Anda di hari ke 12 bulan Ramadhan ini?

Sahur kami seperti biasa, ngariung di atas tikar bersama anak-anak yang selalu terlihat riang saat berceloteh sambil menikmati menu sahur.

Wilujeng enjing :)

Abdi, #defa_s_hidayat. Ini #odop_Ramadhan saya di #day_12 #sahurkami #sahurkita

Balananjeur, 6 Juni 2017
Catatan ini dituliskan kembali pada hari Selasa, 6 Juni 2023

Prestasi

Kesalahan yang sering kita (orang tua) lakukan atau sekolah lakukan adalah menganggap nilai akademik sebagai satu-satunya tolak ukur keberhasilan pendidikan.

Kita menganggap prestasi terbatas pada pajangan piala, piagam penghargaan atau pada nilai akademik.

Tentu saja itu juga prestasi.
Tapi wahai ibu, ayah, ibu dan bapak guru ..... Masih ingatkah engkau bagaimana perasaanmu saat engkau kecil?
Saat engkau melakukan kebaikan, saat engkau 'mendaki' sesuatu namun orang-orang dewasa di sekitarmu tak pernah menganggap itu sebagai capaian keberhasilan, prestasimu?

Masih ingatkah engkau apa yang engkau rasakan saat orang-orang dewasa di sekelilingmu hanya berkutat pada nilai akademis atau jejeran piala dan piagam kompetisi sebagai prestasi? Lalu mereka abai pada prestasi-prestasimu yang lain?

Pada kesopananmu, kesantunanmu, kelemahan lembutanmu, ketangkasanmu, ke arifanmu, kreativitasmu, dan ke ke yang lainnya yang menjadi modal 'kebaikanmu' di masa depan...

Masih ingatkah engkau apa yang engkau rasakan saat itu?
Adakah engkau berpikir, "apa terlalu sulit memujiku?"

Sahabat,
Saya sering mengatakan bahwa ibu kami itu ibu terbaaaaik di dunia. Beliau hanya berusaha menjaga fitrah kami tanpa membuat target akan sesuatu yang tak kami kuasai. Apakah itu nilai akademik ataupun nilai-nilai buatan manusia yang bertentangan dengan nilai-nilai Nya. Bagi beliau prestasi, saat kami mendirikan sholat dan tak melalaikannya. 
Saat kami menutup aurat di usia baligh kami.
Saat kami menjaga rasa hormat kami pada siapapun ..
Dan saat-saat lainnya yang menurut pandangan beliau bisa menjadi ikhtiar dalam menjaga fitrah keislaman kami.

Tapi sahabat,
Hati saya kembali berdenyut dengan rasa sakit saat mengetahui banyak anak di luar sana yang terluka dengan ucapan dan sikap orang tua atau gurunya ataupun orang-orang disekelilingnya yang melabelinya dengan label negatif hanya karena paradigmanya tentang prestasi yang menurut saya salah....

Ayoooolaaah...
Kita semua berprestasi di bidang kita masing-masing, kita juga tak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain, lalu kenapa kita begitu mudahnya menuntut anak untuk sama seperti yang lain yang kita anggap waaah??? 
Lalu bagaimana bisa kita begitu mudahnya membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lainnya? Lalu memberinya label negatif??? 

Yaa Robbal aalamiin....

Mereka memanglah harus menjadi generasi-generasi terbaik di zamannya. Tapi Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam telah memberikan tuntunan terbaik dalam membina generasi. 
Janganlah ego kita membutakan kita! Membuat kita lupa, bahwa mereka dan kita sama-sama manusia dengan sepaket kekurangan dan kelebihannya.

Teruntuk aa Quthb, aa Umar, teteh Aufa dan de Olin,
Tak perlu menjadi karang...untukmu menerjang ombak...
Jadilah yang terbaik sebagai dirimu sendiri, sebagai seorang muslim!!!

#defa_s_hidayat di #cisayong_06062017

Catatan ini dituliskan kembali pada hari Selasa, 6 Juni 2023

156

Pekerjaan rumah selesai tepat saat adzan dzuhur berkumandang, MasyaAllah hadza min fadhli Rabbi, bukankah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ibu saat selesai dengan tugas di rumah? Ah ya, tidak akan pernah selesai karena pastinya akan ada waktu untuk kembali bergegas dengan semua yang tadi dirapikan atau dibersihkan. It's ok, yang penting Allah Ridha, semoga Allah Ridha, dan itu cukup sebagai kabar menggembirakan.

Kita senang dengan kabar baik yang menggembirakan hati, maka cukuplah Allah atas kita.

Seperti yang sudah direncanakan, saya membereskan buku-buku yang akan diberikan kepada siapapun yang InsyaAllah akan menjadi tangan yang tepat untuk memanfaatkannya sesuai fungsinya. Kang Wawan menyarankan untuk menjualnya di tukang loak saja, ah beliau tidak tahu bahwa isterinya pernah menangis saat melihat buku-buku tergeletak ditukang rongsokan. Kata kang Rongsokan sih dijual oleh seseorang, dengan harga kiloan Rongsokan tentunya. Ah saya tidak tega melihat buku-buku itu diam membisu diantara barang rongsokan lainnya jadi Saya membeli buku-buku itu, membersihkannya dari debu dan membacanya. Lalu menyimpannya baik-baik.. 50 rb dapat banyak buku, dan kang rongsokan itu membelinya dengan harga seribu rupiah perkilo 🤭
Lalu bagaimana saya bisa merelakan buku di tukang loak (hmm maksudnya sih rongsokan) saat saya sendiri berusaha menyelamatkan buku di tukang loak.

Well...
Agak sulit kalau harus melepaskan buku teh, begitulah cinta berkata, seringnya sulit melepaskan sesuatu yang dicintai namun Allah menyukai orang yang merelakan sesuatu yang dicintai karenaNya. Apalagi sesuatu itu bisa bermanfaat bagi lebih banyak orang di luar sana.. Saya ingin menjadi bagian dari yang mengambil bagian itu; berbagi. Meski yaaa baru ini yang bisa dilakukan. 

Semoga buku-buku ini sampai ke tangan yang tepat, yang akan menjadi bagian dari kebaikan bagi generasi. Semoga sampai kepada orang-orang yang menjaga buku sesuai fungsinya..

Baiklah, agenda pertama dan kedua sudah tunai. Berlanjut ke agenda selanjutnya.. termasuk agenda selanjutnya adalah menyelesaikan segala kewajiban kepada sesama; Hutang yang belum selesai (baik janji maupun uang), muamalah lainnya (minta maaf kepada orang-orang yang pernah disakiti atau tersakitu juga memaafkan yang pernah membuat sakit hati).

#catatandefa

Balananjeur, Senin,5 Juni 2023

Minggu, 04 Juni 2023

MasyaAllah dr Olin Dapat Medali Emas


MasyaAllah setelah sepanjang pagi ngerjain soal-soal kompetisi...finally.. Tabarokalloh shalihah.  Semoga pengalaman ini menjadi batu loncatan bagimu untuk lebih baik setiap harinya insyaAllah 

Balananjeur, Ahad, 4 Juni 2023

155

Saya meminta kang Wawan untuk tidur lebih cepat karena besok pagi harus terbang tanpa sayap ke Singapura, eh Singaparna. MasyaAllah setelah ahad nya dipenuhi agenda yang cukup padat sampai-sampai kami hanya memiliki waktu satu jam di waktu minum kopi siang hari karena .. ya hanya itu waktu yang kami punya hari ini. Dan saya si tipe yang akan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin, meski cuma buat minum berdua sambil ngobrolin hal yang ringan seringan kapas, ngobrolin hal yang hmm kayaknya nggak penting banget buat dibahas sampai akhirnya bikin closing statement sendiri, "trus apa pentingnya aku bahas ini ya say?" Hahaha.. yaah mungkin memang tidak penting tapi menjadi bermanfaat dalam membangun komunikasi. Biar nggak garing dan tetap bisa ngobrol tanpa kening harus ikut bicara eh ngernyit karena yang diobrolkan bikin kepala cenut-cenut.

Obrolan ringan atau remeh yang terkesan unfaedah pun bisa menjadi sesuatu yang berfaedah jika itu dilakukan suami isteri. Percaya deh! Hahaha.. 
Rumah tangga itu isinya memang lebih banyak ngobrolnya, penting banget buat pasangan untuk sering-sering ngobrol. Tapi, adakalanya kita harus belajar memilah tema obrolan. Meski masalah anak seringnya jadi tema paling aktif dibicarakan, tapi jangan juga setiap kali ngobrol hanya ngobrolin anak. Meski menjaga kesehatan mental salah satunya bisa dilakukan dengan ngrealease perasaan (curhat), tapi atuh masa suami baru pulang kerja langsung dicecar kalimat, "aku itu capek, seharian ngurus anak, ngerjain pekerjaan rumah yang nggak ada selesainya.." wah enggak banget ya? Tahan dulu, simpan dulu, tunggu waktu yang tepat buat nyurahin perasaannya! Yakin deh, selalu ada waktu yang tepat tanpa berakhir saling nggak nyaman.

Yups, mengobrollah dengan bahasan yang tepat disaat yang tepat!

Well, seharian ini .. hari Ahad yang selalu saya impikan sebagai hari bisa seharian bersama suami tercinta namun seringnya yaaa gini; ada acara tidak terduga. Biasanya saya ikut mendampingi atau terkadang berbagi tugas, tapi kali ini saya harus menemani nak bungsu yang sedang kompetisi dari pagi sampai siang. Jadi kesepakatan awal untuk berbagi tugas pun terpaksa dibatalkan karena prioritas saya yang utama yaa selesaikan dulu urusan di rumah. Dan tugas rumah itu baru selesai pada jam 2 siang, artinya undangan yang mau saya datangi sudah selesai. Yah, undangan pengajian di masjid besar syu'latul iman pada jam 8 sampai jam 11 akhirnya tetap dihandle sama kang Wawan. 

Setelah dari pengajian, lanjur ke Cisayong, lalu ngantar nak bungsu ke penjahit dan hari ini berakhir di pleno kecamatan. Pasti melelahkan, jadi meski pulangnya lebih cepat, ba'da Maghrib sudah di rumah, tetap saja saya memilih untuk tidak dulu ngobrol dan memberinya waktu untuk sendirian. Hmm tidak benar-benar sendirian sih, soalnya tetap disamping saya 😅

Ngobrolnya kapan? Saya tetap Merealeass perasaan saya atau hal-hal yang menurut saya harus diceritakan di dalam buku catatan haran. insyaAllah kebutuhan berkata dan didengarkan masih terpenuhi, akan ada waktu buat ngobrol banyak hal lagi insyaAllah.

Balananjeur, Ahad, 4 Juni 2023

Sabtu, 03 Juni 2023

Kurangi Penggunaan Kresek Plastik!

Ini sudah jadi agenda sejak lama, Alhamdulillah biidznillah bisa meminimalir penggunaan kresek. Hmm baru meminimalisir sih, tapi Alhamdulillah dan saya mengapresiasi diri saya sendiri untuk itu 😅

Mengurangi artinya meminimalisir sampah juga Kan? Setidaknya kita tidak ikut menyumbangkan atau menjadi bagian dari yang bikin sampah plastik numpuk. Ibda binafsi, mulai aja dari diri sendiri, dari hal paling kecil misal kalau beli sebungkus cilok teh nggak perlu pakai kresek. Atau space kresek buah masih kosong trus belanja sayuran, nggak perlu minta kresek baru cukup masukin aja ke kresek buah. Syukur-syukur kalau bawa keranjang sendiri jadi bisa super diminimalisir keberadaan kresek bekas pakai yang berpotensi numpuk di tempat sampah teh.

Ibda binafsi, mulai saja dari diri sendiri! Ashlih nafsaka, perbaiki diri sendiri.. jadi kalau ngomongin sampah pun bisa ngaca dulu dan bertanya kepada orang yang terlihat dikaca, "bagaimana kamu selama ini?" Seorang mukmin teh kalau ngaca kan sambil berdo'a agar Allah percantik Akhlaq sebagaimana wajahnya. Nah, saat berkaca itulah kita pun auto muhasabahi Akhlaq kita, termasuk dalam pengelolaan sampah karena seorang Muslim tidak akan memberikan madhorot bagi saudaranya. Salah satu madhorot itu menyumbangkan sampah. 

Ibda binafsi, mulai saja dari diri sendiri! Lakukan saat ini dan mulai dari yang terkecil. Nggak perlu berkoar hal besar kalau hal kecil saja masih diabaikan! 

#catatandefa

Balananjeur, Sabtu, 3 Juni 2023

153

Agenda pertama saya dibulan ini adalah ...hmm pulih dulu biar nyaman saat melakukan tugas dan agenda lainnya. Saking pengen cepet pulih bela-belain mau bedrest seharian. Eh karena emang nggak kuat sih, Alhamdulillah ada nak bungsu bantuin kerjaan ummi 🤭 Ibu-ibu itu kalau lagi sakit bisa tambah sakit saat lihat cucian numpuk, rumah berantakan, yaa minimal itu dulu deh. Kalau Ada yang mau bantuin beresin rumah sama nyuciin baju dan peralatan bekas makan mah InsyaAllah jadi lebih cepat pulihnya. Well, Alhamdulillah hari-hari ini de Olin cukup cekatan 😁

Hanya butuh 2 hari untuk kembali go to rutinitas, kalau mulai agak limbung segera duduk manis atau rebahan lagi biar nggak keterusan. Kalau sudah agak membaik lanjut lagi kerja dan begitu seterusnya. Dan lagi-lagi...gadis bungsunya kang Wawan setia menemani, "biar sama de Olin Aja, Mi! Ummi istirahat saja!" MasyaAllah sejak kapan gadis kecil itu mulai punya perbendaharaan dan cara menunjukkan empati seperti itu? MasyaAllah bikin hati ibu meleleh saja 😍

Setelah pulih lanjut agenda selanjutnya: main sama de Olin. Main, ngobrol, jalan-jalan, jajan, dll.. pokoknya quality (quantity juga) time bareng nak shalihah yang sebentar lagi mau mondok. Biasanya dia susah diajak main, mungkin karena mulai menyadari kalau sebentar lagi moment main bareng ummi bakalan agak sulit karena jauh jadi sekarang mah jadi mudaaaah banget ngajak main de Olin teh. Meski beberapa Hari ini belum bisa main agak jauh karena saya yang harus jaga ketersediaan energi tapi dia tidak pernah bilang tidak setiap kali saya minta untuk sekedar duduk berdua di teras rumah. MasyaAllah itu nikmat yang luar biasa.

Setiap kali saya ajak jalan-jalan tidak lagi menolak seperti sebelumnya, cuma seringnya sih mengkhawatirkan kondisi ibunya yang lagi ngdrop, "Ummi sayang, de Olin mau jalan-jalan sama Ummi, tapi ummi Kan lagi sakit. Ummi istirahat saja dulu ya! De Olin temani ummi. Nanti kalau ummi sudah pulih, Kita bisa jalan-jalan." MasyaAllah, sejak kapan ibu jadi lebih manja gini ya De 🤭
Sejak kapan juga Ade yang super pecicilan tetiba jadi ngemong 🥺

Agenda selanjutnya adalah membuang sampah pada tempatnya, eh bukan itu sih tapi membereskan perabotan dan semua perintilan rumah. Mau mengeluarkan semua barang' yang sudah tidak pernah dipakai lagi. Tadinya sih pengen ngluarin barang' yang sudah tidak pernah dipakai sama barang' yang jarang banget dipakai. Tapi mengingat kalau jarang mAh berarti kadang masih dibutuhkan jadi dipilihlah kriteria yang sudah tidak dipakai dulu. 

Agak sulit memilahnya, sekarang baru di list karena kondisi fisik belum memungkinkan buat beres-beres. Nglirikan seisi rumah dulu sambil di list , "oh iya ini kayaknya nggak kepake.. oh ini masih sering dipake." Sambil merencanakan gambaran cara mengaplikasikannya nanti. Iya nanti, kalau nafasnya sudah nggak tersenggal-senggal lagi tiap kali kerja.

Banyak barang' di rumah teh bikin otak jadi mumet, padahal di rumah sebenarnya nggak terlalu banyak barang' 🤭 tapi tetap saja harus belajar move on dari barang' yang hanya bikin ruangan terasa sempit tapi nggak Ada fungsinya sama sekali. Sayang sekali kan kalau fungsinya cuma buat menuhin ruangan sedangkan manfaatnya nggak ada. Saya sendiri menyukai ruangan yang luas ..dan sesuatu yang bermanfaat.

Agenda selanjutnya; mendonasikan pakaian dan buku-buku yang sudah tidak dibaca terutama board books nya de Olin yang sayang banget kalau cuma berjejer di rak tanpa ada yang baca mah. Baru beberapa buku yang sudah dipisahkan untuk didonasikan, sisanya nanti nunggu bener-bener pulih dulu 🤭
Ada beberapa kriteria pakaian dan buku yang bisa didonasikan;
1. Kondisi nya harus masih sangat baik
2. Ada yang mau menerima donasi 🤭

Saya meminta bantuan de Olin untuk mengikhlaskan buku-buku nya untuk disampaikan ke tangan lain agar manfaat bukunya bisa menyebar ke lebih banyak orang lagi.

Kendala dalam mendonasikan sesuatu apalagi kondisinya bekas pakai (🤭) itu lumayan juga. Terutama pakaian dan buku, jadi kalau mau ngasih teh harus dalam kondisi terbaik dan kepada orang yang beneran butuh. 

Pernah nggak pakaian yang Kita kasih padahal menurut kita kondisinya masih sangat baik, paling kita sukai (memberikan sesuatu kan harus yang baik dan kita sukai), ternyata dijadikan kain pel oleh penerima? 
Atau kita ngasih buku, true bukunya malah disobek dijadikan bungkus bakwan atau tidak dirawat dengan baik? Sebagai pecinta buku, melihat buku diperlakukan seperti itu teh lumayan sedih.

Kendala lainnya, ngrasa malu saat harus mendonasikannya. Padahal boleh jadi ada orang-orang di luar sana yang sangat membutuhkannya. 

Kendala lain, ngrasa nggak layak. Lihat isi lemari atau rak buku pas dipilih kok semuanya kayak nggak baik buat dikasih ke orang lain. Alasannya,kondisinya merasa nggak sebagus itu buat diberikan kepada orang lain. Padahal baru dipakai beberapa kali. 

Selanjutnya, khawatir dengan penerimaan orang lain. "Gimana kalau orangnya nerima tapi sebenarnya nggak suka?" Dan prasangka lainnya.

Jadi memang jual prelove dengan harga murah bisa jadi solusi paling tepat agar barang' yang mau Kita keluarkan sampai ke tangan yang tepat. Tangan yang tepat artinya dimanfaatkan sesuai seharusnya.

Pakaian? Ya di pakai.
Buku? Ya dibaca.


Balananjeur, Sabtu, 3 Juni 2023

152

"Kuputuskan Untuk Tetap Merealeass nya dengan Menulis."

Apa ini? Kok tiba-tiba sekali mengumumkan kalimat seperti ini? Ah sebenarnya tidak pernah tiba-tiba soalnya hampir setiap hari selalu menulis, Merealeass apapun dalam tulisan, bahkan tidak jarang menuliskan alasan kenapa selalu menulis. Ya, bukan hal yang tiba-tiba.

Suatu hari saya mendapatkan kabar seorang teman diuji suatu penyakit yang terbilang ganas, ah ya, diagnosa dokter seperti itu. Beliau pasti merasakan sakit yang luar biasa namun apa yang beliau lakukan? Beliau Menceritakan sakitnya dalam catatan yang beliau share dengan kalimat yang apik dan penuh keridhaan. MasyaAllah vibesnya positif banget, bahkan saat kalimat demi kalimat tersusun menceritakan sakit yang semakin, "nikmat itu datang kembali.." cara beliau mensyukuri setiap detik waktunya meski dalam menghadapi sakit pun menjadi energi tersendiri bagi yang membacanya, termasuk saya. Menjadi penyemangat, pengingat sekaligus menginspirasi dalam kebaikan:
1. Padahal sakit kan yaa pasti sakit, kenapa menganggapnya sebagai nikmat?
2. Mencapai kata Ridha, kata Allah teh akan menemukan banyak tantangan dan ujian. Ujian itu pasti ada, dalam rupa nya yang mungkin tidak sama antara yang satu dan yang lainnya, pertanyaannya adalah bagaimana cara kita menghadapi ujian tersebut? Cara kita itulah yang akan menjadi amalan kita
3. Masih banyak lagi pembelajaran yang saya dapatkan dari kisah yang beliau tulis, dari bagaimana beliau membagikan kisah sakitnya. Saya akan tuliskan kembali catatan ini dalam bab terpisah insyaAllah.

Beliau tetap hidup meski kini sudah tiada, hidup dengan tulisan-tulisan yang baiknya dan insyaAllah mendapatkan limpahan pahala darinya. Kata-kata yang baik adalah shodaqoh, catatan yang membuat orang yang membacanya ingat kepada Allah dan mengajak untuk taat serta Ridha pada keputusan Allah maka kebaikan terlimpah curah baginya insyaAllah, bahkan meski penulisnya tlah tiada.

Salah satu kisah ini mengajarkan saya, suatu saat saya pun akan pergi, saya pasti akan meninggal. Semoga siapapun yang membaca catatan yang saya tulis baik di blog, media sosial bahkan buku catatan harian saya berkenan mendoakan saya tersebab semua yang saya catat disana. Semoga setiap yang tertulis menjadi pengingat untuk semakin dekat dan Ridha kepadaNya.

Balananjeur, Jum'at, 2 Juni 2023

Aku dan Buku