Sabtu, 30 April 2022

Takut

Saya senang melihat anak-anak mandiri bahkan berusaha menyiapkan kemandirian mereka. Bersedia menata hati saat mereka benar-benar merengkuh kemandiriannya.

Namun tahukah anda, sahabat, apa yang saya rindukan dan takutkan? Apa yang kadang membuat saya menangis? Salah satunya adalah... Hmm saya rindu memberikan mereka kasih sayang serta takut mereka tidak lagi membutuhkan kasih sayang dari saya. Dan saya menangis karena merasa belum cukup baik dalam memberikan kasih sayang.

Lalu kenapa saya menuliskan dan membaginya pada anda? Saya dan juga anda memiliki ibu yang sangat mungkin juga merasakan hal yang sama..

Lalu untuk yang sudah berkeluarga, anda dan saya memiliki suami yang juga memiliki ibu yang rindu akan hal yang sama.

Balananjeur, Ahad, 1 Mei 2022

Ngored yang Berbeda

Tiada lagi tempat pertolongan
Kecuali amal dan perbuatan
Semasa hidup membentang zaman
Ridha ilahi yang didambakan
Sebesar dzarrahpun diperhitungkan
Kebaikan yang tlah kita amalkan
Sebesar dzarrahpun diperhitungkan, keburukan yang tlah kita lakukan
(Saat Ajal Menjelang, Snada)

Sesi 'ngored' dan beres-beres pekarangan kali ini agak berbeda karena masih dalam kondisi kesehatannya masih belum stabil, sejak semalam sakitnya semakin luar biasa. Luar biasa teh artinya diluar kebiasaan. Saya bilang pada kakang kalau baru kali ini sakitnya seperti itu lalu beliau bertanya apa yang bisa beliau bantu. 

Saya jawab cukup dengarkan kalimat demi kalimat yang akan saya ucapkan lalu bertanyalah saat saya tiba-tiba terdiam. Saya katakan padanya untuk menemani saya mengkhatamkan juz 15 yang sedang saya baca, lalu pijit ringan punggung saya saat saya membaca. Tidak ada posisi yang membuat saya merasa nyaman jadi cukup temani saya sampai saya merasa baikan dan bisa bernafas dengan teratur, saya ingin ditemani dan tidak ingin terjaga sendirian saat itu. Izinkan saya untuk menulis saat saya ingin menulis dan tetaplah temani saya sebentar lalu bertanyalah bagaimana perkembangan kabar saya. Saya meminta padanya untuk tidak membiarkan saya tertidur sebelum kondisi saya membaik, saya ingin terjaga dan menghitung detik untuk mensyukuri setiap nikmat sakit itu datang. Saya tidak akan menangis namun jangan meminta saya melakukan sesuatu yang tidak ingin saya lakukan semisal.. dirawat di RS, saya ingin berkumpul bersama anak-anak dan memasakkan makanan untuk mereka, membuat brownies dan rendang bersama teteh Aufa dan De Olin lalu membereskan rumah dan seluruh isinya juga pekarangan keesokan harinya.

MasyaAllah episode ngored kali ini terasa sangat luar biasa karena saya harus sering mengambil jeda demi membereskan kegiatan itu. Saya senang melakukannya karena itu saya tetap melakukannya jadi meski mungkin saja istirahat lebih baik tapi saya menyukai kegiatan itu dan merasa lebih sehat setelahnya. 

MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat, Allah kurangi sakit dan berikan kesempatan untuk melakukan sesuatu meski sedikit. 

MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal.

#jurnalsyukurdefa
Ahad, 1 Mei 2022

Kenalan Lagi, Yuk!

Sebagian di media ini mengenal saya secara langsung; tahu, pernah ngobrol, pernah ketemu atau bahkan sering interaksi. Tahu juga bagaimana keseharian bahkan hal-hal buruk tentang saya.

Namun izinkan saya berkenalan dengan anda, sahabat yang belum pernah bertatap dan berjabat tangan secara langsung 🤗

Nama saya Defa S Hidayat, Defa itu singkatan dari Dede Fatimah, S nya Shalihah dan Hidayat adalah nama ayah saya. Saya menggunakan nama Defa sejak kelas 1 SMA akhir tahun 90 an awalnya buat nama pena tapi kemudian teman-teman lebih mengenal nama ini dibanding Dede. Kalaupun mengenal Dede pasti manggilnya panjang, Dede Fatimah Shalihah, jadi bukan Dede nya 🤭 jadilah untuk menghemat waktu memanggil saya membiarkan teman-teman memanggil saya Defa.

Saya istri kang @wawanridwan75 dan sering mengatakan padanya bahwa saya memintanya untuk tidak melihat wanita lain untuk dijadikan istri kedua, ketiga ataupun keempat selama saya masih hidup sebagai istrinya. Oh No, jangan katakan saya tidak taat syariat karena kalimat itu cukup menyakitkan. Memilih untuk tidak dipoligami bukan berarti tidak taat syariat, bukan? Yang tidak taat syariat mah menikah tapi mendzolimi. Itu sih hanya pemikiran saya.

Saya ibu dari 4 anak, tiga diantaranya sudah remaja dan yang paling kecil sudah mulai abg. 

Kalau sedang ngdate berdua dengan kang @wawanridwan75 saya merasa masih muda 🤭 namun saat mulai berkumpul bersama anak-anak baru deh saya sadar kalau usia saya sudah beranjak tua.

Saya senang ngobrolin pemikiran (ngobrolin diri sendiri juga kayaknya 😅), nulis dan baca. Namun diantara semua itu saya sangat senang saat berkumpul bersama anak-anak, saya senang saat anak pulang ke rumah lalu saya bisa menyiapkan kebutuhan mereka. Itu hal yang membahagiakan bagi saya.

Saya juga senang saat ngobrol dengan anak-anak, baik sebagai pendengar atau ikut asyik berbagi cerita, itu sangat membahagiakan.

Saya senang menyapa dan berkenalan, cenderung sksd alias so' kenal so' dekat. Hidup ini hanya sebentar, saya hanya ingin bersegera melakukan sesuatu yang masih bisa saya lakukan karena kalau nyawa sudah ditenggorokanmah nggak bisa nyapa lagi, nggak bisa sksd lagi sedangkan saya meyakini bahwa menyapa dan mengucapkan kalimat yang baik adalah shodaqoh. Saya tidak ingin menyesal..

Saya senang saat disapa, dan saya berpikir boleh jadi orang lain pun senang saat disapa. Semoga Allah bahagiakan hati mereka melalui lisan atau jemari ini, itu juga harapan saya.

Balananjeur, Ahad, 1 Mei 2022

Riweuh oh Riweuh

Sampai hari ini masih bingung kalau lihat keriweuhan teh. Selama ini saya melakukan pekerjaan rumah sendirian, kalau mau tasyakuran pun biasa melakukan sendiri. Bukan tidak percaya dengan orang lain tapi untuk menjaga agar otak saya tetap waras..

(Iyalah .. tasyakuran nya juga kecil-kecilan )

Eh apa hubungannya Kitu? 
1. Saya orang yang tidak suka diatur atau diperintah-perintah.
2. Saya mengerjakan sesuatu setenang mungkin dengan harapan mendapat hasil maksimal, lisan tetap terjaga, otak dan hati juga tetap terjaga 
3. Saya tidak nyaman melihat keriweuhan di rumah, kelihatannya malah bikin cape apalagi jika sampai membuat orang lain kena dampaknya. 
4. Boleh jadi sifat saya ini bikin orang lain nggak nyaman jadi daripada terjadi konflik lebih baik lakukan sendiri kecuali untuk skala yang lebih besar misal nanti kalau ada acara khitbahan atau walimahan mungkin 😅. 

Eh itu teh poin apaan? Ini lagi nulis apaan 🤭🤔

Sudah masak untuk hari raya? Sudah. Alhamdulillah kali ini masaknya berdua bersama anak gadis. 
Sudah bikin kue? Alhamdulillah sudah, itupun masak bersama anak gadis.

Karena kita sama-sama tidak nyaman dengan keriweuhan dan senang melakukan sesuatu sambil tertawa dan tersenyum lalu tidak lelah setelahnya, Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat .. PR hari raya sudah selesai.

#serbaserbiRamadhan1443H
#catatandefa

Wait, maksudnya menjaga kewarasannya dimana?
Hee..

Terus.. maksud tulisan ini apa? Just #writingforhealingandsharing 😅 yaa, ini untuk healing gegara suatu sebab

Balananjeur, Ahad, 1 Mei 2022

30 Ramadhan 1443 Hijriyah

1.16, ini sahur terakhir di Ramadhan kali ini. Ada yang terasa berbeda, oh tentu saja sangat berbeda karena ada hati yang terasa nyelekit tak nyaman saat bangun dan menyadari setelah hari esok Ramadhan tlah pergi. Tahukah anda bagaimana sakitnya kehilangan? Ya, seperti itulah rasanya. Bahkan saat ia masih dalam dekapan namun rindunya menyelusup erat dan menyesakkan.

Terasa beda saja di bulan Ramadhan. Tilawah dan sujud yang terasa berbeda, khidmat yang terasa berbeda bahkan tidur atau menulispun terasa berbeda. Kenapa? Karena ini Ramadhan, bulan yang lebih baik dari 1000 bulan. Bulan penuh Rahmat dan berkah Allah. 

Rutinitas terasa berbeda. Ya, semua terasa berbeda. Bahkan meski kondisi tubuh tetap dalam mode lebih sering down nya namun tetap tak membuat down semangat menikmati Ramadhan insyaAllah. 
Oh ya, saya memiliki target sendiri selama bulan Ramadhan salah satunya saya minta pada Allah agar diberi kekuatan untuk tidak absen masak sahur dan berbuka untuk kakang dan anak-anak. Ya, banyak hal yang terkendala bagi saya tapi saya ingin memasak untuk mereka terutama di bulan ini. 

Ada waktu dimana saya sakit dan kesulitan untuk melakukan pekerjaan seringan apapun lalu Allah berikan kekuatan untuk tetap memasak dan membereskan semua pekerjaan rumah. MasyaAllah itu semua anugerah yang besar bagi saya. Saya hanya ingin menyiapkan makanan yang baik untuk membantu mereka melaksanakan amaliyah yaumiyah mereka dengan penuh semangat. Saya hanya ingi memasakkan makanan dengan rasa senang meski saat itu Allah uji saya dengan sakit.Saya hanya ingin tangan ini berarti meski sedikit yang bisa dilakukan.. Semoga Allah catat sebagai ladang ibadah yang diridhaiNya.

2.28 saya menunggu detik berikutnya untuk menumis sayuran dan membuat gorengan tempe kesukaan semuanya. Ada juga makanan yang menyatukan kami, itu adalah gorengan tempe. insyaAllah gorengan tempe menjadi menu spesial di bulan ini. Menu spesial yang membantu energi kami untuk ruku' dan sujud serta fastabiqul Khoirot semampu dan semaksimal yang bisa kami lakukan, insyaAllah.

Sahabat Fillah, ini #odopramadandefa1443 #hariketigapuluh saya, ODOP Ramadan terakhir di tahun ini. Mohon maaf lahir dan batin atas tulisan yang kurang berkenan bagi anda 🙏

Balananjeur, Ahad, 1/5/2022

29 Ramadhan 1443 Hijriyah

"bingung ya teh, ini teh mau masak apa buat sahur." Komentar seseibu yang berdiri tepat disamping saat saya belanja pindang ikan bandeng siang itu di pasar Pagerageung.

"Terutama buat anak yang paling kecil, teh. Agar tetap bangun buat sahur."

Ya, memang seperti itulah kenyataannya. Namun MasyaAllah, sungguh maha baik Allah selalu saja ada cara untuk tetap membuat anak-anak menikmati makan sahurnya. Meski terlihat masih mengantuk, meski dengan menu seadanya, dan meski-meski yang lain, Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat, sungguh Maha Baik Allah yang telah membuat mereka terbangun dan menikmati hidangan sahur tanpa mengeluhkan menu.

Ya, memang suka bingung, "kira-kira masak apa yaa yang bakalan disukai anak-anak?" Yang penting anak-anak suka, ibu mah insyaAllah ngikut aja mau makan apapun. Tapi daripada kebanyakan mikir sampai merenda kebingungan mah lebih baik masak aja dengan hati yang senang. 

Mau masak apapun asal saat masak hati kita bahagia, diiringi kalimat thayyibah dan penuh suka cita, jaga keikhlasan saat masak, insyaAllah akan menjadi makanan istimewa. Tempe atau tahu goreng yang istimewa, goreng ikan asin atau sambal tomat yang istimewa, pokoknya apapun itu rasanya jadi sangat enak, makanan yang istimewa.

Siang kemarin beli asin cumi dari pasar Pagerageung, anak-anak menyukai ikan asin cumi yang digoreng kering. Qodarullah ketinggalan di rumah Emak.. oh iya, kemarin kami berbuka puasa di rumah Emak dengan menu yang saya masak di rumah Emak. MasyaAllah Alhamdulillah tunai agenda bukber di rumah Emak dan juga mamah. Well, setelah anak-anak besar mah bukan hal mudah ngajak mereka berbuka apalagi sahur di luar teh. Mereka lebih suka berbuka puasa di rumah, berkumpul dan melingkar di atas karpet di ruang tengah sambil balakecrakan dan ngobrolin banyak hal. Bukan hal mudah ngrayu mereka buat makan di luar saat mereka lebih nyaman di rumah. Jadi, bagi saya itu pencapaian yang besar saat mereka bisa diajak kerjasama untuk berbuka di rumah nenek-neneknya sekalipun.

Ya, ini pun terkait kebiasaan ..

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluhsembilan
Balananjeur, Sabtu, 30 April 2022

Kamis, 28 April 2022

Day 118


Dari pagi sampai siang kemarin di kost an Aa, ibu masih sering khawatir aja kabar kost an bujang yang mau ditinggal mudik. Khawatir ada hal-hal yang terlewat misal colokan listrik yang belum dilepas atau mungkin jemuran yang belum diangkat. Kalau masalah sudah dikunci atau belum mah yakin pisan sudah dikunci soalnya dia paling hati-hati dalam urusan kunci kamar.

Sampai disana langsung lihat jemuran, ternyata memang ada dua stel pakaian yang belum diangkat dari jemuran. MasyaAllah pantas saja feeling-nya kesana.

Lanjut masuk kamar lihat peralatan makan sudah bersih, magiccom juga sudah dibersihkan seperti yang dikabarkan Aa. Buku-buku tersusun rapi, pakaian juga terlipat rapi di rak nya. Tak banyak barang ataupun pakaian di kost an Aa. Lebih banyak buku nya, hahaha inimah sesuai pesan ummi :D

Ambil laptop dan chargernya, disapu dan di pel dulu, cabut colokan listrik lanjut kunci dan gembok.

Sebelum ke kost an Aa teh mampir dulu di factory outlet nya @3secondfamilystore_tasikmalaya Tasikmalaya yang terletak di jl KHZ Mustofa. Ngadem dulu sambil nyari baju buat duo bujang.

Tempatnya enakeun pisan, banyak tempat duduknya dan empuk pula. MasyaAllah recommended Weh buat yang senang belanja, senang belanja tapi gampang lelah atau buat yang nggak suka belanja seperti saya cukuplah buat lihat-lihatnya sambil duduk 😅

Musholla dan toilet nya juga bersih dan rapi, pokoknya Wellcome pembeli pisan Weh. Maksudnya ramah buat pengunjung..

Jangan tanya harga yaa da Ari harga mah sesuai kualitas. 

Hmm terus apa lagi ya? Hanya satu kurangnya kayaknya mah, nggak ada book corner nya 🤭 atau saya yang kurang tahu. oalaaah ini teh mau belanja baju atau baca buku 🤭 

'alaa kulli haal keseluruhan tempatnya enakeun pisan trus pelayannya juga ramah-ramah, pak satpam, tukang parkir sama kasir juga ramah-ramah insyaAllah. Bagi saya keramahan adalah nomor pertama saat bermuamalah, isi saku tetap yang utama 😅

Oh ya, sebagai informasi tambahan, lagi banyak diskon lho .. hee.. ibu-ibu mah tetap berbinar lihat diskon teh. Bisa dapat sesuatu yang kualitasnya baik dengan harga diskon teh suatu prestasi buat ibu mah nya 😍

#catatandefa 
Tasikmalaya, Kamis, 28 April 2022

H-82

Lanjutan catatan sebelumnya..

Di rumah kontrakan kedua inilah lahir Umar, Umar kecil yang lahir dengan BB 3500 gram dan panjang 49 cm disambut gembira oleh Aa Quthb yang waktu itu baru berusia 2 tahun lebih 1 bulan. Sebagai informasi, Aa Quthb lahir tanggal 7 April 2003 dan Umar lahir 9 Mei 2005.

Hmm.. hari ini fokus nulis apa dulu ya? Kelahiran anak atau kontrakan? Well, sepertinya kontrakan dulu deh biar runut. Setidaknya ada sebagian catatan yang runut diantaranya catatan ini 🤭.

Masih tentang kontrakan kedua. Dikontrakkan ini kami membimbing kelas 5 dan 6 MI untuk les baca tulis Al Qur'an, matematika, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Oh iya bimbingan belajar secara keseluruhan juga.

Hari itu hari-hari yang luar biasa. Sering tidak ada beras apalagi uang, saat tak ada uang teh mulai terasa sedih karena sudah ada anak yang nangis minta jajan.

Bersambung ..

Balananjeur, Selasa,5 April 2022

28 Ramadhan 1443 Hijriyah

Jam 1 lebih 16 menit, mari kita lihat bagaimana tubuh membentuk kebiasaannya. Ternyata cukup 2 hari saja untuk membentuk kebiasaan baru terutama bangun, 2 hari bangun pada jam yang sama secara berturut-turut maka terbentuklah ritme tubuh yang sama. Sekuat apapun berusaha untuk tidak bangun namun tetap saja tubuh terbangun dengan izin Allah. Bahkan meski mata masih mengantuk tapi otak sudah terjaga. Nah daripada ngahuleng bin ngalamun, lebih baik ambil wudu lalu kerjakan apa yang bisa menjadi ladang kebaikan!

Membentuk kebiasaan lalu menjadi kebiasaan, lagi-lagi saya teringat kalimat ini. Katanya sangat sulit membentuk kebiasaan baru saat tubuh kita sudah terbentuk dengan kebiasaan lama, misal terbiasa bermuka masam sulit jadi bermuka cerah, terbiasa bicara kasar maka sulit baginya bicara lembut, hmm benarkah? Mungkin memang benar tapi kalau dalam diri kita ada tekad untuk berubah menjadi lebih baik dan kita jujur dalam tekad itu maka insyaAllah kita bisa membentuk kebiasaan baru. 

Buang jauh dulu ego dan rasa malu dengerin komentar orang, "ayeunamah asa janten beda." Yang lebih penting jadi beda nya ke arah yang baik, kalau perubahannya ke arah yang buruk maka penting banget buat baper lalu jadikan sarana untuk memperbaiki diri. Hey, ada kalanya kita butuh dengerin komentar orang tentang kita untuk dijadikan sarana evaluasi diri. Tak jarang komentar orang menjadi cermin paling jujur.

"Ah yang penting jadi diri sendiri aja!" Ya, benar sekali, jadilah diri sendiri namun bukan diri sendiri yang apa adanya alias tak ada perubahan ke arah yang lebih baik setiap harinya. Jadi diri sendiri itu haruslah dalam versi terbaik dan semakin baik setiap harinya karena seorang muslim itu akan berusaha untuk menjadi pribadi yang semakin baik setiap harinya. Hari ini lebih baik dari hari kemarin, itu prinsipnya. 

"Jadi diri sendiri aja!" Apa yang bisa kita banggakan dari diri kita saat kita yakin mengucapkan ini? Adakah kita yakin Allah suka dengan amalan kita? 

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluhdelapan
Balananjeur, Jum'at, 29 April 2022

27 Ramadhan 1443 Hijriyah

Rabu, 26 Ramadhan 1443 H atau bertepatan dengan tanggal 27 April 2022 M seorang kerabat meninggal.
Apa yang tertinggal dari kabar duka? Duka kehilangan serta slide ingatan kah? Ya, diantaranya. Lalu ibrah bahwa kita pun hanya sedang menunggu waktu. Menunggu giliran, bahwa kita pun akan bertemu saat perpisahan dengan dunia menuju alam baru.

Alam baru? Ya, alam dimana kita mempertanggungjawabkan semua yang tlah kita lakukan semasa hidup kita; niat kita, amal kita, semua tentang amal kita bahkan seberat biji dzarrahpun akan diperhitungkan.

Alam barzakh,Padang Mahsyar lalu kemudian akhirat yang kelak menjadi tempat kembali kita yang sebenarnya. 

Apa kabar kita hari ini?Ah ya,ini pertanyaan yang saya ajukan pada diri saya sendiri. Sekian waktu perjumpaan dengan Ramadhan,apa saja yang sudah dilakukan? Rasanya kok nyelekit pisan mengingat sebentar lagi Ramadhan usai, berlalu meninggalkan. Bulan dimana limpahan Rahmat, berkah dan ampunan Allah siapkan dibulan ini akan segera berlalu meninggalkan kita. Dimanfaatkan sebaik-baiknya kah? Atau, bagaimana jika berlalu begitu saja tanpa meninggalkan jejak kebaikan yang Allah Ridhai? 

Ramadhan akan segera pergi, jatah usia pun entah sampai kapan. Seperti halnya Ramadhan yang berlalu, kelak jasad kita pun akan berlalu, lalu apa saja yang kita lakukan sepanjang kehidupan kita? Sepanjang Ramadhan kita ngapain aja? 

Jatah usia semakin berkurang sebagaimana waktu perpisahan dengan Ramadhan semakin mendekat, apa yang kelak akan kita sampaikan pada Rabb kita tentang usia kita dihabiskan untuk apa saja? 

Hari ini tanggal 27 Ramadhan 1443 bertepatan dengan tanggal 28 April 2022. Saya melihat seseorang yang beberapa hari yang lalu Allah berikan berlimpah materi lalu dalam hitungan waktu Allah ambil kembali semuanya, " Tak ada yang tersisa kecuali cicilan hutang yang harus kami bayar sedangkan kami tidak tahu darimana mendapatkan uang untuk mencicilnya."
Semoga Allah memudahkan urusan beliau. Sungguh sangat mudah bagi Allah membalikkan keadaan, akan selalu ada caraNya hingga kita berucap, "Qodarullah 'alaa kulli syaiin" Inilah dunia yang sementara, tak ada yang abadi disini. Tak ada yang abadi.

#odopramadandefa1443 
Kamis,28042022

Selasa, 26 April 2022

Olimpiade Teteh

Kurang dari 10 menit sebelum acara berakhir baru bisa masuk link CBT, ini cerita olim hari Sabtu kemarin. 

Sudah mulai paniklah nak gadis lihat jam terus bergulir sedangkan jaringan internet tidak mau connect juga. Setiap kali masuk link loadingnya super lama. Coba pakai chrome lalu mesin pencari lain namun tetap saja.

"Nggak usah aja ya Mi." Dia tetap berbicara dengan nada tenang, seolah tak ada kepanikan disana namun saya yakin ada yang berdebar khawatir dihatinya. Saat seperti itulah dimana saya harus jauh lebih tenang dari biasanya, dia butuh kekuatan dari ketenangan ibunya.

"Coba lagi ya Nak!" Saya tidak ingin dia menyesal karena berbalik saat ia masih bisa maju.

Well, saya ingin memberinya banyak pengalaman. Pengalaman baik tentang perjuangan. Bahwa berjuang itu memang berat, itu benar. Dan yang berat saat itu adalah menghadapi kepanikannya sendiri dengan tetap berjuang hingga titik yang membuatnya harus benar-benar berhenti.

Tentu saja ada saat dimana dia harus berbalik dan menepi meski dia bisa berlari ke depan, namun untuk hal yang satu ini saya meyakini berbalik akan membuatnya sedih dikemudian hari dan saya tidak mau dia bersedih.

"Komunikasikan dengan panitia, Nak! Katakan tentang kendalanya!" Dia pun mengetikkan pesan menyampaikan kendala masuk link CBT dan mengirimkannya pada panitia. Panitia pun mengirimkan link baru dan klik.. MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat, Alhamdulillah berhasil masuk bertepatan dengan internet yang mulai berjalan normal.

Kurang dari 10 menit dari 40 an menit waktu yang diberikan, tentu bukan hal mudah baginya namun sekali lagi saya tidak ingin membantunya menyiapkan sesal. Banyak hal kecil yang bisa dengan mudah dilupakan namun tetap berpengaruh pada sikap dikemudian hari. Saya sering katakan padanya dan pada saudara-saudaranya, "saat kamu sudah berada di garis perjuangan, janganlah berbalik mundur ke belakang! Berjuanglah hingga batas, dimanakah batasan itu? Saat Allah kedua kakimu masuk melangkah menuju syurga Allah. Jangan menyerah! Namun saat engkau lelah, pulanglah dulu dan menepilah sejenak! Akan ummi sertakan pelukan dan limpahan doa selalu, lalu kembalilah menempa langkah. Berjuanglah, ini cinta ummi untuk kalian!"

Balananjeur, Sabtu, 23 April 2022

Day 117

Pada titik ini saya semakin menyadari, sesuatu yang kita inginkan belum tentu dalam pandangan Allah baik untuk kita.

"Ya Allah, berkahilah kami dengan semua yang terbaik menurut Engkau!" lalu saat makar para pembuat makar menyajikan kisahnya kemudian saat itu saya menangis karenanya, saya kembali tersadarkan saat mengingat pinta padaNya, bukan meminta yang di inginkan tapi yang terbaik menurutNya, "astaghfirullohal 'adziim." tangispun menderas.

Wallohu khoirul maakirin..
Dan sangat menyakitkan do'a-do'a yang tertambat dari jiwa-jiwa yang di zalimi...

Allah maha tahu semua yang terbaik untuk kita.

Alhamdulillah 'alaa kulli haal, kisah di coret dari list memiliki hikmah yang luar biasa. Semoga semua yang terlibat dalam makar dihari itu segera menyadari untuk bersegera bertaubat kepada Allah, ah hoyongnamah nyuhunkeun kedah minta maaf secara terbuka, tapi... Kisahmu lembaga penyelenggara pemilihan umum, semoga segera usai dengan baik.

semua ini hanya sementara... Kelak, kita semua akan kembali menjadi tanah.

Balananjeur mulai gelap, duka pemilu kali ini sangat terasa..hmm saur sulung mah duka Nasional. Saya sedang ingin menulis disini...

Catatan lama, tanggal 27 April 2019. Ditulis ulang hari ini di Balananjeur, Rabu, 27 April 2022

Day 116


Balananjeur, Selasa, 26 April 2022

Day 115

Engkau tahu apa yang sedang berkecamuk dihatiku yang kunamakan sebagai rinduku sore ini?
Ah, engkau selalu tahu tanpa perlu kujelaskan 

Ya...engkau benar, aku terusik dengan rindu yang kembali menyapa 
Rindu...desiran angin yang menerpa ranting dan dedaunan
Cericit burung, suara tongeret, bisik rumput, dan...ah, suara apa itu?
Suara alam yang riang ...hanya riang dengan suara alam..

Aku rindu..
Berjalan berdua bersamamu dijalan setapak yang terjal itu,
Diantara ranting pepohonan,
Pacet yang menempel di area kulit yang terbuka,
Wangi tanah dan bunga liar

Aku rindu...
Naik diantara terjalnya bebukitan
Kemudian turun ke lembah hijau untuk kemudian naik, berbelok dan berjalan lurus itu..

Aku rindu,
Menghirup aroma alam yang segar
Menutup mata dan melafalkan hafalan Al Qur'anku denganmu yang terdiam menyimakku dengan tenang
Ditemani suara tasbih pepohonan, daun dan rumput serta ranting ...

Ah, aku rindu..

#cakrabuana

Balananjeur, Senin, 25 April 2022


Day 114

Ada saat dimana kita khilaf,
Salah bersikap,
Salah berucap,
Salah menulis,
Salah...mengukir sejarah..

Ada,
Ada saatnya.

Lalu Allah tutupi kesalahan kita
Meski lagi dan lagi kita melakukan khilaf yang sama
Dan Allah terus tutupi kesalahan kita
Memberi kita waktu untuk berbenah
Memaafkan kesalahan kita
Meski semua manusia lebih suka memberi caci atas setiap salah yang terlihat

Maha baiknya Allah... Tapi kita juga lebih sering mendustakanNya.

Ah, kita...
Makhluk lemah yang tak luput dari dosa
Tapi lebih senang membuka aib sesama dibanding mengevaluasi diri

Aduhai diriku... 
Segeralah berbenah !
Usiamu ...entah kapan berakhir untuk segera kembali padaNya.

Janganlah sesal menjadi akhir yang memilukan,
Sedang waktu berbenah tak mungkin kembali..

Balananjeur, Ahad, 24 April 2022

Day 113

Kenapa seseorang tetap dalam perbuatan buruk? Karena ada temannya, yang membenarkan perbuatannya, yang mengaminkan saja perbuatannya serta tertawa bersamanya.

Kenapa seseorang tetap berkata buruk? Karena ada yang setia mendengarkan tanpa mengingatkan.

Balananjeur, Sabtu, 23 April 2022

Day 112

Aisyah radhiyallahu ‘anha mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
.

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
.

“Ruh-ruh itu (seperti) pasukan yang mengelompok, maka ruh-ruh yang saling kenal akan menjadi akrab, adapun ruh-ruh yang tidak saling kenal akan menjadi saling tidak cocok.”

Balananjeur, Jum'at, 22 April 2022

Day 111

Seringkali kita berjalan jauh demi untuk mencari sesuatu yang menurut kita bisa membahagiakan kita
Membuat banyak list yang kita rasa bisa menjadi sumber-sumber kebahagiaan kita
Dan.... Kita pura-pura lupa, atau lupa dan bahkan mungkin enggan mendekat kepada DIA sang pemberi kebahagiaan

Bahagia itu tempatnya bukan disana
Tapi pada hati yang bersyukur..

Ingin bahagia? Bersyukurlah !!!

Balananjeur, Kamis, 21 April 2022

Day 110

Sering baca tulisan Ade Armando dan istrinya sekitar tahun 2000 an. Waktu itu sering nulis di majalah Ummi. Tapi makin kesini setiap baca tulisannya bawaannya negatif terus.

Vibesnya negatif terutama kepada Ummat Islam. Ya udah tinggalin aja, nggak pernah baca lagi tulisannya. Sekedar tahu, "ada orang yang senangnya nyinyiri agamanya dan saudara-saudara seagamanya." 

Sebel? Tentu saja. Ini bentuk kecintaan saya pada agama dan saudara-saudara saya yang dagingnya dikuliti orang itu.

Balananjeur, Rabu, 20 April 2022

Day 109

Saya pernah takut, saya takut salah lalu membawa orang lain pada rasa sakit yang lama..
Saya pernah takut, saya takut salah melihat hingga karena kesalahan saya banyak orang yang terluka karenanya
Saya takut ...saya takut jadi bagian dari kesalahan

Tapi, saya tetap ingin berbuat
Karena saya juga takut, saya takut pada diam yang membawa keburukan yang jauh lebih besar
Sungguh, di sisi Allah lah segala kebaikan dan hanya kepadaNya kita meminta kebaikan

Kita tidak tahu esok akan seperti apa
Tapi, kita sudah merasakan seperti apa hari ini.
Jika di dada kita tak ada rasa sakit, lalu apa yang sebenarnya ada di dada kita? Apa yang tersisa di dada kita? 

Balananjeur, Selasa, 19 April 2022

Day 108

Beberapa hari ini saya menjadi Dede yang agak sensitif, perihal anak memang sering membuat ibu lebih sensitif. Orang-orang disekitar saya, terutama sebagian saudara saya terkena imbasnya. Saya mulai menyampaikan ketaksukaan akan sesuatu jauh lebih intens dibanding sebelumnya, sesuatu yang awalnya saya tentang namun kini saya lakukan.

Ada luka di hati yang belum saya balut. Oh wait, ini luka yang awalnya saya abaikan namun kemudian justru membuat hati nyelekit lebih dari sebelumnya.

Seharusnya hari itu saya marah dan katakan bahwa saya marah bukannya sebaliknya. Setiap perubahan emosi itu harusnya diakui bukan diabaikan apalagi sampai mengatakan, 'i am ok' padahal sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Mengakui justru mempercepat pemulihan segala emosi negatif yang muncul namun saya justru melakukan sebaliknya, saya memaafkan tanpa merelease terlebih dahulu emosi yang ada dan akhirnya ingatan itu kembali muncul dan jadilah si sensitif menjadi aroma yang menyengat. Hmm bukan tak mungkin kalau sekarang saya jadi Dede yang nyebelin. But, it's ok, seseorang akan berjumpa fase nyebelin nya, bukan? Itu artinya saya normal 🤭

Apa sih masalahnya? 

Balananjeur, Senin, 18 April 2022

Day 107

Kang @wawanridwan75 bertanya, "bahkan saat ada saudara ummi yang membuat ummi menangis sebelum drama penjemputan teteh pun ummi tuliskan. Boleh Abi tahu alasannya?"lelaki ini selalu memiliki prasangka yang baik pada istrinya termasuk saat menulis.

"Abi sudah baca keseluruhan catatannya?" Saya balik bertanya.

"Belum utuh karena ummi baru menuliskan sebagian." Jawabnya. Oh iya, saya lupa kalau catatannya baru sebagiannya.

"Abi ingin tahu alasannya, kan? Apakah menurut Abi Ummi sudah memaafkannya?" Saya kembali bertanya.

"Ceritakanlah dan Abi akan mendengarkan!" MasyaAllah saya selalu suka kalimatnya ini 🥰

"Kelak, Abi akan memahami maksud ummi. Namun menuliskan bukan berarti tidak memaafkan, saat lisan ummi mengatakan bahwa ummi memaafkan itu artinya ummi sudah memaafkan. Namun ummi menuliskan untuk suatu maksud, semoga benar menjadi ibrah dan bukan sebagai ghibah. !"

Saya memang sering nulis suka-suka, tapi insyaAllah dengan maksud dan pertimbangan. 

Nulis untuk apa? 

Menulis untuk tetap 'hidup'.

Balananjeur, Ahad, 17 April 2022

Day 106

Ngobrol sama anak-anaknya kang @wawanridwan75 paling nyambung itu kalau sudah ngobrolin sejarah atau hal-hal yang berhubungan dengan Dien. 

Tapi ada juga hal-hal yang hanya bisa dibahas dengan masing-masing dari mereka, misal kalau ngobrolin politik mah sama Aa. Ngobrolin dunia arsitektur sama adik Umar, ngobrolin dunia perempuan sama teteh dan de Olin. semua memiliki passionnya sendiri-sendiri.

Mereka kini sudah besar, saya menjadi ibu yang sangat berbahagia hanya dengan melihat keakraban mereka saat mereka ngobrolin sesuatu semisal ngobrolin pensil warna. Well, satu hal yang bisa menyatukan mereka (Aa dan adik) adalah keduanya bermain dengan sketchbook dan pensil warna meski pola gambar yang berbeda

Aa menggambar hmm naon naminateh nya, ilustrasi gitu. Alhamdulillah biidznillah kemampuan menggambarnya membantu biaya kuliahnya 😁

Adik Umar menggambar... Nya eta tea, bangunan dll. Hal-hal yang ummi mah hanya tahu nya bab skala na Weh 🤭

Teteh tidak suka menggambar, well itumah ummi dan Abi pisan Weh nya 😅

De Olin teknik menggambarnya persis Aa Quthb.

De Olin pernah becanda, "Ummi dan Abi tidak suka menggambar, benarkah Aa Quthb, Aa Umar dan de Olin anak-anak ummi? Kami suka menggambar."

Sejarah, satu hal yang bisa menyatukan kami semua. Buku, ini juga satu dari sekian hal yang bisa membuat kami terhubung dalam obrolan. Hmm minimal obrolan kecil , "boleh ummi pinjam bukunya?" Hahaha... Sekarang mah giliran Aa yang mulai seneng beli buku sendiri dan ummi giliran minjem. MasyaAllah waktu bergulir cepat rupanya..

Balananjeur, Sabtu, 16 April 2022

Day 105

Orang yang pertama memasukkan kemusyrikan kepada bangsa Arab dan mengajak mereka menyembah berhala adalah Amr bin luhayyi bin qam'ah, nenek moyang Bani khuza'ah.

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad bin Ibrahim Ibnul Harits at Tamimi: shalih as Saman menceritakan kepadanya bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda kepada Aktsam bin Jun Al khuza'i, ' wahai Aktsam, aku pernah melihat Amr bin luhayyi bin khandaf ditarik usus-ususnya kedalam neraka. Aku tidak pernah melihat seseorang pun mirip (wajahnya) dengannya kecuali kamu.'
Aktsam lalu berkata, 'apakah kemiripan rupa tersebut akan membahayakan aku yaa Rasulullah?' 
Rasulullah menjawab, 'tidak, sebab kamu mukmin sedangkan dia kafir. Sesungguhnya dia adalah orang yang pertama mengubah agama Ismail ''alaihi salam. Selanjutnya, dia membuat patung-patung, memotong telinga binatang untuk dipersembahkan kepada thagut-thagut, menyembelih binatang untuk tuhan-tuhan mereka, membiarkan unta-unta untuk sesembahan, dan memerintahkan untuk tidak menaiki unta tertentu karena keyakinan kepada bahaya.' "

DR. Muhammad Sa'id Ramadhan Al buthy dalam Sirah Nabawiyah halaman 22.

Balananjeur, Jum'at, 15 April 2022

Day 104

Catatan di hari ke 103 rencana awalnya akan ummi teruskan dalam catatan selanjutnya tapi ummi berubah pikiran. Dengan pertimbangan tertentu ummi cukupkan dulu catatannya dibagian pertama kemarin namun entah untuk kemudian hari, boleh jadi ummi kembali berpandangan bahwa menyimpan catatan itu secara utuh akan jauh lebih baik tapi untuk saat ini ummi cancel dulu rencana melanjutkan kisahnya.

Well, hari ini tentang... Hmm, terasa seperti mimpi dengan kehadiran teteh Aufa di rumah. Aa Quthb juga ada jadi semuanya ngumpul di rumah. Ummi merasa sangat bersemangat baik membersihkan rumah maupun mencuci, memasak dan melakukan semua pekerjaan lainnya. Tak ada rasa berat sedikitpun.

Ummi kini menjadi ibu yang bahagia, Nak. MasyaAllah Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah.

Ternyata membuat seorang ibu bahagia itu cukup mudah ya, Nak! Pulang dan peluk serta berbincang sejenak dengan ibu cukup membantu membahagiakan hati ibu yang merindu.

Balananjeur, Kamis, 14 April 2022

26 Ramadhan 1443 Hijriyah

Sambil nunggu nasi matang tetiba kepikiran bab ghibah sama namimah,dua hal yang menjadi alasan memilih menepi dan nggak banyak ngumpul sama orang lain tapi kok kayaknya tinggal di rumah juga bukan jaminan untuk terhindar dari 2 hal itu.

Takut pisan terjebak ghibahin atau berbuat namimah makanya milih untuk mempersempit ruang gerak saking khawatirnya dengan lisan tak bertulang ini.Eh tapi ternyata peluang buat ngghibah tetap terbuka lebar bagi si jemari apalagi saat hati berisik bilang, "sekali-kali nggak apa-apa lah!" Atau pembenaran, "ini bukan ghibah,ini buat ibrah saja." Atau, "kita sendiri juga pada dighibahin,nggak apa-apa mungkin yaaa kalau sekali-kalimah kita yang ngghibahin." Dan masih banyak rayuan pembenaran yang lain sampai membuat standar sendiri apa itu ghibah dan apa itu namimah.

Auto lihat-lihat lagi semua catatan,khawatir ada catatan yang berpotensi menjadi warisan ghibah atau namimah atau hal-hal yang berpotensi menjadi jariyah keburukan.Berusaha meluruskan niat tapi tidak tahu akhirnya akan seperti apa padahal baik niat maupun akhir sama pentingnya.Niat nulis karena Allah tapi kalau tidak dijaga niatnya maka nulispun jadi kebablasan and then akhirnya apa?Bukannya watawaa shoubilhaqqi watawaa shoubishshobri tapi malah ngajak orang untuk membincangkan keburukan orang lain atau mengajak untuk tahu aib orang.Na'udzubillahi min dzalik.

Ternyata yang harus dibenahi itu bukan hanya yang tampak misal cara berpakaian biar eye catching,eh geuning naha eye catching 🤭 akhlak dan adab yang perlu terus dijaga dan diperbaiki agar semakin baik setiap harinya, catatan sebagaimana ucapan juga perlu dibenahi dan dibersihkan dari hal-hal yang potensi membawa madharatnya lebih besar,nah yang tidak terlihat pun seperti isi hati dan isi kepala,keduanya tetap perlu dibenahi dan terus dijaga agar tidak banyak berulah dan membenarkan perilaku ghibah dan juga namimah.

Berbuat baik itu untuk kita sendiri,kelak akan menjadi hujjah atas diri kita.Beralasan membalas luka dengan cara ngghibahin orang bukan hal yang elok dilakukan seorang muslimah yang berazzam Inna sholaati wanusukii wamahyaaya lillahi Robbil 'aalamiin.

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluhenam

Balananjeur, Rabu, 27042022

25 Ramadhan 1443 Hijriyah

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Harap-harap cemas kalau baca hadits ini teh😭Akhir hidup kita,bagaimana kita memperbaikinya sedangkan saat itumah sudah tidak ada waktu lagi.Saat ruh berpisah dari jasad,apa yang bisa dilakukan?Tidak lagi bisa beramal baik dan berdzikir sebanyak mungkin, tak lagi bisa menjaga atau memperbaiki niat,tak bisa apa-apa.. trus akhir hidup kita saat itu su'ul atau Husnul?Kalau Husnul khatimah,maka beruntunglah namun bagaimana dengan su'ul? Sungguh merugi dan menakutkan.

Sepanjang usia ngapain aja?Usahanya maksimal belum untuk meraih Ridha Allah? Hey Defa,apa saja yang dilakukan semasa hidup?Apa kabar niatnya? 

Berbicara tentang akhir,sekarang kan sudah mendekati penghujung Ramadhan, apa kabar Ramadhan nya? Bagaimana kabar amalan yaumiyah nya? Defa, come on get up!! Hidup tak menunggu kamu sadar,sadarlah secepatnya dan berusahalah lebih maksimal agar Ramadhannya memiliki akhir yang baik bukan hanya berlapar dahaga.

Penghujung Ramadhan,nulis ini kok terasa nyelekit ya.Sedih kan berpisah dengan Ramadhan, entah tahun depan masih berjumpa Ramadan atau tidak..

Ramadhan sudah mendekati ujung, kita tahu ujung hari kita dan kita bisa mempersiapkan dengan lebih sungguh-sungguh agar Husnul di ujung hari itu nanti. Namun untuk ajal, kita tidak pernah tahu penghujung nafas kita kapan berakhirnya, entah itu sedetik atau semenit atau berapa saat kemudian, kita tidak pernah tahu.Untuk hari yang tidak kita tahu kapan itu, harusnyalah kita lebih sigap dan bergegas mempersiapkan diri agar berjumpa Husnul khatimah yang tak sekedar dalam ucapan orang-orang yang kita tinggalkan.

Tak ada yang bisa kita kagumi dari amalan kita sendiri karena kita tidak tahu akhir hidup kita dalam amalan apa?Amalan penghuni syurga atau bukan?Alih-alih sibuk mengagumi diri sendiri yang lebih banyak aibnya namun tertutupi dengan kata 'self love', akan lebih bermanfaat jika disibukkan dengan usaha untuk semakin dekat dengan Allah semaksimal yang bisa dilakukan.Berusaha menggapai Ridha Allah.

Defa,bangun dan berusahalah meraih Ridha Allah!

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluhlima

Balananjeur, Selasa, 26042022

Senin, 25 April 2022

Kehadiran Teteh

Sedang mensyukuri kehadiran teteh @aufa_satiella . Dibuatlah list syukur dalam buku catatan harian, eh tapi kok nggak muat saking banyaknya. 

MasyaAllah, seperti itulah pena menulis syukur, butuh banyak lembar tuk menuliskannya.

Berjauhan, perpisahan, adalah pembelajaran untuk lebih menghargai kebersamaan. Itulah yang saya rasakan sekarang.

Saya share beberapa list nya yaa..

1. Ada yang bantuin waktu masak atau bersih-bersih.. hee.. 
MasyaAllah, saya terbiasa melakukan sendiri dan seringnya tak nyaman kalau ada yang bantuin teh. Tapi ternyata membahagiakan ada yang bantuin teh apalagi dari anak kita sendiri, "ada yang bisa teteh bantu?" Atau, "ini teteh bantu ya!" MasyaAllah kalimat yang 3 tahun lalu familiar itu kembali menyapa. Ya, 3 tahun lalu gadis kecil ini selalu senang bantuin Sampai kemudian ia jauh dan saya mulai terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sendirian.

2. Rumah yang hangat dengan tilawah. Tak ada yang lebih hangat selain rumah yang didalamnya dibacakan ayat-ayat Allah. MasyaAllah hampir setiap ba'da shalat fardhu ada gadis yang melafazkan ayat-ayat Allah dikamarnya.

3. Teman ngobrolin buku dan sejarah. Hmm tadi ngobrolin Abu Sufyan bin Harb dan Abu Sufyan bin Al Harits, ngobrolin Hindun, ngobrolin Wahsyi, ngobrolin banyak hal yang terjadi pada peristiwa Fathu Makkah.

4. Kamar mandi yang selalu bersih dan wangi. 
Biasanya saya bersihin kamar mandi setiap 3 hari. Gadis kecil ini tiap pagi bersihin kamar mandi. MasyaAllah, Pendidikan yang sangat baik terkait kebersihan dari sekolahnya inimah. MasyaAllah hadza min Fadhli Rabbi.

5. Lemari yang selalu rapi. Dia itu senang banget ngrapihin segala sesuatu termasuk lemari pakaian, baik lemari pakaiannya sendiri ataupun lemari pakaian adik juga ayah bundanya.

6. Hey, ada yang bikinin takjil. Menunya oleh-oleh dari pembelajaran disekolahnya.

Banyak banget oleh-oleh ilmunya. Saya pernah bilang, "teteh tahu nggak, sekarang harga minyak meroket lho teh." Saya pikir dia nggak tahu, kesehariannya kan di asrama. But MasyaAllah, tinggal di asrama bukan berarti tidak tahu situasi dan kondisi di luar asrama. Dia tahu banyak hal termasuk harga minyak yang tidak pernah dibelinya, hee... MasyaAllah ini list syukur selanjutnya. 7. Ada teman ngobrol banyak hal kecuali ghibahin orang. Dia paling nggak suka ngobrolin orang lain.

MasyaAllah masih banyak list syukur nya namun disini saya hanya menuliskan ini. Syukur tiada terkira karena teteh mendapat bimbingan yang baik dari Ustadzah-ustadzah yang MasyaAllah membuat saya melafal syukur hingga jauh ke lubuk hati.

Semoga Allah berkahi semuanya

Balananjeur, Senin, 25 April 2022

Minggu, 24 April 2022

24 Ramadhan 1443 Hijriyah

Beberapa hari ini bangun sebelum jam 2, meski kang @wawanridwan75 sudah mewanti-wanti untuk tidur lagi dan bangun di jam biasa tapi tetap saja bangunnya sebelum jam 2 lalu nyileuk alias ngahuleng merenungkan banyak hal. Waktu terbaik buat mikir ataupun merenungkan banyak hal itu memang di jam-jam itu, asal jangan ngahuleng nggak jelas yaa. Sayang banget waktu kalau hanya dimanfaatkan buat mikirin hal yang tidak harus dipikirkan.

But, apa sih yang biasa dipikirkan ibu-ibu? Cucian atau setrikaan mah bukan buat dipikirkan, menyiapkan menu sahur dan berbuka pun nggak musti dipikirkan tapi dilakukan. Rumah yang berantakan, bukan buat dipikirkan tapi dibereskan. Trus mikirin apa? Banyak dan ada saja yang nempel dipikiran ibu terutama terkait anak-anak. Banyak hal yang membuat ibu berpikir dan merenung jika itu tentang anak-anak.

Merenungkan sekian waktu membersamai mereka sambil mengevaluasi diri, menyusun banyak rencana agar hari esok yang belum terlaksana tak berpotensi melahirkan penyesalan seperti kita yang selama ini senangnya menyesali diri akan khidmat yang kayaknya kok kurang dan kurang. Kayaknya kok lebih banyak ngedumel sama marah-marahnya, kayaknya kok lebih banyak absen dari membersamai anak dan kayaknya-kayaknya yang lain yang membuat kita menyesal banget dan akhirnya bertekad untuk menjadi ibu yang lebih baik.

Apakah ngahuleng yang seperti itu berfaedah? Entah, lihat saja apakah ada perubahan sikap setelahnya atau tidak.

'alaa kulli haal kegiatan terbaik memanfaatkan waktu adalah untuk berdzikir kepada Allah dan memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah adalah baik untuk kita, insyaAllah menjadi bagian dzikir kita.

Jam 2.50. insyaAllah 10 menit lagi jadwal masak sayur. By plan ya? Iya 😁

Apa kabar sahur anda, sahabat? Ini #harikeduapuluhempat kami di bulan Ramadhan ini, insyaAllah. Saya akan memasak balado telur ceplok dan tumis sayuran untuk sahur sekarang. Mata tetap dalam mode kata orang-orang mah kayak mata yang lelah 🤭 padahal sebenarnya enggak.

#odopramadandefa1443 
Balananjeur, Senin, 25 April 2022

23 Ramadhan 1443 Hijriyah

Konon katanya, entah siapa yang memulai kalimat seperti itu hingga beberapa hari ini saya sering mengucapkannya. Hmm ini seperti once Upon A time kah? Entahlah dan saya sedang tidak tertarik memikirkannya, hanya sekedar ingin menuliskannya dengan maksud sebagai pemanis yang mungkin saja nggak ada manis-manisnya.
Apaan sih 🤭

Suatu hari kang @wawanridwan75 bertanya, "siapa yang pertama kali mengadakan ritual beli baju baru untuk hari raya, ya?" Saya balik bertanya, "lalu Abi ingin bilang, warisannya ini bikin kepala para ayah puyeng?" Dia tertawa sambil mengatakan, "apa yang ada dalam pikirannya?" 
Ini hanya obrolan ringan kami saat hari menjelang senja, selalu ada yang saja yang bisa diobrolkan meski itu hanya kegaringan yang ditertawakan dalam sepi.
Well, suatu tradisi pasti ada yang pertama memulainya, bukan? 😅

Beberapa hari yang lalu Emak bercerita dengan sedih karena merasa saudaranya melupakan putra bungsu emak. Masalahnya perihal bagi-bagi hampers hari raya dimana tak ada nama putra bungsunya di list yang mendapat bagian. Saya yakinkan emak bahwa itu bukan perkara besar dan kami sendiri pun tak pernah mengharapkan pemberian. Namun tetap saja itu hal yang membuat emak sedih. 
Duhai ibu, usia berapapun anaknya tetap dalam ingatan..

Menjelang Ramadan saya bilang pada kang @wawanridwan75 kalau selama bulan Ramadhan saya akan merutinkan tidur siang sebagai bagian ikhtiar menjaga kesehatan, agar tidak mudah drop. Waktu tidur saya selama ini memang relatif sedikit, setiap harinya sekitar 5 jam an. Bulan Ramadhan kurang dari 5 jam. Jangan tanyakan ngapain aja, saya yakin setiap ibu memahaminya. Namun daya tahan tubuh saya tidak terlalu kuat jadi saya berpikir mungkin akan baik kalau diantara sekian list rencana di bulan Ramadhan disertakan juga rencana tidur siang. Apakah itu terlaksana? Tidak. Pernah 2 hari tidur siang dan tubuh terasa lebih nyaman namun selebihnya malah bikin ngahuleng kesulitan tidur. Bukankah hal yang tak mudah merubah kebiasaan?

Wait, initeh moral of the storynya apa? 
Seseorang itu sesuai kebiasaan, maka biasakanlah dalam kebaikan! Hee.. just want to bilang ini kayaknyamah. Well, yang penting nulis aja dulu 🤭

#odopramadandefa1443
#harikeduapuluhtiga

Balananjeur, Ahad, 24 April 2022

Sabtu, 23 April 2022

Day 103

Ke Bogor Kami Menjemputmu, Shalihah (bag 1)

Bukan perkara yang semudah mengedipkan mata saat kami membuat keputusan berangkat berdua menjemputmu ke Bogor, Nak. Ada banyak kisah pengiring langkah yang hampir sebagiannya dihiasi airmata meski kabar kepulanganmu adalah bahagia tiada tara bagi kami.

Baiklah, rasanya menyimpan catatan ini disini bisa menjadi pengingat untuk kalian juga dikemudian hari. Kami tak akan mengatakan ini sebagai pengorbanan namun kalian bebas melafaznya sebagai apa, ini adalah tugas dan tanggung jawab yang akan kami emban insyaAllah dengan sebaik-baiknya termasuk dalam penjemputan dan terutama karena hari ini adalah momen wisudamu.

Nak, ummi menulis ini sambil menyimak satu demi satu prakata di depan sana. Ummi duduk disini, di baris ketiga dari belakang disamping Bunda Keysa dan Bunda Yayu. Keduanya bercerita hal yang berbeda tentang banyak hal yang baru ummi tahu. Bunda Yayu berkisah tentang kehamilannya yang ke-10, tentang wakil bupati Bogor yang adalah keponakannya juga tentang banyak hal lainnya terkait rencana Ujian Sekolah anak-anak di rumah nanti. 

Bunda Keysa bercerita tentang rencana PPDB Keysa ke 2 sekolah menengah atas yaitu ke triguna dan MAN 11 Jakarta. Lalu tentang Dimas kelas 8 yang anak yatim. Bunda Keysa juga bertanya warna kerudung favorit ummi dan masih banyak lagi yang beliau ceritakan.

Ummi menyimak,diantara prakata ustadz didepan sana, suara dua bunda Shalihah disamping ummi serta rindu bersua denganmu menjelma dalam ingatan. Apa yang kau rasakan saat melihat ternyata ummi juga ikut serta, Nak?

Ah ya, bukankah ummi akan bercerita tentang keberangkatan kami yang awalnya diiringi air mata diantara deru bahagia kami? Maka izinkan ummi menuliskannya disini. Semoga hanya menjadi pembelajaran dan terjauh dari ghibah..

Nak, ini tentang persaudaraan yang belum sepenuhnya ummi fahami..

Adalah salah satu kakak Ummi yang menawarkan untuk mengantar kami menjemputmu, Nak. Bukan ummi yang meminta namun beliau yang menawarkan. 

Kendaraan pun kami dapat dari kakak ummi yang lain, namun kami kemudian mendapati kalimat, "Aa teu tiasa nganteur." Kalimat yang sebenarnya sudah ada dibilik prediksi kami namun saat ia nyata terdengar membuat ummi memandang dengan mata penuh kecewa dan duka.

Sungguh bukan ummi yang meminta namun ia yang menjanjikan, lalu dihempas oleh saudara yang itu adalah kakak sendiri rasanya bak ditikam sembilu meski ummi tak pernah tahu bagaimana sesungguhnya rasa ditikam sembilu. Ummi menangis, bukan menangisi taqdir atas ummi namun menangisi persaudaraan yang nyatanya belum ummi fahami.

Nak, ummi pun seorang kakak. Dan sebagai kakak, tak kan ummi biarkan adik ummi menangis karena ummi. Namun, Allah menghendaki ini atas ummi untuk memberikan ummi beberapa pembelajaran berharga yang tak akan ummi lupakan sepanjang sejarah ummi. 

Kenapa tak ummi lupakan? Agar ummi ingat apa yang harusnya ummi lakukan.

"Abi teu kantos ukeun, Aa nu masihan janji. Setelah ini Abi tahu, bahkan pada kakak sendiri pun tak boleh menyimpan harap. Sungguh engkau, suami dari istri yang membenci ibuku dengan kebencian yang tak masuk akal. Aku memaafkanmu." Ummi pikir akan luruh dengan mengatakan bahwa ummi memaafkan, nyatanya jika berkaitan dengan anak maka luka itu akan tetap terlihat sebagai luka.

Ini kali kedua, Nak. Yang pertama adalah 2 tahun lalu dan yang kedua tepat menuju penjemputanmu. Ummi belum memaafkan? Ummi pikir ummi benar-benar memaafkan. Lalu kenapa masih diingat? Berbeda antara mengingat dan memaafkan. Dan kisah ini akan tetap ummi ingat ..

Bersambung..

Balananjeur, Rabu, 13 April 2022




Jumat, 22 April 2022

22 Ramadhan 1443 Hijriyah

Saat banyak kata terucap dari lisan, 
Banyak gerbang sesal menanti.

Ini hanya menurut saya dan bagi saya sendiri. Namun tetap saja banyak kata tertuang dari jemari yang senangnya merangkai kata. Semoga tak banyak sesal dari si jemari ini, "Ya Allah bimbing jemari ini!"

Sudah jam 4.13, belasan menit sebelum adzan shubuh berkumandang dan anak-anak masih sahur. Saya menyeduhkan minuman yang katanya berenergi buat mereka, Alhamdulillah mereka menyukainya insyaAllah. 

Tepat jam 3 tadi kakang mengantar saya ke pasar untuk membeli beberapa bahan makanan yang akan saya olah untuk menu sahur, kebetulan di dapur tak ada bahan apapun untuk dimasak. Pasar sudah rame di jam itu, berdesakkan dan lumayan antre oleh ibu-ibu yang mau belanja untuk keperluan di warung dagangan mereka. Saya yang tak suka berdesakan pun memilih berdiri agak belakang sampai seseibuk bertanya, "neng, belanja buat sahur?" Saya jawab iya. Lalu ibuk itu agak berteriak pada pedagang untuk mendahulukan saya, "ini didulukan, ada yang belanja buat sahur." Dan MasyaAllah semuanya memberi jalan untuk saya.

Mendahulukan, itsar, itu perkara yang sangat mahal, bukan? Saat kita sibuk mendebat urusan kita yang enggak kelar-kelar, merusuhi kehidupan dan rezeki orang lain, enggan tahu kesulitan saudara kita apalagi sampai mikir buat bantu dan mendahulukan mereka dengan alasan, "mereka aja nggak mungkin mau mikirin kita." Dan bahkan sampai mengakui milik orang lain sebagai milik sendiri. Bukankah menjadi anugerah tersendiri saat kita mendapatkan itsar itu masih ada ditengah kita? 

Oh ok, kita senang saat mendapatkan kebaikan seperti itu. Lalu bagaimana dengan kita pada orang lain? Apakah kita juga tergerak untuk berbuat baik pada orang lain?

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluhdua

Balananjeur, Sabtu, 23 April 2022

21 Ramadhan 1443 Hijriyah

Ini lucu, over confidence juga kurang baik. Yaah, semua yang terlalu atau berlebihan memang tak baik.

So, tentang apakah itu? Awal pagi ini saya menertawakan diri saya sendiri. Coba-coba ikut GA eh ternyata jawabannya kurang tepat. Yang dimaksud apa, jawabannya apa. Tapi ini hanya sekilas episode yang akan menjadi bahan renungan dan evaluasi diri. Evaluasi dari GA? Semua hal dalam keseharian kita akan menjadi bahan renungan dan perbaikan diri kita, bukan? Tak terkecuali saat kita mengikuti event apapun.

Oh iya, kemarin saya ke rumah Emak karena ada Uwa nya anak-anak yang sedang berkunjung. Sudah cukup lama tidak bertemu, ada sekelumit kisah yang kami simak diantaranya tentang rencana pernikahan salah satu keponakan kami. But, bukan ini yang sedang ingin saya ceritakan atau tuliskan disini namun tentang sahur hari ini. Keliling dulu kesana kemari, eh yang diceritakan tentang sahur juga 🤭

Sahur kali ini terasa lebih membahagiakan dari sebelumnya karena anak-anak komplit berkumpul semuanya, Aa kemarin di jemput dari kost an nya dan ini menjadi kali ke-2 kami sahur bersama, semuanya tanpa ada yang terlewat. 

Saya bangun tepat jam 2 lalu lanjut menunaikan beberapa agenda yang biasa dikerjakan. Setelah itu ngupas kentang yang sudah di rebus dan bikin perkedel, perkedelnya dicampur wortel parut. Lalu bikin mendoan dan..hmm menu request adik, mie rebus. Ini menu istimewa di hari-hari terakhir bulan puasa, katanya 🤭 But, puasa itu bukan tentang menu makan (sahur atau buka) tapi diantaranya berjuang mensyukuri apa yang terhidang meski didepan mata hanya ada nasi dengan garam. Ini bukan hanya untuk bulan puasa karena seorang muslim itu memiliki sifat qonaah, merasa cukup. Cukup dengan apa yang ada.

Lalu, apa yang sedang coba saya ceritakan disini?

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluhsatu

Balananjeur, Jum'at, 22 April 2022

20 Ramadhan 1443 Hijriyah

Jam 2.46, saya bangun 46 lebih lambat dari jam biasanya jadi pas bangun teh agak pak pik pek di dapurnya, tidak seperti biasanya. Terlambat bangun selama 46 menit itu cukup luar biasa bagi saya, seperti saya katakan sebelumnya saya sedang berada dalam fase menjadi ibu yang khawatir tidak bisa menyiapkan sahur untuk kakang dan anak-anak 😂

Tapi kepanikan seperti ini sepertinya memang sudah biasa, terlambat bangun dari jadwal yang sudah ditentukan adalah sesuatu yang besar bagi saya. Sesuatu yang akan membuat saya bertanya-tanya, "ya Allah, kenapa aku bangunnya telat? Apa karena azzamku yang lemah?" Pokoknyamah takut weh.

Jam 3.26 nasi belum matang, saya memasak beberapa menu yang saya harapkan bisa menjadi makanan yang baik bagi tubuh anak-anak, makanan yang membuat mereka semakin taqorrub kepada Allah, makanan yang akan menjadi cadangan energi yang dengan energi itu Allah jaga ketaatan mereka kepadaNya. Banyak do'a terpanjat saat memasakteh nya 🤭

Kemungkinan matangnya nasi sekitar jam 3.40 an, tekanan darah saya sudah semakin membaik begitupun dengan keluhan kesulitan menelannya sudah mulai membaik. Asam lambung kembali naik but Alhamdulillah 'alaa kulli haal. Alhamdulillah karena Allah masih berikan kesempatan untuk bangun dan menyiapkan sahur lalu bertegur sapa dan membuat jejak disini 🤭

Kenapa harus membuat jejak? Mari kita jawab pertanyaan ini setahun yang akan datang, insyaAllah.

Apa kabar, sahabat Fillah? Semoga Allah kabulkan saum kita.

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluh

Balananjeur, Kamis, 21 April 2022

19 Ramadhan 1443 Hijriyah

Setelah anak-anak beranjak besar, kalau ada agenda bukber teh mikirnya lamaaa banget namun ujung-ujungnya tetap nggak jadi. Beda ceritanya waktu punya anak balita, tinggal gendong, berangkat deh.

But wait, nggak semudah itu juga kalii.. ngajak si balita yang lagi aktif-aktifnya itu butuh 'keberanian' yang luar biasa, apalagi kalau balitanya lebih dari satu. Eits, bukan hanya keberanian ortu baru tapi juga orang-orang berjiwa besar di area bukber nanti. 

Lha kok saya nulisnya agak gimana ya 🤭 anggap muqoddimah saja deh 😁

Apa kabar sahabat Fillah? Katanya dihari kesekian belas Ramadhan itu tubuh mulai malas-malasan. Malas bangun buat sahur, malas tarawih, malas tilawah, malas apa lagi ya 🤔 bagaimana menurut pendapat anda, sahabat? Benarkah seperti itu? Saya tidak memiliki argumen apapun terkait ini, saya senang setiap kali bangun menyiapkan sahur atau masak buat berbuka. Eh tapi bukan senang sih ya, da inimah kayak udah jadi kebiasaan saja jadi senang nggak senang tetap harus dijalani, hmm kadang nggak kepikiran soal senang atau tidaknya, yang ada hanya yaa udah da inimah memang harus dilakukan.

But serius, saya senang saat bangun jam 2 pagi lalu ambil panci dan masak nasi lalu jam 3 nya mulai masak sayur dan lauk, senang banget. Namun rasa senang saja ternyata tak bisa membuat tubuh baik-baik saja. Ujian hidup setiap orang itu beda-beda ya sahabat. Oh well, tekanan darah saya meluncur di angka 80/60 rasanya membuat sulit berpikir, mau nulis pun nggak tahu ini teh lagi nulis apa tapi tetap saja nulis. Rasanya sesak dan lemas, qodarullah juga sedang kesulitan menelan makanan namun insyaAllah tetap senang saja saat menyadari kalau nanti anak-anak bisa makan sahur hasil racikan tangan ini. Hahaha.. meski menunya seringnya yaa mudah ditebak sih tapi tetap saja ini menjadi menu istimewa karena dimasak dengan sepenuh hati dan cinta insyaAllah 🤭

Yang penting nulis #odopramadandefa1443 #harikesembilanbelas

Balananjeur, Rabu, 20 April 2022

18 Ramadhan 1443 Hijriyah

Yang saya tahu manusia itu dibentuk dengan kebiasaannya sendiri, nah saya jadi nanya pada diri saya sendiri, "seperti apa kebiasaan saya?" Lalu, "bagaimana dengan anak-anak saya?" Bukankah saya memikul tanggung jawab akan mereka?

Well, Defa, bukankah PR nya masih panjang?

Tadi malam ngobrol perihal syukur sama teteh Aufa, "memulai dari diri sendiri, apapun yang Allah kasih ke tubuh kita. Seperti apa porsinya, syukuri itu! Nggak ada pikiran, duh Allah kalau saja kulit ini lebih putihan atau hidung ini mancungan apalagi sampai mikir ganti yang sudah Allah pilihkan buat kita. Bercukup diri dan syukuri itu! Bagaimana cara bersyukur nya? Cukup dengan mengucap Alhamdulillah? cinta membutuhkan bukti begitu juga dengan syukur dan pilihan sikap kita, bagaimana kita mengimplementasikan rasa syukur dalam keseharian kita adalah bukti syukur itu. Syukuri kesempatan hidup yang Allah kasih, dengan kesempatan ini kita masih bisa beramal baik bekal untuk akhirat kelak. Syukuri mata yang bisa berkedip, kebayang nggak gimana jadinya kalau mata kita nggak bisa berkedip?! Syukuri lisan yang bisa memilah kata, coba bayangkan kalau kita seenaknya ngobral kata! Berapa banyak orang yang tersakiti? But kita juga musti hati-hati lho Nak, jangan-jangan lisan kita sering juga nyakitinorang! Nah, memiliki pikiran seperti itupun harus disyukuri juga, Nak. Artinya, Allah masih memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Coba bayangkan kalau Allah biarkan kita tenang dalam kesesatan! Akan sangat rugilah hidup kita ya Nak?! Intinya, banyak banget yang harus dan bisa kita syukuri.Nggak ada alasan untuk mencari-cari nikmat Allah yang mana sih yang perlu disyukuri? Semuanya adalah nikmat yang harus disyukuri!"

Syukur, mudah diucap. Tapi susah pisan dilakukan.nyatanya diri sendiri juga masih sering banget ngeluhnya.Dikasih hal-hal yang bikin nangis aja masih lebih mudah ngeluh, mempertanyakan maksud Allah itu apa sih, kok ngasihnya yang bikin cireumbay? Padahal syukur mah cukup yakin aja trus ikhtiar yang benar tanpa kata tapi. MasyaAllah maha baik Allah yang memberi kita kesempatan untuk menikmati apapun dengan syukur atau dengan shabar dan keduanya hal baik bagi kita.

#odopramadandefa1443
#harikedelapanbelas

Balananjeur, 19 April 2022

17 Ramadhan 1443 Hijriyah

Tetap saja ibu,kalimat ibu nggak boleh sakit sepertinya sudah tertanam kuat dibaris asa nya.Selama apapun predikat ibu tersemat,sebaru apapun saat ia menjadi ibu maka dibenaknya tersemat kalimat 'ibu nggak boleh sakit'.

Tak percaya?Coba deh tanyakan pada ibu dimanapun berada! Atau tak perlu bertanya namun cukup lihat disekeliling,lihatlah bagaimana ibu kita tetap bertahan dan kuat untuk kita dalam kondisi sakit sekalipun.

Meski kang @wawanridwan75 sudah minta untuk istirahat dan membiarkan tugas menyiapkan sahur untuk dihandlenya namun tetap saja ibu, yang ada dibenaknya adalah kekhawatiran dan harapan.Khawatir keluarganya nggak sahur karena kesiangan menyiapkan makanan,berharap tetap bisa menyiapkan makanan untuk keluarga.Bukankah kekhawatiran dan harapan yang sederhana? Ya, dan ini umum berlaku pada semua yang bergelar ibu terutama di bulan puasa.

Karena demam kembali tinggi, saya terbangun dan langsung ke dapur tepat jam 11.Ambil panci dan siap masak.. "Istri Abi mau apa?" Sebuah suara mengagetkan,menyadarkan kalau mungkin saja saya kembali bangun terlalu cepat.

"Ummi kecepatan lagi ya Bi?" Demam seringnya membuat agak linglung yaa.. hee MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal.

"Ini baru jam 11, sayang." 

Dan alarm tubuh kembali berbunyi tepat jam 2 pagi,menyiapkan nasi dan lauk pauknya hingga tak sadar ada yang menatap khawatir di balik pintu saat saya kembali bersiap duduk usai memasak.

"Abi sudah minta ummi untuk istirahat kan?"well,saya lebih khawatir dengan kalimat ini tapi tetap saja saya abaikan 🤭

Terkadang taqdir berwajah menyakitkan dalam pandangan,pedih dirasakan namun memiliki jalan kebaikan saat disyukuri dan dinikmati dengan sebaik-baik kesabaran.Apakah saya sudah bersyukur dan bersabar?saya tidak tahu. Namun saya memilih untuk berbaik sangka termasuk pada diri saya sendiri. Saya sedang berusaha dan semoga Allah kabulkan segala usaha ini.

Wilujeng enjing sahabat Fillah.Hari ini akan menjadi hari pertama putri kami menjalani ujian sekolah nya dengan pelajaran PAI dan bahasa Indonesia yang akan menjadi pelajaran yang diujikan di hari ini.Tadi malam kami menyimak 3 surah dari juz 28 dari lisannya.

#odopramadandefa1443 
#hariketujuhbelas

Balananjeur, 18 April 2022

16 Ramadhan 1443 Hijriyah

Ini kali ketiga saya terbangun tanpa 'niat' masak. Yang pertama waktu sakit di hari ke 10 Ramadan, yang kedua sewaktu perjalanan menuju sekolah ananda di Bogor dan yang ketiga adalah persis hari ini.

Setiap inci tubuh yang terasa sakit dengan dingin menyergap dari segala penjuru setiap kali bergerak, MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal. Katanya kalau ingin masuk golongan orang-orang yang sabar itu tidak boleh mengeluh, semoga saat saya tuliskan hal seperti ini bukan karena diri yang sedang mengeluh. Beda tipis yaa antara menceritakan sesuatu dengan mengeluhkannya, semoga Allah jaga dari kalimat yang berpotensi menjadi penghapus amal.

Apa kabar, sahabat Fillah? 

Jam 12 malam tadi saya terbangun dan siap memasak, saya pikir itu sudah jam 2 atau 3 tapi kepala yang terasa berat enggan melihat jam sampai akhirnya kakang memapah saya kembali ke tempat tidur, "Ini baru jam 12, sayang. Ummi harus istirahat sampai benar-benar pulih. Abi nanti yang akan menyiapkan sahurnya ya sayang!" Entah, hari ini saya tidak memiliki energi untuk mendebat karena keburu dingin, dingin yang sangat.

Awalnya saya ingin menangis, namun saya ingat bahwa ini sering terjadi. Hanya soal waktu sampai Allah kembali sehatkan, semoga setiap sakit yang terasa menjadi ladang kesabaran, hujjah kelak dihadapan Allah. Semoga sakit istrinya ini menjadi ladang kesabaran dan amal yang Allah Ridhai darinya. Sungguh pastinya tak mudah mendapati pasangan hidup yang seringnya tak mampu berbuat apa-apa, namun MasyaAllah Allah berikan kesabaran yang indah bagi lelaki yang saat ini sedang menyiapkan hidangan sahur bersama anandanya.

MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal, Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat. Semoga Allah jaga lisan dan gerak jemari serta hati kita dari segala kalimat yang merusak amal.

#odopramadandefa1443 
#harikeenambelas

Balananjeur, Ahad, 17 April 2022

Sahabat Fillah, mohon doanya yaaa 🤗

Day 102

Seorang teman bercerita, 

"Suatu hari mendapat chat WA, tanpa salam atau bertanya kabar, langsung ke maksud mengirim pesan. Saat itu saya bingung, bagaimana cara saya membalasnya 🤔

Langsung jawab sesuai pertanyaan? Eh tapi isi chatnya minta tolong, bukan pertanyaan. Trus jawab kesiapan menolong? Tapi kok hati saya ngerasa nggak nyaman. Tidak nyaman kenapa? Tanpa salam rasanya gimanaaa teh. 

Persoalannya adalah 
1. Setiap kali saya mengirim pesan, jawabannya adalah centang dua biru.
2. Kalaupun dijawab, tak ada jawaban salam. Bagi saya menjawab salam itu bukan hanya dihati 😁
3. Bagi saya, memberi kabar adalah maksud saya bertanya kabar. Saat bertanya kabar bukankah kita selama ini diajarkan untuk menjawab? Dan itu tidak saya dapatkan dari pengirim chat ini. Apalagi bertanya balik kabar saya 
4. Kami amat sangat jarang berinteraksi untuk bisa mengirim chat langsung ke inti."

Lalu apa yang dilakukan teman saya ini?
Dia mengatakan bahwa hatinya sempat gelisah karena hal seperti itu, "saya ingin mengabaikannya seperti dia mengabaikan setiap pesan saya, tapi saya tidak bisa melakukannya." Jawabnya. 

MasyaAllah, saya memahami rasa seperti itu. Sungguh saya memahaminya.

"Jika itu Dede, apa yang akan Dede lakukan?" Dia bertanya balik.

Saya pun faham bimbang yang ia rasakan saat ia bertanya bagaimana jika itu saya. Tentu ego saya mengajak untuk , "yaa udah abaikan saja!" Tapi saya tidak bisa melakukannya dan mungkin tak akan pernah melakukannya.

"Saya akan mencari banyak alasan untuk tetap menjawab pesan itu dan membantunya saat saya bisa melakukannya. Saya ingin melakukan itu karena tahu jika tidak dilakukan maka saya akan menyesalinya. Tapi, pastinya saya akan berdebat dengan diri yang enggan ..banyak orang yang datang dan pergi sesuka hati, ia datang saat membutuhkan kita lalu pergi saat kita membutuhkan. Kita pasti tak senang dengan itu, namun boleh jadi Allah sedang memberi kita kesempatan untuk mendekap makna ikhlas dan sabar. Itu tidaklah mudah karena itu saya katakan bahwa mungkin saya butuh waktu yang banyak untuk berdebat dulu dengan ego saya sendiri."

"Yang dilakukan orang itu tidak baik kan De?"Tanyanya.

"Menurut saya itu sangat tidak baik. Namun apa yang dilakukannya itu bukan urusan kita, biarlah itu menjadi pembelajaran untuk kita. Jika kita tidak senang dengan sikap seperti itu maka jangan sampai diri kita melakukannya. Diri kita akan dihisab dengan amal kita masing-masing."

"Kalau saya memilih tidak menjawabnya, bagaimana?"

Tahukah anda apa yang akhirnya dilakukan teman saya ini? "Saya ingin mengabaikannya seperti dia mengabaikan saya, namun itu tidak saya lakukan. Saya memilih menjawab pesannya dengan lebih dahulu mengucapkan salam padanya. De, kami jarang berinteraksi dan mengucapkan salam adalah adab dalam berkomunikasi, setidaknya itu yang saya pegang. Ya, saya terkadang mengirim pesan bertanya kabar atau terkadang menanyakan hal lainnya, pesan itu hanya berakhir di si centang biru sampai akhirnya saya memilih untuk tidak mengirim pesan atau bertanya kabar lagi karena saya khawatir pesan itu malah mengganggu. Karena tidak pernah interaksi itulah maka akan sangat baik jika mengirim pesan diawali dengan kalimat yang baik tidak ujug-ujug masuk tujuan ngirim chat dan itupun singkat. Saya sangat kesal dan benar bahwa saya pun harus berdebat cukup lama dengan diri saya sendiri karena ego yang inginnya mengabaikan.

Namun saat itu saya bisa menjawab dan membantu sampai akhirnya saya katakan pada diri saya sendiri, 'stop resah untuk hal yang akan kamu sesali!'. Lalu saya menjawab pesannya dengan salam paling sempurna 'Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh', tanyakan kabarnya,'bagaimana kabarnya?', karena saya khawatir dengan diri yang senangnya mengacaukan amal lalu saya juga sertakan,'kalau kabar saya sendiri hari ini Alhamdulillah sehat setelah beberapa hari di uji sakit flu.' baru akhirnya saya jawab permintaannya. Awalnya ini berat namun akhirnya saya merasa lega. Saya mungkin akan sering berjumpa hal seperti itu karena selama ini sering bertemu hal-hal seperti itu. Saya juga mungkin akan sering berjumpa resah lalu kembali berdebat dengan diri, seperti katamu. Namun semoga Allah bimbing agar resah itu tak berubah gelisah di hari dimana tak akan ada yang membantu selain amal perbuatan kita selama hidup. Iya De, apa yang dilakukannya adalah urusannya dan saya tidak harus mendebatnya atau mendesaknya melakukan seperti yang ada di pikiran saya namun saya bertanggung jawab atas diri saya sendiri. Saya tidak ingin menyesal dihari dimana Allah bertanya apa yang saya lakukan saat ada hambanya yang mengetuk pintu rumah saya lalu saya mengabaikannya."

Balananjeur, Selasa, 12 April 2022


Sabtu, 16 April 2022

15 Ramadhan 1443 Hijriyah

Ini kali ketiga saya terbangun tanpa 'niat' masak. Yang pertama waktu sakit di hari ke 10 Ramadan, yang kedua sewaktu perjalanan menuju sekolah ananda di Bogor dan yang ketiga adalah persis hari ini.

Setiap inci tubuh yang terasa sakit dengan dingin menyergap dari segala penjuru setiap kali bergerak, MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal. Katanya kalau ingin masuk golongan orang-orang yang sabar itu tidak boleh mengeluh, semoga saat saya tuliskan hal seperti ini bukan karena diri yang sedang mengeluh. Beda tipis yaa antara menceritakan sesuatu dengan mengeluhkannya, semoga Allah jaga dari kalimat yang berpotensi menjadi penghapus amal.

Apa kabar, sahabat Fillah? 

Jam 12 malam tadi saya terbangun dan siap memasak, saya pikir itu sudah jam 2 atau 3 tapi kepala yang terasa berat enggan melihat jam sampai akhirnya kakang memapah saya kembali ke tempat tidur, "Ini baru jam 12, sayang. Ummi harus istirahat sampai benar-benar pulih. Abi nanti yang akan menyiapkan sahurnya ya sayang!" Entah, hari ini saya tidak memiliki energi untuk mendebat karena keburu dingin, dingin yang sangat.

Awalnya saya ingin menangis, namun saya ingat bahwa ini sering terjadi. Hanya soal waktu sampai Allah kembali sehatkan, semoga setiap sakit yang terasa menjadi ladang kesabaran, hujjah kelak dihadapan Allah. Semoga sakit istrinya ini menjadi ladang kesabaran dan amal yang Allah Ridhai darinya. Sungguh pastinya tak mudah mendapati pasangan hidup yang seringnya tak mampu berbuat apa-apa, namun MasyaAllah Allah berikan kesabaran yang indah bagi lelaki yang saat ini sedang menyiapkan hidangan sahur bersama anandanya.

MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal, Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat. Semoga Allah jaga lisan dan gerak jemari serta hati kita dari segala kalimat yang merusak amal.

#odopramadandefa1443 
#harikeenambelas

Balananjeur, Ahad, 17 April 2022

Sahabat Fillah, mohon doanya yaaa 🤗

Bagian 7

Ini bagian terakhir cerita penjemputan teteh. Banyak rencana di susun, namun Allah sebaik-baik pengatur rencana dan Maha memutuskan seperti apa akhirnya setiap kisah mencapai muaranya.

Tadinya kami berencana berangkat dari masjid sekitar jam 7 an, mengejar waktu acara wisuda Qur'an yang akan dilaksanakan pada jam setengah 8. Kayaknya cukup untuk menjadikan momen ini sebagai surprise. Hee... Well, gadis kecil kami tidak tahu bahwa bundanya juga akan datang jadi akan mengharukan kalau tiba-tiba dia melihat bundanya ada diantara orang tua yang hadir saat prosesi wisuda. Pikiran saya yang drama hahaha... But rindu mengalahkan skenario, tepat jam 6 kami sudah berangkat menuju SCB dengan harapan bisa melihat ananda meski dari kejauhan.

But see, padahal ayah bundanya memakai masker namun teman-temannya sudah memanggil teteh mengabarkan kedatangan kami, "Aufaaa, itu ada ummi Abi." Jarak berapapun tetap terdengar ibu jika ada nama ananda disana.

Ada yang berlari di kejauhan, beruntung pagi itu mata saya sedang baik-baik saja. Ah, biasanya untuk anak-anak tetap bisa melihat jelas meski hari-hari biasanya terkadang samar saat melihat dan bahkan benar-benar gelap. Alhamdulillah untuk hari itu bisa melihat siluet ananda yang berlari melambaikan tangan.

Kami tahu telah ada bening di bola matanya, kami pun menjawab lambaian tangan dan berlari memeluknya. Rindu menyampaikan kesannya dengan luar biasa, kami sama-sama bahagia namun airmata kami tak henti menggenang.

Hari itu kami berdua akan menyaksikan satu diantara sekian momen istimewaanya.

MasyaAllah shalihah.. kami disini untukmu, Nak. Izinkan kami memeluk dan berada bersamamu di hari istimewamu.

Bogor, 13 April 2022

Kamis, 14 April 2022

Bagian 6

Nama masjid yang kami singgahi adalah masjid raya Nurul Falah, hanya beberapa meter dari jalan raya. Memiliki tempat parkir yang cukup luas, ada pepohonan juga, tempat wudhu dan toilet laki-laki dan wanitanya terpisah agak jauh dan kondisinya sangat bersih. 

Setiap perjalanan kemanapun kami selalu membawa peralatan mandi untuk traveling jadi tidak perlu nyari toko buat beli sabun atau odol dan lain sebagainya. Masjid InsyaAllah tempat yang aman untuk thoharoh, namun sebagai tamu saya meyakini bahwa harus minta izin menggunakan air untuk mandi mah (sunda pisan nya :D ).

Untuk sampai di lantai 2, saya harus melewati 26 anak tangga. Itu lumayan membuat ngos-ngosan, MasyaAllah jantung saya tidak sekuat itu untuk naik tangga mah. "Allohumma aafiinii fii badanii."

Jam menunjukkan angka 05.52 pagi, kami berdua sudah siap untuk pergi menghadiri wisuda Qur'an teteh yang akan dilaksanakan hari ini. Namun kami memilih duduk dulu menikmati suasana pagi dari balkon masjid, MasyaAllah disini sangat indah, "Robbanaa maa kholaqta haadza baathilaa. Subhanaka inni Kuntu minadzdzoolimiin."

Sungguh Maha Baik Allah yang menciptakan keindahan dan membuat mata kita senang dengan keindahan.

Bogor, 13 April 2022

Bagian 5

Kami putuskan untuk tidur sebentar di teras lantai 2 masjid yang selalu kami singgahi setiap kali kami menjenguk teteh, namun lagi-lagi saya lupa nama masjid ini, saya melihat plang nama di depan tapi saya lupa lagi. Saya kesulitan mengingat nama apapun..

Setiap 5 menit terbangun untuk melihat jam, "waktu sahur masih lama, sayang. Tidurlah dulu dengan! Nanti Abi bangunkan." Ujar lelaki yang beberapa saat lalu memesankan nasi ayam kremes dan meminta saya untuk makan, "Sejak berbuka, ummi hanya minum seteguk air. Makanlah sayang!" Ah, sejak beberapa hari ini saya memang sedang agak kesulitan menelan makanan. Lambungnya selalu protes dan menolak makanan apapun. Tidak lapar ataupun merasa ingin makan sesuatu.

"Tidur dulu ya Mi!" Kembali dia memintaku untuk tidur, katanya nanti ia yang akan membangunkan saya. 

"Sayang, aku hanya khawatir Abi terlambat sahur." Akhir-akhir ini saya memang sering khawatir terutama khawatir kesiangan dan membuat kakang dan anak-anak tidak sahur. Katanya kekhawatiran seperti ini biasa terjadi pada ibu-ibu di bulan puasa. Ada kebahagiaan tersendiri saat menyaksikan mereka menyantap sahur yang terhidang. MasyaAllah..

Tetap saja setiap 5 menit kembali terbangun dan mengecek jam. Sampai tepat jam 3.30 saya ambil hp dan mengirimkan pesan WA buat Aa, Adik dan de Olin menanyakan sekaligus mengingatkan mereka untuk sahur. Awalnya saya tlp tapi hp nya tidak aktif, mungkin mereka masih tidur jadi saya putuskan untuk mengirim pesan wa saja.

Jam 04.08 kami sahur berdua diteras lantai 2 masjid ini. Saya sudah terbiasa diajak 'bertualang' jadi tak masalah kalau harus tidur dimanapun atau makan apapun (asal halal dan thayyib). Untungnya mamah membuatkan nasi timbel jadi kakang bisa sahur dengan nasi timbel dan ayam goreng yang dibelinya sebelum maghrib. Saya sendiri memilih alpukat dan air putih sebagai menu sahur.
Tapi karena kakang terus menerus menyodorkan roti isi, saya pun mengambilnya sepotong karena lambung yang tidak muat banyak makanan.

Adzan subuh mulai berkumandang dari toa masjid ini, terasa bergetar menembus ulu hati. Ada bait harapan terpanjat kala adzan berkumandang. Bukankah salah satu waktu terbaik berdoa adalah saat adzan berkumandang? Dan kenikmatan kita adalah saat berdoa, adapun terkabul atau tidaknya biarlah itu menjadi haqNya. Cukuplah bagi kita berbahagia saat berdoa, saat mengakui kelemahan diri kita dihadapan sang pencipta, saat bermunajat dan muroqobah denganNya.

Denting waktu berlalu cepat.Nak,kami disini untukmu.

Bogor, 13 April 2022

Bagian 4

Biasanya jam ini sedang menunggu nasi matang sambil nulis odop ramadhan di IG. Kali ini menikmati waktu menjelang sahurnya di masjid ini sambil melihat langit yang tak kelihatan bintangnya.

Apa kabar anak-anak kami disana? Jam setengah 4 nanti jadwal rutin membangunkan termasuk yang sedang kost.

Ini shaum hari ke-12 kami, InsyaAllah. Semoga Allah ridhai. Allohumma taqobbal minnaa..

Bogor, 13 April 2022

Bagian 3

00.00 kami sampai di daerah sentul. Sejak terbangun saya mulai kesulitan tidur lagi.

Penumpang di bis ini hanya 7 orang ditambah sopir dan kondektur jadi jumlahnya ada 9 orang. MasyaAllah sekian banyak kursi ini dengan tujuan sepanjang ini hanya diisi 9 orang. Well, ini kali pertama lagi buat saya karena biasanya bis selalu terisi penuh.

Ah ya, sejak harga new normal penumpang memang cenderung sepi, rata -rata orang memilih menggunakan motor meski jarak lumayan jauh. Begitu kata pak sopir.

Suara pak sopir sangat mirip salah satu ustadz yang saya kenal. MasyaAllah tabarokalloh pak sopir.

Jam 00.09 seseorang berjaket hitam yang saya taksir berada di usia awal 30 an atau akhir 20 an turun di warung Jambe. Hmm, benar bukan sih warung Jambe? Sepertinya itu yang tadi saya dengar.

6 menit kemudian seseorang dengan warna jaket yang sama turun di Yasmin. Ah ya, apakah saya pernah menceritakan perjalanan saat kami turun di Yasmin dan bertemu ratusan anak kecil usia SD yang berpeci dan menggunakan sarung? Bagi saya, itu pengalaman paling excited pisan weh pokoknamah :D

8 menit kemudian seorang pemuda dengan Hoodie putih bertanya, "apakah kita sudah sampai jalan baru?" Rupanya dia ketiduran jadi tidak mendengar teriakan pak sopir yang beberapa menit lalu meminta yang bertujuan jalan baru untuk bersiap-siap.
Pemuda dengan Hoodie putih dan temannya pun turun disana.

Terakhir tersisa 3 penumpang dimana 2 diantaranya adalah saya dan kakang. 

MasyaAllah pak sopir yang InsyaAllah dirahmati Allah bersedia melalui jalan menuju SCB, padahal biasanya jalur bisnya menggunakan jalan lingkar menuju terminal leuwiliang.

But wait, tepat jam 00.48 kami menyadari kalau gank menuju SCB terlewati, kami sudah melebihi jembatan cianten sedangkan gank menuju SCB itu sebelum jembatan cianten.

MasyaAllah, Alhamdulillah 'alaa kulli haal Allah berikan pengalaman si takut ketinggian ini untuk menarik nafas panjang saat harus melewati jembatan cianten yang menurut saya sangat panjang.

Saya hampir limbung karena memikirkan tinggi nya jembatan dengan sungai besar dibawah sana, mata berkunang-kunang dan nafas terasa tercekat. Kakang memegang tangan dan menghalangi pandangan saya dari pemandangan curam di sebelah kanan. Saya masih tidak bisa beradaptasi dengan ketinggian..

And then finally jam 01.59 kami sampai di masjid yang berada di depan gank menuju sekolah ananda.

MasyaAllah Alhamdulillah hadza min Fadhli Rabbi.

Bogor, Rabu, 13 April 2022

Bagian 2

23.33

Sepanjang jalan sebelumnya tertidur lelap, tahu-tahu sudah sampai di bekasi. Biasanya kalau di rumah jam ini akan menjadi jam pertama saya terbangun karena haus, sekarangpun sama, hanya bedanya kali ini tak lagi sambil menengok ke kamar anak-anak untuk meyakinkan bahwa mereka sudah memakai selimutnya. 

Ibu, kembali bicara tentang kebiasaan. Seolah hal menyenangkan berbincang tentang nostalgia..

Bis yang kami tumpangi ternyata memiliki jadwal 1 jam lebih lambat dari perkiraan kami jadi kami menunggu agak lama sampai akhirnya bis tiba. Ah, senang rasanya saat bis mulai melaju, terbayang dibenak sosok ananda yang akan tersenyum senang menyambut.

Tidak, dia mungkin kaget karena tidak tahu bundanya akan ikut serta. Kaget bahagia insyaAllah.

Inginnya memotret gedung-gedung tinggi yang kami lihat melalui jendela bis. Dikampung kami tak ada gedung setinggi itu :D

Well, 23.44. sebentar lagi hari berganti. Sebentar lagi kami sampai tujuan, InsyaAllah.

Bekasi, 12 April 2022

Bagian 1

Perjalanan kali ini terasa berbeda, ini perjalanan pertama penjemputan ananda. Letup kebahagiaan mengiringi langkah, MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat.

Apa kabar, nak? 
Ummi bersiap menempuh jarak yang tak akan pernah seberapa jika itu untuk kalian, Nak.

Kami akan berbuka dan sahur diperjalanan, diiringi bayangan kebahagiaanmu mendapati ummi dan Abi datang bersama.

MasyaAllah Nak,
MasyaAllah Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah.

Balananjeur, 12 April 2022 

14 Ramadhan 1443 Hijriyah

2.44 sambil menunggu nasi matang dan setelah menunaikan witir saya menunggu jam tepat di angka 03.00 untuk mulai masak sayur dan lauk atau apapun yang bisa disiapkan sebagai teman makan sahur. Eits teman makan sahur? Teman makan sahur sekarang punya 2 makna 😁

Bimakna teman yang menemani makan, dan makna kedua bimakna sayur dan lauk pauk. Hhh ibu ini hanya cocoklogi saja.

Ada nak gadis ada yang bantuin, hee.. MasyaAllah jika syukur akan nikmat bisa di rangkai satu demi satu menjadi barisan kata lalu tuntas meski butuh berlembar kertas, maka bisakah kita menuliskannya? Terlalu banyak nikmatNya hingga yang terucap untuk merangkum semuanya adalah MasyaAllah fabiayyi aalaairobbikumaa tukadzdzibaan. Sungguh saya bersyukur dengan kehadiran anak gadis yang membawa kehangatan Ramadhan kami semakin terasa. Dan lebih dari itu, saya bersyukur kali ini bisa sahur bersama semua anak yang sehari sebelumnya masih berpencar.. Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat, Alhamdulillah Aa juga pulang jadi kami bisa berbuka dan sahur bersama.

Kini saya mengerti cara paling cukup untuk membuat ibu tersenyum, "berkumpul bersama.". Dan ini sekaligus pesan untuk saya dan siapapun, sudahkah kita menyapa dan memeluk atau menemani ibunda kita? Meski sebentar, pulanglah dan temani mereka hingga luruh kerinduan di hati mereka!

Ibu hanya ingin merasakan kehadiran anak-anak nya bersamanya, memasakkan makanan kesukaan anak-anak, mendengar setiap kata yang diucapkan anak-anak, menyaksikan gelak tawa bahkan air mata mereka, berjalan bersama mereka. Meski tidak lama, tak apa, karena ibu tahu anak-anaknya sudah memiliki hari yang harus dijalaninya. Ibu tahu tugasnya bukan mendekap namun melepaskan untuk menyiapkan kemandirian anak-anak. Mengikhlaskan anak jauh dari pandangan karena dekap do'a dan cinta tetap tak akan lepas dari jemari yang setiap hari bertambah keriput.

Jam 3 tepat, anak-anak akan segera bangun dan ini jam saya memasak. 

Apa kabar, sahabat Fillah? Semoga selalu dalam berkah dan RahmatNya.

Balananjeur, Jum'at, 15 April 2022
#odopramadandefa1443 
#harikeempatbelas

13 Ramadhan 1443 Hijriyah

Sampai di rumah tepat jam bangunnya ummi, hee, Alhamdulillah jam 2 tepat. MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat.

De Olin sengaja tidur di ruang tengah menunggu kami, tapi dengan gaya khasnya dia tidak mau mengaku 😅. A Umar juga ada di rumah di kamarnya, Alhamdulillah dua-duanya bisa dititipi amanah 🤭

Ummi langsung ambil panci untuk masak nasi, menyiapkan air panas, sasapu dan membereskan ruangan tengah mempersiapkan untuk sahur nanti. Kebayang kaan gimana rumah tanpa ibu?! Hahaha.. 

Abi mengajak belanja kebutuhan sahur ke pasar, Alhamdulillah pasar sudah buka meski hanya beberapa lapak yang buka. Tadinya saya ingin memasakkan ayam geprek untuk anak-anak tapi karena lapak pedagang ayam belum buka akhirnya pilihan tertuju pada jamur dan wortel, anak-anak sangat menyukai tumis jamur. Sayur hmm apa namanya yaa, Telur asin dan gorengan. Tidak banyak yang bisa dibeli karena hanya beberapa lapak yang baru buka, itupun semuanya sayuran.

Pulang dari pasar langsung masak dan membangunkan de Olin dan A Umar tepat jam setengah 4, sesuai jadwal sahur biasanya.

Konon katanya ibu itu tak kenal lelah, ia tahu rasanya lelah namun ia tak bisa mengikuti rasa itu, senang saja saat berkhidmat. Ternyata itu memang benar, MasyaAllah tabarokalloh untuk semua ibu dimanapun berada. Semoga Allah berkahi ibunda kita juga...

Setelah shubuh nanti, ummi mungkin akan menunaikan hak tubuh untuk istirahat. Tak apa jika sesekali mengabaikan cucian dan lantai kotor 😅 ibu harus kuat untuk menunaikan amanahnya.

MasyaAllah ummi senang, Nak. Semoga berbuka nanti ada Aa Quthb juga bersama kita. Ternyata seperti ini rasanya bisa sahur dan berharap berbuka bersama semua anak saat mereka mulai berpencar. MasyaAllah hadza min Fadhli Rabbi 😍

Balananjeur, Kamis, 14 April 2022

#odopramadandefa1443 
#hariketigabelas

12 Ramadhan 1443 Hijriyah

Ada yang berbeda di hari ini, kami sahur dan insyaAllah berbuka diperjalanan. Semua akan terasa istimewa karena perjalanan kali ini hendak memeluk hangat putri yang kami rindukan.

Apa kabarmu, Nak? Engkau mungkin tak menunggu ummi karena engkau tak tahu ummi akan datang. Namun engkau tak akan kehilangan kenangan baik karena akhirnya Abi membawa ummi serta menemani hari istimewamu.

MasyaAllah Nak, dada ummi berdebar hangat. Ada bahagia menyelusup mengingat senyum bahagia mu nanti.

Ummi tahu engkau akan baik-baik saja dan memahami ketidakhadiran ummi jika ummi tak hadir disana, namun Nak, ummi tak ingin kantung cintamu menipis dengan ingatan tak hadirnya ummi di hari istimewamu. Ah hati wanita itu unik, dan sebagai wanita engkau anak perempuan yang sah-sah saja bagimu menuntut. Engkau akan faham, tapi sulit bagi ummi untuk menerima permakluman mu saat kami masih bisa mengusahakannya untukmu. Jarak Tasik-Bogor hanya hitungan jam dan biaya pun insyaAllah masih bisa diusahakan. Allah akan memudahkan, insyaAllah. Dan ummi yakin, selama kita meyakini itu maka semuanya tak ada yang akan terasa sulit.

Shalihah, kami menikmati sahur kami di balkon masjid Nurul Falah. Kami bisa langsung ke sekolahmu namun kami ingin menunggu esok dengan menepi sebentar di masjid ini. Nanti kita akan berbuka diperjalanan, bersama, ya Nak. MasyaAllah hati ummi meletup dengan kebahagiaan kala mengingatnya. MasyaAllah Alhamdulillah hadza min Fadhli Rabbi ❤️

Aa Quthb, Aa Umar, de Olin sudah sahur saat ummi menghubungi mereka. Esok lusa, insyaAllah kita sahur bersama ya Nak.

Bogor, 13 April 2022

#odopramadandefa1443 
#harikeduabelas

11 Ramadhan 1443 Hijriyah

Melihat istrinya yang kembali mengalami masalah lambung yang serius, ia memintaku untuk duduk saja dan mengambil alih tugas yang biasanya kulakukan.

Menumis sayuran yang sudah disiapkan dan menggoreng telur dadar, "Tenang saja Mi, Abi ahli dalam memasak tumisan dan telur dadar." Ujarnya.

Ya, aku tahu bahwa aku tak perlu khawatir, namun tetap saja rasanya kurang nyaman saat aku merasa masih sanggup melakukannya sendiri. Terkadang aku memang tidak nyaman dengan bantuan, itu membuatku merasa takut menjadi tergantung dengan bantuan.

"Dear, i can do it you know." Aku membantah permintaannya untuk duduk.

"Abi tahu, tapi hari ini kita akan melakukan perjalanan panjang. Abi hanya ingin ummi istirahat dulu, biar Abi yang memasak." Tetap saja, aku akan mudah luluh hanya dengan kalimat, "Abi hanya ingin ummi istirahat dulu." Kali ini aku memang sudah tak pandai berdebat, sejak jadi ibu aku tak lagi mendebat.

"Mau Abi buatkan teh manis?"

Sahabat Fillah, senangkah anda diperlakukan istimewa? Seperti itulah juga orang-orang disekitar kita terutama suami/istri, anak-anak dan juga orang tua kita. Jika kita merasa senang dengan kebaikan yang kita terima, begitu juga orang disekitar kita. Dan Allah mencintai orang-orang yang senantiasa berbuat baik. 

Terutama untuk kang @wawanridwan75 yang sahur tadi sudah membantu menyiapkan hidangan istimewa untuk kami, jazakallah Khairan katsiran. Semoga Allah Ridha padamu.

MasyaAllah ini sudah hari ke-11 Ramadhan tahun ini, "Hey Defa, nulis terus, tilawahnya apa kabar nih?"

#odopramadandefa1443 
#harikesebelas

Balananjeur, Selasa, 12 April 2022

Hhhh